suara klakson
"huhh.. capek sekali"
membuka pintu
"aku pulang"
tiba tiba seseorang dari belakang menutup mataku membuat penglihatanku jadi gelap. "ehh.. kok gelap, siapa ni main nutup mata dari belakang", ucapaku rada panik.
"meylani udah jangan nutup pandangan orang dari belakang"
"pandanganku kembali seseorang yang menutup mataku dari belakakng melepaskan tangannya dari mataku".
"maaf maaf aku nutupin pandanganmu arvin," ucap gadis yang bernama meylani.
tanpa pikir panjang diriku langsung merebahkan tubuhku ke sofa karena lelah. dan langsung mandi dan ganti baju. "btw, yang lain belum pada pulang?,'' tanya diriku pada adikku yang bernama Aulia"
"belum kak.." sahut Aulia
"mereka ada urusan sedikit jadi sedikit lama pulangnya'
"ouh'
setelah percakapan sebentar dengan Aulia diriku langsung bergegas mandi dan mengenakan baju yang biasa ku pakai di hari jumat dan langsung ke kamar menghadap komputerku untuk menyelesaikan tugas dan mencari materi yang ingin ku cari.
waktu terus berjalan, jam menunjukan pukul 5.45, diriku berhenti sejenak untuk istirahat.
"kak Arvin masih sibuk?" tanya Aulia.
"cuma istirahat sebentar. kenapa?," sahutku dengan menanyakan alasan.
"enggak, cuman makan malam nya udah siap.. bentar lagi juga maghrib" ujar Aulia mengingatkan.
diriku pun langsung beranjakdari tempat dudukku dikamar dan menuruni tangga, terlihat semua sudah ada disini. Aulia, tania, Inggrid, dan maylani.
"oh.. Arvin udah selesai kerjaan kamu?" tanya Tania.
"masih ada yang harus dikerjain tadi cuma istirahat sebentar", jawabku sambil menambahkan.
"jadi kamu nyicil kerjaan gitu?", ujar salah satu gadis bernama Iggrid.
Hari sudah malam dan akhirnya perkerjaan ku selesai dan segera diriku turun ke bawah untuk mengambil air minum. saat turun diriku melihat ke empat teman perempuan sedang asik berkumpul. segera kuhampiri sembari membawa cangkir air minum. "kalian lagi ngapain?" tanya ku.
"kami cuman ngobrol aja.. kerjaan kamu udah selesai?', tanya Inggrid
"ouh'
"sini gabung bareng santai santai dikit habis nyelesain naskah kan kamu?' ajak Maylani sambil menanyakan kerjaanku.
"ya.. udah selesai kok" sahutku sambil berjalan mendekati rombongan mereka berempat.
diriku pun langsung membaur dengan ke empat gadis untuk berbincang untuk mengistirahatkan diriku setelah menyelesaikan naskah.
Keempat gadis termasuk adikku adalah temanku dalam satu atap kami sudah bersama sejak diriku SMP. mereka memiliki paras yang cantik tubuh yang ramping membuat mereka mereka terlihat sempurna bagiku. Tania, Inggrid, Maylani termasuk Aulia adikku mereka semua cantik mempesona. khususnya Tania dia sunggu permata yang cantik dimataku rambut panjangnya wajah dan senyumnya membuatnya sangat imut dan membuat hatiku berdetak setiap aku dekat dengannya. tidak hanya itu mereka memiliki tubuh yang bagus juga membuatku menilai mereka dengan sempurna khusunya adikku Aulia yang juga sedang berkembang.
Aulia Anatasha
memiliki wajah yang imut dan cantik putih dan rambut panjangnya membuat dia sangat menawan. tubuhnya juga sangat sempurna walau untuk ukuran depannya masih berkembang namun cukup dikatakan sedikit besar untuk usianya.
Tania Isabella
wajah yang cantik tinggi yang ideal sangat aku sukai. dengan rambutnya yang long hair membuat dirinya bagaikan permata. tubuhnya yang tak kalah memiliki bentuk yang ramping namun tidaklah kurus dan ukuran dadanya yang cukup terbilang besar juga menambah penampilannya.
Inggrid
sudah terbilang cantik dan bertubuh luar biasa dengan kulit wajah yang putih cantik. dirinya bisa terbilang besar untuk payudaranya dan lebih besar dari Tania dan aulia. sungguh Inggrid gadis yang menawan dengan wajahnya yang cantik saat tersenyum.
Maylani
memiliki wajah yang tak kalah cantik juga dengan tubuh yang lumayan hampir menyamai milik Inggrid termasuk dadanya yang juga besar namun lenih besar punya Inggrid. tubuhnya cukup membuat terangsang juga dengan tingginya dan wajahnya.
"yaahh.. mungkin itu cukup diriku menuliskan mereka berempat dalam buku catatanku" ucapku sambil menutup buku catatanku.
diriku langsung berjalan menuju tempat tidurku dan handak ingin tidur. saat hendak tidur diriku mendengar suara kaki dari dari luar ruangan dan diriku mencona untuk membuka pintu untuk memeriksa keluar dan hanya Adikku yang berada di depan pintu meminta untuk tidur bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
kehidupan bersama empat gadis
Short Storykehidupan Arvin dengan para teman teman perempuan nya dalam satu atap