"Good morning" ucap kanza ke mereka yang sudah menunggu kedatangan nya di meja makan.
"Morning too, dek." balas bang Raka.
"Morning, dek." balas juga bang Ghibran.
"Morning, sayang." ucap ayah dan ibu secara bersamaan.
"Eh, mana nih bang Faruq ? ko, gak ada." ucap kanza bingung.
"Oh, dia masih siap-siap, dek. dia mau kuliah sambil kerja, jadi dia mempersiapkan diri nya." ucap Raka mencoba menjelaskan nya.
"Oh, gitu, yah. Udah yuk makan." Ajak kanza untuk sarapan.
"Ini, dek, untuk mu." ucap Raka memberikan kado yang ukurannya sangat besar.
"Lo ? Buat gue, bang?." tanya kanza bingung.
"Iya, lah" ucap nya lagi.
Kanza masih bingung karena tiba-tiba di beri kado yang ukurannya cukup besar, akhirnya. Kanza berhasil di buat terkejut dengan isinya.
"Happy birthday to you. " ucap semua orang dan ternyata Faruq yang ada di dalam kotak itu sembari memegang kue bolu. ternyata, Faruq menyiapkan kue ulang tahun kanza di kamar nya, bukan menyiapkan diri untuk mencari perkerjaan. Kanza pun langsung memeluk tubuh nya erat.
"Terimakasih, bang Faruq." ucap kanza sambil meneteskan air mata.
"Sama-sama, udah jangan nangis lagi, dong. nanti cantiknya hilang." ucapnya sambil menghapus air mata kanza.
"Lo gak ingat hari ini, hari ulang tahun lo, dek?." tanya Raka bingung.
"Hehe, Engga bang, sumpah gak ingat." ucap kanza sambil terkekeh .
"Iya, udah duduk, terus potong kue nya." ucap Ibu.
Kanza pun memotong kue nya, setelah kue terpotong, Kanza pun menyuapi semua dengan kue itu, berawal dari ayah lalu ke ibu dan, ke tiga abang kanza, Mereka pun bergantian menyuapi kanza.
"Terima kasih, semua." ucap kanza kembali menangis terharu.
"Ululululu, sama-sama." ucap Raka.
"Iya, sayang, semoga panjang umur dan murah rezekinya, yah, do'a ibu selalu bersamamu." ucap ibu.
"Iya, ibu, terima kasih. " ucap kanza.
Mereka pun kembali makan, karena takut kesiangan untuk pergi ke kampus. mereka satu jurusan semua. hanya saja mereka beda kelas, setelah mereka selesai makan, akhirnya mereka pun langsung pergi ke kampus."Ayah, ibu , kami pergi dulu yah." ucap Raka, mewakili mereka semua.
" iya, bang, Hati-hati, ya, bawa mobil nya." ucap Ibu.
"Assalamu'alaikum." kompak mereka berbicara dan langsung pergi ke luar.
"Wa'alaikumussalam." balas Ayah dan Ibu.
Kini, kami pun pergi ke kampus. kanza dan Raka duduk di depan, sedangkan Ghibran dan Faruq di belakang.
"Bang Raka, bang Ghibran, dan bang Faruq." ucap kanza menatap satu per satu, dan mereka pun kembali menjawab dengan kompak.
"Iya sayang, ada apa." ucap secara bersamaan.
"Gue berterimakasih banyak atas hadiah yang sudah kalian berikan, gue ngerasa beruntung banget punya abang-abang seperti kalian, walaupun, kita tidak satu darah." ucap kanza sedikit ingin menangis, tapi. Kanza menutupi nya dengan senyuman. Bang Raka pun mengusap kepala kanza dengan lembut dan penuh kasi sayang.
"Dek.....walaupun kita gak satu darah, kita, kan, saudara. bener gak, bre." ucap Raka sembari tersenyum.
"Bener, cis." ucap kedua abang kanza.
"Kalian ini, loh. abang adik pun manggilnya bre-bre, cis - cis San, kurang kerjaan banget sih." ucap kanza kesel.
"HALO, Cicak kecil. merajuk terus, sih. nanti Cantik nya ilang Loh." Ucap Raka terkekeh.
"Cicak?? Waittt. gak salah dengar gue?." ucap kanza sedikit kesel.
"Lo cicak kita" ucap Faruq sembari kekeh.
Kanza menggeram kesal sehingga membuat ketiga abang nya terkekeh geli. Sepertinya, kesala nya terlihat lucu di mata mereka.
Mereka kembali sibuk dengan ponsel masing-masing, dan raka pun kini fokus pada jalan karena dia yang membawa mobil nya, kalo tidak fokus, kan gawat....
Selama perjalanan, tidak ada suara yang berbunyi kecuali suara ponsel.
Kanza terkejut karena ada notif dari whatsapp-nya yang membuatnya langsung terdiam kaku, seolah-olah tubuh nya membeku.Ibu♡
| Lebih baik kanza pergi dari rumah kami untuk selama - lamanya, Jangan pernah untuk kembali lagi ke rumah ini. Dan, Tolong jauhi ketiga anak-anak ibu!Kanza (Aku)
| Maksud ibu apa? Kanza kenapa harus pergi dari rumah? Apa salah kanza? Dan Kenapa kanza harus menjauhi abang-abang kanza?
Ibu♡
| Ibu gak bisa ceritakan, intinya. Kanza harus pergi dari rumah ini! Dan menjauhi ketiga anak-anak ibu!!.Kanza yang membaca pesan tersebut. Tidak sadar kalo ia meneteskan air mata, hingga mampu membuat Raka mengundang rasa terkejut dari raut wajah kanza yang sudah basah karena air mata nya.
"Kanza, kenapa nangis, dek.?" tanya nya bingung.
Namun, kanza tidak menjawabnya kanza masih fokus dengan pesan tersebut."Loh, adeknya abang, nangis kenapa.??" tanya Faruq bingung.
"Lo, kalo ada masalah cerita, dek, Apa ada, sih??." tanya Ghibran tak kala keponya.
"Gak apa-apa,kok, hehe. tadi cuma baca novel sedih tentang anak angkat yang di usir dari rumah oleh ibu angkat nya." ucap kanza tersenyum.
"Oh......kirain kenapa lo nangis." ucap Ghibran, setelah menghela nafas legah.
"Ya, udah. jangan di baca lagi, nanti kita kebanjiran di dalam mobil ini." ucap Raka ketawa kecil.
"Apaan,sih!!" ucap kanza yang tak kalah kesalnya.
Kanza tidak menyanga kalo akan terjadi seperti ini, apa salah nya? hingga kanza harus pergi dari rumah nya dengan perlakuan seperti itu.
Mereka kini masih sibuk dengan ponsel masing-masing, keadaan mendadak hening dan kanza pun kembali lagi membuka instagram yang berisi tentang keluarga yang bahagia dan ceria.
Kanza pengen seperti mereka yang mendapatkan keluarga yang bahagia, tapi nasib berkata lain untuk nya."Nengok apa'an, tuh?." tanya Faruq.
"Instagram" jawab kanza simpel.
"Tapi, ko di hayati banget, sih?." tanya nya sedikit menahan tawa.
"Bisa diam gak,bang." ucap kanza kesel
"Iya - iya, maaf." ucap nya lagi
"Tau, ah!." ucap kanza sedikit kesel.
Kanza memilih untuk berhenti bermain ponsel, dan ia fokus menatap jalanan dengan melalui kaca mobil, sementara. Ingatan kanza terus melayang-layang pada pesan yang di kirim ibu mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Melodi cinta dua iman {Terbit}
General Fictionkisah ini dari dua Insan yang saling jatuh cinta, mereka terlalu mencintai satu sama lain. Hingga tiba suatu saat sang wanita menemukan fakta baru, bahwa mereka berbeda keyakinan. Siwanita mengetahui ketika ia melihatnya sendiri sang pria keluar da...