Kamu Menjadi Peran Penting

26 12 2
                                    

Kehadiranmu memang tidak lama, tapi memberikan peranan penting terhadap diriku yang mulai bangkit kembali untuk memberikan keputusan ke mana arah kita selanjutnya.

Menurutku, peran ica sangat penting meski kami belum pernah bertemu, memandang wajah satu sama lain secara langsung, memaki ketika emosi secara langsung. Hingga membahas hubungan yang lebih dalam lagi, bentuk tertawa kecil-kecilan. Ahh, aku benar-benar dimabuk asmara.

Aku terkekeh, sedikit lama terdiam. Sebuah kalimat yang aku lontarkan untuk mendapatkan kepastian dari kedekatan kami berdua.

" Kamu mau gak jadi pacarku? " Tanya Han

" Jalanin dulu Han, kita baru kenal sebentar loh kamu juga belum tau gimana aku kan" Jawab Ica

" Ya udah, kalau kamu bilang jalanin aja dulu. Aku biar jalan sama yang lain aja" Jawab Han

" Heh, enak ajaa..!! " Jawab Ica

Keputusan sudah dibulatkan, gadis yang berbaik hati, lucu dan pintar ini memberikan jawaban. Udah ketebak kan jawabannya? YA! Dia menolakku untuk yang pertama kalinya. Mungkin memang aku yang terlalu cepat untuk mengutarakan hal itu, tapi satu sisi lain aku takut dia di ambil orang! Hahahaha sangat berjiwa anak kecil.

Sambil melahap mie goreng, aku pun berfikir. Akan aku jalani terlebih dahulu seminggu kedepan akan aku tanyakan lagi pertanyaan yang sama seperti diatas, dengan pedenya dalam hati berbicara aku yakin kali ini didukung oleh semesta. Tailahh!

Saling berkirim pesan pagi, siang, sore malam. Lalu mencari celah untuk menggoda ica, aku yakin perasaan yang ku punya ini nyata. Meskipun gak tahu apa yang dirasa ica sepertinya gak nyata! Hingga seminggu jalan kemudian, aku kembali mengutarakan isi hati. Kali ini aku ingin ica menjadi milikku seorang!

Cinta memang buta Han, maka dari itu butuh keputusan dan komitmen kedua belah pihak untuk menjadikannya mengeja, dan aku ingin bersama ica untuk mengeja. Karena tunggu apa lagi, aku hanya perlu kepastian dari ica.

Hingga pada akhirnya, aku bertanya lagi ke ica.

" Gimana cha? kamu mau gak jadi pacar aku, kita ga ada hubungan begini mana bisa lebih dalam lagi cha. " Ucap Han

" Nanti dulu ya Han, kita jalanin aja dulu jangan buru-buru " Jawab Ica

Untuk kedua kalinya, jawabannya masih sama! Dalam hati bicara, sudahlah gak ada harapan biarlah begini terus mungkin dia lebih nyaman dengan keadaan yang seperti ini. Hal ini benar-benar membuatku sesak dan menggebu-gebu kenapa ditolak lagi sih! Sialan!! Kalimat monohokku yang sangat keras dan tidak berpendidikan! Pikiran yang tenang sedemikian berubah menjadi pikiran yang tak karuan!

" Pantas saja ica gak mau sama gua! ( Sambil Ngaca ) Harusnya dari awal gua tau diri! Dengan entengnya dia menolak gua 2 kali. Babi! " Ucap Han

Tapi hal ini gak membuat aku jadi menyerah dan menjauhinya. Semakin lama komunikasi jadi mulai hangat tanpa aku bertanya lagi hal itu ke Ica. Kami melangkah berhari-hari dengan terus mengucap dalam hati, kapan bisa mengeja bareng kamu cha..!

Tak butuh waktu yang lama untuk menguras emosi karena hal diatas, yang Han inginkan akhirnya bisa jadi kenyataan.

Jika ditanya, kenal dengan Ica apakah jadi hal yang berkesan? Jawabku jelas sangat berkesan! Jika ditanya pula, adakah hal yang membuatmu bersyukur hari ini? Jawabku jelas ada! Aku bersyukur bisa kenal dengan Ica. Terkadang, keberuntungan sejati adalah ketika kita bersyukur atas hadirnya seseorang yang tak hanya indah fisiknya, tapi juga pintar di dalamnya.

Takdir yang paling mempesona adalah ketika kita merasa bersyukur atas kehadiran wanita cantik dan cerdas dalam hidup kita. Itulah keajaiban yang menghiasi setiap hari dengan warna-warna yang tak terlukiskan.

Di antara semua pemandangan indah di dunia ini, keberuntungan terbesar adalah memiliki kamu. Dalam setiap detik, bersyukurlah atas keajaiban yang telah hadir dalam hidupku.

Expression of feeling : Tak perlu mata untuk melihat betapa dalamnya cinta ini. Aku rela buta, asalkan hatiku terus menuntunku padamu. Ciaaatttt ciaaattt ciaaatttttttt!!

LOVE BEYOND WORDSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang