пять(lima)

9.1K 319 3
                                    

-votmen syang
Marka leaudevan - Mark lee



••
Nazel menatap jean yang sedang memakai jas nya, setelah kejadian kemarin jean membawa nazel pulang ke apartemen jean, jadi sekarang nazel ada di apartemen jean.

Nazel bangun dari rebahannya dan berdiri ia sudah memakai pakaian tidur jean tanpa celana karna baju tidurnya saja sudah sampai menutupi paha nya.

Nazel jadi merasa tidak peduli sekarang tidak memamerkan kepolosannya yang dulu sangat memuja jean, rasa jean nazel sudah tahu jadi untuk apa ia memuja jean lagi seperti dulu, tapi entah kenapa rasa ingin memiliki jean sangat besar sekarang, ia juga butuh pertanggung jawaban jean.

"Kamu tidak perlu bekerja dulu, istirahat lah." Jean menahan lengan nazel yang akan berjalan ke arah kamar mandi, lalu mengecup kening nazel.

"Iyah saya tau, punya saya juga masih sakit di pake nya juga ga sejam tapi lima jam gimana ga sakit." Nazel melirik jean dengan sebal, jean hanya tertawa saja.

"Maaf, habis enak." Jean memeluk pinggang nazel dan merapatkan tubuhnya dengan tubuh nazel.

"Itu namanya pemerkosaan tau, saya laporin nih." Nazel masih menatap jean dengan sebal, ia jengkel banget vagina nya seperti robek karna terus-menerus jean pakai.

"Kamunya juga keenakan, malah minta lagi ya saya kencengin gen-" Nazel langsung menutup mulut jean dengan tangannya dan mencubit bibir jean.

"Gausah ngomong, sana kerja." Nazel mendorong jean dan melepaskan pelukannya.

"Ih sekretaris nyuruh-nyuruh bos." Nazel mensinis kan matanya.

"Iya-iya saya kerja dulu." Jean tersenyum tipis menatap nazel memuja.

"Itu dasinya benerin dulu." Nazel menatap dasi jean yang tidak rapih pun kangsung menghampiri jean dan membenarkan dasi jean, jean tersenyum lalu menarik pinggang nazel agar mendekat ke arah nya.

"Sudah, hati-hati." Nazel pun menjauh, dan mengangkat tangannya melambai sembari berjalan ke arah kamar mandi memmbelakangi jean.

"Morning kiss sebelum pergi." Jean menarik nya lagi dan mengecup kilat bibir nazel.

Jean terus melihat ke arah bibir nazel dan menciumnya lagi dengan lumatan manja nya, nazel pun melepaskan ciuman nya dan menyatukan alisnya marah.

"Sudah, jika ingin pergi bekerja, pergi lah harghh sana ah." Nazel mendorong jean, jean hanya tertawa nazel pun langsung bergegas pergi ke kamar mandi dan menutup pintunya dengan kencang lalu menguncinya takut jean masuk.

Jean pun hanya tersenyum lalu berjalan ke luar kamar dan pergi bekerja, meninggalkan nazel sendirian di apartemen nya.

"Aduh merah banget, ssshh ini sedikit sobek lagi, sakit." Nazel menatap vaginanya yang memerah dan di bawah lubangnya terlihat robek.

"Tititnya gedenya segede titit titan, sial." Nazel jadi sebal vaginanya menjadi tidak cantik, ia akan pergi keperawatan vagina ia akan merawat vagina cantiknya, dan meminta uang tanggung jawab pada jean.

"Lihat saja akan ku kuras uang mu lelaki tua, walaupun aku suka huh."



°°
"Selamat pagi pak jean." Hesa membungkuk ke arah jean yang baru datang.

"Kamu gantiin dulu tempat nazel, nazel gabisa masuk lagi sakit." Jean menyuruh hesa, hesa sedikit terkejut tapi ia mengiyakan dan membungkuk ke arah jean, hesa pun mengikuti jean ke tempat meja nazel, hesa memang biasa menggantikan tugas nazel jika nazel tidak sakit, tapi ini tiba-tiba nazel tidak memberitahunya.

Jean pun masuk ke ruangannya dan hesa duduk di meja nazel, hesa sedikit curiga pada jean dan nazel seperti ada hubungan yang rahasia.

"Ah pak marka, selamat pagi." Hesa berdiri dan memmbungkuk ke arah marka.

"Jean ada?" Marka menatap hesa yang terus tersenyum, idaman banget hesa pak marka tu.

"Ada pak, baru saja datang." Hesa tersenyum manis.

"Kemana nazel? biasanya nazel yang selalu ada disini sekretaris kesayangan nya jean." Marka tertawa sembari menatap hesa, hesa terpesona oleh tawa karir nya marka.

"Ah nazel sedang ijin sakit pak." Hesa jadi seneng marka banyak berbincang dengannya, ini yang hesa idam-idamkan.

"Kalau begitu saya ke jean dulu ya, semangat kerjanya." Hesa pun mengangguk masih menatap marka yang berjalan ke arah ruangan jean sampai marka masuk dan tertutup pintunya, makin salting hesa di semangatin calon.

"Ahh duda idaman banget si kamu pak, jadi cinta aku tuh." Hesa jadi tertawa sendiri karna salting.







see you the next chapter

LOVE MY BOSS•NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang