02 - Pembalasan Mayra

13 3 1
                                    

"Terkadang kita perlu gila untuk menjadi pembalap abal-abal."
By : Amayra Sheryn Nadhara











.

.

.

.

.

.

.

.

.

Happy Reading guys!

.
.
.
.
.
.
.
.

Seorang gadis cantik sedang sibuk dengan baju dan make up-nya, dia memakai baju casual setelah sekian lama memilih.

Setelah itu dia melangkah keluar dari kamarnya dan duduk di sofa ruang tamu guna menunggu temannya yang akan menjemputnya.

"Mau kemana lo, kak?" Tanya seorang anak lelaki kelas 5 SD yang sedang memainkan P5 milik ayah mereka.

"Kencan, napa? Gak usah titip-titip segala!" Jawabnya dengan spontan membuat sang adik mencibirnya dan berkata. "Apaan dih, orang gue cuma nanya!"

Gadis itu merenggut kesal dan melempar buah apel ke adiknya namun langsung ditangkap dengan kecepatan kilat oleh adiknya.

"Eaa.. lam kenal ya kaka" balas adiknya dengan wajah tengil lalu menjulurkan lidah dan berlari pergi membuatnya semakin kesal.

"Awas aja, gue laporin sama mama papa nanti, lihat aja!" Gumamnya pelan sambil menahan kekesalan yang ingin meluap.

Suara klakson mobil membuat gadis itu berdiri dan mengambil tasnya lalu keluar dari rumah. Suara klakson mobil yang tidak berhenti berbunyi membuatnya kesal.

"SABAR ANJING!!" Teriaknya sambil meluapkan kekesalannya namun tak sampai disitu suara klakson mobil yang berisik semakin keras dan berisik saat sang pemilik mobil menekan klakson mobilnya sekuat tenaga dan membuatnya menutup telinga.

Dengan langkah lebar dan buru-buru dia masuk ke dalam mobil dan langsung menabok kepala temannya yang sedari tadi memencet klakson mobil.

"Lama amat!" Cibir sang pengemudi

"Lo baru nyampe bangsat! Ya jelas lama!" Sinisnya membuat pengemudi di sebelahnya mencibir pelan.

Sang pengemudi itu tak lain dan tak bukan adalah Mayra, dia masih kesal karena jatuh dari meja setelah mengerjai Meeya karena teriakan membahana dari Lea.

Mengingat kejadian tadi membuat Mayra sedikit kesal lalu melajukan mobilnya sangat cepat sampai membuat orang-orang di dalam mobil saling berpegangan dan berdoa agar mereka tidak menghadap Yang Kuasa.

"PELAN-PELAN BANGSAT GUE BELUM MAU MATI!!" Teriak gadis yang duduk di belakang Mayra, Aletha Pearlly Agatha.

"Diem anjing! Gak bakal mati, paling cuma koma" balas Mayra kelewat santai lalu melajukan mobilnya lebih cepat membuat mereka yang ada di dalam mobil berteriak sementara Mayra tersenyum senang.

"Kita tuh harus sehidup semati karena kita itu sahabat!" Ucap Mayra

"Ya kalo kaya gini caranya mending gue gak jadi sahabat lo anjing!" Umpat gadis yang duduk di sebelah Mayra

Unforgettable LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang