26

510 52 13
                                    

Naruto membuka pintu kamarnya dengan pelan. Ia melihat kamarnya yang masih terlihat terang itu, ia berjalan menuju putranya untuk melihat Boruto yang sedang tertidur lelap. Naruto menoleh kearah samping dimana Hinata sedang tertidur dengan lelap sama seperti putranya.

Ia dapat melihat wajah Hinata yang sedikit sembab itu, sepertinya wanita itu menangis seharian ini. Setelah itu Naruto berniat membersihkan dirinya terlebih dahulu sebelum bergabung ke ranjangnya.

Setelah membersihkan dirinya Naruto sudah nampak rapih dengan piyama tidurnya, ia lalu berjalan menuju ranjangnya untuk segera beristirahat. Naruto melihat selimut Hinata yang nampak tersingkap, ia lalu membenarkan selimut itu dengan pelan. Tetapi matanya tertuju pada lengan Hinata yang memar itu. Ia mengelusnya dengan pelan agar tidak membangunkan Hinata.

Apakah ini akibat dirinya pagi tadi, namun saat ingin melihat dengan jelas Hinata nampak terbangun, ia terkejut melihat Naruto yang ada di sampingnya dengan memegang lengannya. Hinata dengan cepat menarik lengannya dari Naruto dan menyembunyikannya dibalik selimut tebalnya.

Hinata lalu bangkit dari tidurnya, ia dengan cepat bergegas menuju kamar mandi untuk menghindari Naruto. Ia terlalu takut jika Naruto akan membentaknya kembali. Ia sudah tidak memiliki tenaga untuk berdebat.

Naruto menatap punggung Hinata yang perlahan hilang. Ia diam sejenak entah memikirkan apa, lalu Naruto mulai berbaring di ranjannya. Sedangkan Hinata ia masih termenung didalam kamar mandi. Ia akan keluar sembari menunggu Naruto terlelap nanti.

...

Pagi sekali Boruto sudah terjaga karena merasa haus, maka dari itu ia menyusuinya dan saat ini Hinata dapat melihat putranya yang sedang berjemur pagi bersama pelayannya. Ia tersenyum kecil, melihat Boruto yang terlihat lucu walau dari jauh itu.

Hinata sesekali meliriknya dari arah dapur. Ia memang membantu bibi setiap pagi untuk menyiapkan sarapan. Hari ini adalah kesempatan nya untuk menghabiskan waktunya dengan Boruto, karena ibu Naruto akan pergi pagi ini dan Naruto akan pergi bekerja.

Tetapi sebelum itu Hinata akan pergi menuju suatu tempat terlebih dahulu. Ia tidak akan membawa Boruto ikut, karena ia tidak akan pergi lama. Hinata akan tetap meninggalkan asi nya untuk Boruto nanti.

Setelah ia selesai meletakkan piring diatas meja, Hinata bergegas menuju kamarnya kembali untuk bersiap. Ia sempat mendatangi Boruto terlebih dahulu sebelum menuju keatas.

Ia menaiki tangga dengan pelan sebelum membuka pintu kamarnya, pintu itu sudah terbuka terlebih dahulu. Terlihat Naruto yang berdiri tepat di hadapannya, ia dapat melihat mata biru Naruto sekilas sebelum ia dengan cepat masuk kedalam kamarnya.

Naruto menghela nafasnya, ia lalu melangkah menuju lantai bawah, disana terlihat putranya yang sedang berjemur. Ia meminta pengasuhnya untuk bisa menggendong putranya itu.

"Anak ayah sedang berjemur pagi hm." Ia mengecup pipi merah putranya.

"Lihatlah badan mu sudah mulai tampak besar." Setelah mengatakan itu Naruto terkekeh pelan.

Setelah puas menggendong putranya Naruto memberikan kembali kepada pengasuhnya. Naruto melangkah menuju meja makan dan melihat hanya ada dua piring disini. Sepertinya Hinata tidak akan bergabung lagi.

...

Naruto saat ini sedang berada di ruang kerjanya, ia termenung sejenak. Kepalanya nampak pening memikirkan permasalahan nya dengan Hinata saat ini. Naruto lalu kembali memfokuskan dirinya pada berkasnya.

Affair Of The Heart [NARUHINA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang