16

221 26 0
                                        

Ck.... Ara minta ini lagi"

Winantya mengehela nafasnya. Saat ini dia sedang di pom pengisian bensin sepulang sekolah dengan motornya.

"Mau Bara apa sih, dia yang salah juga"

Setelah menutup tangki, winantya langsung menancap gas nya menuju alamat yang telah dikirimkan oleh si pengirim.

Di belakang jok nya ada kardus pesanan ara yang meminta kue, orang sakit selalu minta yang aneh aneh. Winantya baru membeli itu dikafe depan sekolahnya, namun malah mendapatkan pesan panggilan.

"Sorry ra, bentar... " Ucapnya....

****

Winantya melewati jalan memutar ke arah kampus kemudian belok ke jalan yang lebih sepi. Namun terdengar suara motor ngebut dibelakanganya.

"Woi!"

Winantya menoleh ternyata itu adalah Dylan yang sedang mengejarnya. Winantya melambatkab lajunya untuk mendengar.

"Kamu mau kemana?" Tanya Dylan

"Kerumah temen kak"

"Minggir dulu Win, aku mau ngomong penting" Ucap Dylan.

Akhirnya Winantya berhenti dibawah pohon. Dylan mendekatinya dan motor mereka sejajar.

"Kenapa kak? Aku buru buru" Ucap Winantya.

"Ikut aku bentar ayo, bentar aja plis"

"Nggak bisa kak, aku buru buru" Ucap Winantya

"Ini masalah Bara" Ucap Dylan. Seketika Winantya langsung mengangguk. Ia takut dengan apa yang dipikirannya saat ini.

Flashback!

Dylan mencari Baskara dimarkas karena saat ia datangi kosannya tidak ada disana, pikirnya orang itu pasti sedang dimarkas menguncir rambut Cakra seperti biasanya.

"Bas!"

Panggilnya, namun markas tak ada orang hanya ada Alvaro saja, tumben dia sendirian tanpa Cakra.

"Dimana baskara?" Tanya Dylan

"Pergi lah, ada urusan bawa bang Arkan sama bang Bian juga" Jawab Alvaro.

"Baskara ngapain sih, gak ngomong gue? Terus bini lo mana?"

"Ini hari apa, selasa loh salon lah dia jatah treatment" Ucap Alvaro.

"Ahh gue mau santai dulu, capek banget" Dylan merebahkan diri disofa. Jangan salah, baskara meminta dia untuk menjauhi Winantya tapi pada kenyataannya pikiran dia ada cowok manis itu.

Sanrio. Pemberian Winantya yang kini dijadikan gantungan kunci motornya.

*beep beep

"Apaan?" Dylan memiringkan kepalanya saat mendengar alarm laptop Alvaro.

"Gue masih kepikiran, surat pertama buat apa louis nambahin nama Winantya disana, nggak gitu deh kayanya, dia pengalihan dan yang diinginkan emang Baskara."

First Mistake (POST ULANG) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang