Kini, di kelas hanya tersisa kanza dan beberapa orang saja, yang belum memutuskan untuk langsung keluar, setelah kegiatan perkuliahan berakhir. Kanza merasa malu karena ada cowok yang mendatangi nya secara tiba-tiba dan duduk di hadapan nya, Seperti nya ia ingin mengajak kanza kenalan.
"Assalamu'alaikum" ucap nya dengan suara lembut nya.
"Waalaikumsalam" jawab kanza penuh rasa gugup."Namanya siapa?? Biar enak, kan, manggilnya."
"Gue kanza" ucap kanza dengan rasa malu dan fokus membaca buku yang tadi di baca nya.
"Oh...kalo gue Fadli, salam kenal, ya." ucap nya lagi.
"Iya." Kanza hanya menjawab sewajarnya karena kanza sendiri juga bingung harus berkomunikasi kepada nya.
"Habis ini, lo ada matkul berapa jam lagi? Gue mau ngajak lo makan bareng di kantin falkutas."
"Maaf, tapi nanti gue ke kantin pergi bersama abang-abang gue aja selesai matkul aja. Mau kekantin bareng mereka."
"Oh..iya, sudah tidak apa-apa, gue permisi dulu, ya." Ucapnya langsung meninggalkan kanza.
Baru saja fadli meninggalkan kanza beberapa saat, tiba-tiba ada notif masuk dari grup Whatsapp di ponsel nya.
(Grup Ecek-Ecek)Bang Raka🐼
| Kanza ada cowok yang datang ke mejamu?
Kanza
| Ada, bang, kenapa?Bang Raka🐼
| Dia abang suruh buat nemenin lo ke kantin, jangan kanza tolak, yah, abang hari ini ada bimbingan, Farud kata nya ada tes dadakan, dan Ghibran belum selesai kelasnya, jadi. Kita gak bisa nemenin lo ke kantin.Kanza (Aku)
| Lah. abangg,,,,, gue, kan takut, nanti kalo dia macam-macam bagaimana?Bang Faruq🦋
| Gak akan, sayang, dia orang baik, ko.Bang Ghibran🌛
| Tenang aja, dek, kita udah kenal lama, kok, sama tuh orang.Kanza (Aku)
| Okey, lah kalo gitu....Kanza pun langsung berlari ke luar , kanza pikir dia sudah pergi jauh, tapi. ternyata malah berdiri di balik pintu, sehingga mampu membuat kanza terkejut.
"Eh, maaf. iya, gue mau menerima ajakan lo" ucap kanza rasa gugup. Karena pertama kali menjalankan OSPEK-OSPEK, kanza memang tidak terlalu mengenal banyak orang, paling hanya teman satu kelompok, yang pada akhirnya tidak bisa menjadi teman dekat sehingga ketika perkuliahan berlangsung. Kanza tidak punya teman dan rasanya cukup takut untuk bersolidaritas dengan orang-orang di dunia perkuliahan.
"Alhamdulillah" ucap nya tersenyum.
"Iya, udah kalo begitu, gue masih ada kelas samapai sebelum zuhur." Ucap kanza menundakan kepala nya.
"Iya, baiklah. nanti kita ketemu di Koridor gedung ini aja, ya."
Mendengar jawabannya, Kanza pun kembali kek ruang kelas nya. Dan kembali duduk ke bangku paling belakang, yang kebetulan masih terlihat sepi. Tak lama kemudian, teman-teman sekelasnya mulai berdatangan, beberapa teman-teman nya tampak sudah akrab satu sama lain, namun. Ada juga yang baru berkenalan.
Tiba-tiba, ada yang datang ke bangku kanza, mungkin ia ingin mengajak kanza untuk berkenalan.tapi, kanza malah mengabaikan nya dan tetap fokus pada buku yang ia baca itu.
"Sok Dingin, lo" ucap nya karena kesal di cuekin.
"Lo jangan ngomong kaya gitu, nanti dia ngaduh ke abang-abang nya, mati lo." ucap salah satu teman nya.
"Emang siapa, sih, abang-abang nya, sok banget, ajir." ucap cewek itu semangkin kesel.
"Sih Raka, Faruq, dan ghibran itu yang ganteng nya masyaaallah tabarakallah."
"Waittt, ya. kali mereka abang-abangnya, masa punya adik macam cewek ke gini, gak bergaya sok coll lagi." ucap cewek itu kembali, kali ini ia malah membanting buku nya di meja kanza hingga mampu membuat kanza terkejut.
"Maksud lo, apa , yah?." ucap kanza sinis karena tidak suka dengan perilakunya.
"Lo jadi cewek gak usah sok kalem, lah. munafik, tau gak!!." tegas nya.
"Kalo gue munafik, itu bukan urusan lo."
"Berani lo nantang gue, anjir?!. Gue ketua di sini!!." Kata nya dengan raut wajah yang penuh kemarahan, sedangkan kanza masih memilih untuk diam.
Tiba-tiba, Faruq datang dan kanza pun tau siapa yang memberi nya informasi soal keributan ini, ya. Jelas nya mata-mata nya kanza yang di maksud abang-abang nya tadi, kebetulan Universitas kanza menggunakan sistem KRS³ yang di paket sehingga kita akan selalu berada di kelas yang sama dengan teman satu kelas wali dosen, tentunya agar tidak terjadi bentrok mata kuliah atau ketidakmerataan dalam pemilihan dosen pengampu.
"Woy, cewek reseh!." tegas Faruq dari pintu kelas. Dan cewek itu hanya terdiam kaku.
"Kok, diam ketika abangnya datang?." tanya salah satu teman cewek nya yang tadi.
"Gue, kan udah bilang, kalo dia adiknya Raka,Faruq dan Ghibran, yang oppa-oppa Korea itu." Ucap teman cewek itu yang tergila-gila dengan ketampanan dari wajah abang-abangnya kanza itu.
"Lo gak usah sok jadi jagoan di sini, jangan mentang-mentang lo cewek, gue gak bisa nyakitin lo, ya, kalian itu sama-sama cewek, tapi. gak bisa akur dan saling menghargai!." tegas Faruq dan menatap tajam mata sih cewek itu hingga cewek itu ketakutan dan langsung duduk ke tempat nya, kanza yang melihat abang nya seperti itu pun langsung memeluk tubuh nya erat.
"Makasih, abang" ucap kanza sambil menangis di pelukan nya.
"Iya, sama-sama, gue, kan, udah bilang, kalo kanza ada apa-apa, kabarin kita" ucap nya lalu mencium kening kanza.
"Iya, bang. Makasih, yah.
"Ada yang luka gak? Ada yang sakit gak, hm?" tanya Faruq yang melihat kanza dari atas kepala hingga ujung kaki.
"Gak ada bang, kanza baik-baik aja, kok."
"Alhamdulillah, kalo begitu abang ke kelas dulu ,yah. Takut dosen nya udah ada, jaga dirimu baik-baik, ya.
Faruq lantas menatap siswa dan siswi yang berada di kelas kanza satu-persatu, yang memang saja dosen pengampu mata kuliah ini masih belum datang sehingga mereka bisa seenaknya bersikap kepada kanza.
"buat kalian yang berani mem-bully adik gue lagi, ingat, lo gak akan bisa bernafas lega!." tegas Faruq dan menatap mata cewek yang tadi hampir mem-bully kanza.
Setelah mengatakan itu, Faruq kembali menatap mata kanza.
"Iya, udah. Ya, gue kembali kelas kelas gue, lagi.
"Iya udah, bang, sana. Hati-hati ya, di jalan, awas nabrak pintu" ucap kanza ke Faruq karena dia jalan bukan ke depan melainkan ke arah belakang. mata nya fokus tertuju kek cewek tadi, seolah mengancam hingga pada akhirnya, ia, Bener-bener nabrak pintu."
*********
KAMU SEDANG MEMBACA
Melodi cinta dua iman {Terbit}
General Fictionkisah ini dari dua Insan yang saling jatuh cinta, mereka terlalu mencintai satu sama lain. Hingga tiba suatu saat sang wanita menemukan fakta baru, bahwa mereka berbeda keyakinan. Siwanita mengetahui ketika ia melihatnya sendiri sang pria keluar da...