sekarang adalah hari dimana reyga terlahir ke dunia
giva yang baru bangun dari tempat tidur nya,ia tidur di rumahnya, walaupun sekarang ia sudah menikah ia masih belum terbiasa tidur berdua bersama arja
jadi mumpung kedua orang tuanya pergi ke luar kota ia berkesempatan untuk memilih berpisah bersama arja
February tanggal 03 dimana seorang lelaki yang begitu indah di lahirkan,namun sekarang ia sudah berpulang kepada sang pemilik
giva menatap ruangan kosong itu Hening,ia membayangkan betapa bahagianya keluarga reyga saat hadir reyga ke dunia
ia sangat berterimakasih kedapa hari itu karena reyga telah lahir,ia menghirup udara itu ia rasakan ada yang berbeda,langit masih biru awan masih putih dedaunan masih hijau,namun ia rasakan hawa yang membuat nya berbeda rasa hangat itu seperti memeluk giva
ia tersenyum sambil meneteskan air matanya
"sekarang hari kelahiran kamu Rey,tapi kemarin hari kamu pulang"
ia pergi ke kamar mandi dan bersiap akan pergi ke rumah terakhir reyga
kini giva telah selesai dengan pakaian indah nya,ia putuskan untuk pergi ke toko bunga,dan membeli beberapa ikat bunga
"Rey dulu saat ulang tahun aku selalu mampir ke toko kue namun sekarang aku hanya pergi ke tempat ini"ucap giva
giva telah selesai berbelanja,ia pergi menggunakan mobil
singkat cerita giva telah sampai di tempat tujuan
ia sedikit berjalan dan mendekati kuburan reyga itu
ia tersenyum menunduk tak lupa ia juga menangis
ia kini sudah berani duduk di tanah kotor itu,ia mengusap tanah yang membukit itu
"selamat ulang tahun sayang,namun umur kamu sekarang gak bertambah ya?"ucap giva
"aku simpan bunga ini"
giva tersenyum saat melihat banyak sekali bunga yang di simpan di kuburan reyga
"banyak sekali yang menyayangi mu Rey, hampir bunga yang kamu kasih juga tertutup"ucap giva
ia menancapkan bunga itu,bunga merah yang sangat mencolok itu begitu indah di pajang di sana
giva mengelus batu nisan itu
"Rey ternyata lahir ku buat banyak masalah,hari kelahiran ku juga hari paling di benci oleh semua orang"ucap giva
"aku rindu kamu rey, bagaimana cara mengobati rasa rindu ini sedakan kita gak bisa lagi bertemu?"
"Rey aku tarik omongan aku waktu itu,aku nyesel aku bener bener cinta kamu Rey"
"aku cuma pengen sama kamu,aku cuma mau kamu sekarang,aku mau cerai sama arja tapi bayi di kandungan aku gimana Rey?"
"reyy balik yu?aku butuh penyemangat,aku butuh wajah tenang kamu itu"
"aku menyayangi mu Rey,lebih dari aku menyayangi diriku sendiri"
"rey aku kangen wajah tenang kamu,dulu kalau banyak masalah tinggal liat wajah kamu aja udah bikin semuanya menjadi tenang"
"Rey orang orang bumi jahat cuma kamu yang baik,mereka selalu nyalahin aku,Rey aku rindu bumi yang ada kamunya,bumi sekarang jauh lebih buruk,bumi yang kita jalani dulu berbeda sama bumi yang sekarang"
"bumi yang kamu ceritain ga sama indah nya!"
"aku merindukan hari ulang tahun mu yang masih ada kamu nya!"
"masuk ke mimpi aku dong,se gamau itu ya?"
"Rey bagaimana kabar Jogja kemarin saat kamu berkunjung kesana?apa masih Indah?kamu pulang ke Bandung hanya memberikan ke sedihan untuk seisi bandung kemarin"
"kamu lagi lagi menepati janji mu kamu benar menetap selamanya di bandung, tapi kenapa kamu tak menepati janji untuk hidup lebih lama?"
"bandung memang masih ada tapi aku ga bisa merasakan kenyamanan bandung itu lagi"
"rindu sama seseorang yang hanya menerima Al Fatihah itu berat ya?"ucap giva meneteskan air matanya
giva bercerita banyak hal di sana ia terus menangis juga
pada akhirnya kini sudah sore hari,tak terasa, sekarang tempat nyaman baginya itu adalah tempat yang sangat ia takuti dulu
intinya ia akan berani jika ada reyga dimana pun itu!
"i Miss you Rey"ucap giva mengusap air matanya lalu pergi dari tempat itu
"titip reyga ya zay!"ucap giva mengusap batu nisan zayyan
"sedikit bunga untuk mu"ucap giva menyimpan bunga
saat ia akan pergi ia bertemu dengan arja,ternyata arja sudah berada di sana sedari tadi
giva kaget dibuatnya,ia tersenyum kaku
"ayo temani aku dulu"ucap arja menarik tangan giva untuk kembali ke kuburan reyga
giva hanya pasrah
kini arja berjongkok dan menancapkan bunga di kuburan reyga dan zayyan
ia mengelus kedua batu nisan itu
"selamat ulang tahun untuk yang sudah berpulang,kita merindukan mu"ucap arja
giva tersenyum
arja menoleh ke atas dimana giva yang sedang tersenyum ke arahnya
arja berdiri dari jongkok nya
"va,coba terima aku ya?aku akan berusaha"ucap arja memegang tangan giva
senyum giva memudar ia mencoba mengalihkan pandangan
"kita berikan hadiah terbaik untuk reyga ya di tahun ini?"ucap arja sekali lagi
giva melepaskan genggaman tangan arja dengan perlahan
"jangan sia siakan kesempatan ini,kita bisa bersama karena mengorbankan orang yang kita sayang"lanjut arja
"aku coba,tapi mungkin gak akan secepat itu"
"aku tunggu!"ucap arja
kini mereka pulang ke rumah mereka ber dua,giva memutuskan untuk mencoba menerima arja
"bagaimana pun kisah nya,tetap kisah lama lah pemenang nya"
-almaira givaputri-
KAMU SEDANG MEMBACA
REYGA HELGANTARA
Roman pour Adolescents-yang sekarang sedang bersama mu adalah pemenang,dan masalalu adalah sejarah seseorang -reyga Helgantara-