48 : Kelulusan

4.4K 150 5
                                    

Satu bulan kemudian....

Tidak terasa satu bulan telah berlalu,kini tiba di hari kelulusan,Nasya sekarang tengah berada di sekolah merayakan kelulusannya.

Setelah tadi pembagian ijazah dan pengumuman tentang hasil nilai rata rata,Nasya memasuki lima besar seluruh angkatan jika di kelas Nasya mendapatkan peringkat pertama.

Rafka memasuki sepuluh besar seluruh angkatan jika di kelas Rafka meraih peringkat ke tiga.Rafka sekolah secara homeschooling.

Seluruh rangkaian acara hari ini telah selesai kini Nasya dkk tengah berada di depan sekolah.

"Udah dong bumil jangan cemberut terus"ucap Risa mumet melihat Nasya yang sedari tadi melamun tidak jelas.

"Gue pengen Afka"lirih nya sambil menatap ke arah depan dengan tatapan kosong.

"Katanya cuman satu bulan pergi nya,hari ini kan tepat satu bulan dia pergi,tapi belum balik lagi"lanjut Nasya dengan mata berkaca-kaca.

"Eh jangan nangis dong ntar cantik nya ilang"ujar Dinda

"Hiks mau Afka"lirih nya dengan tangisan yang mulai terdengar.

Ketiga sahabatnya Nasya memeluk tubuh Nasya penuh kasih sayang.Mereka kini memakai kebaya dengan warna senada berwarna maroon,make up di wajah nya menambah kesan cantik pada mereka.

"Ini hari bahagia kita semua Lo malah nangis ah gak seru"ucap Risa

Selama satu bulan ini Nasya tidak pernah menghubungi Rafka,bukan tidak pernah tetapi handphone Rafka lah yang susah sekali di hubungi.

"Mau pulang hiks"tangis Nasya.

"Yaudah kita pulang"sambung Karin diangguki semuanya.

••

Nasya dkk sudah sampai di rumah Keluarga Nasya.

"Nanti acara prom night lo gak usah Dateng,takut nya kecapean"ujar Dinda pada Nasya.

"Iyah gak usah ikut aja"sambung Risa.

"Iya gue gak ikut"balas Nasya.

Skip

Kini malam pun tiba,Nasya di buat bingung oleh semua orang,mengapa semua orang sekarang berkumpul di rumah nya.

"Ini ada apa Bun yah?"tanya nya pada kedua orang tuannya.

"Kamu duduk aja"ujar Indri Nasya pun menurut dan duduk.

"Kok ada Risa,Dinda,Karin,Rayyan, Dimas,Randi,kalian gak ikutan prom night?"tanya Nasya kebingungan mengapa teman teman nya berada di sini?

"Enggak,kita lebih milih di sini buat mak-"ucap Dimas keceplosan dan segera mungkin Randi membekap mulut Dimas menggunakan tangan nya.

Dimas pun mendapatkan pelototan dari semua orang kecuali dari Nasya,terlihat sekali ekspresi wajah kebingungan nya.

"Buat apa?"tanya Nasya sambil menatap satu persatu orang orang di sana.

Randi pun melepas tangan nya dari mulut Dimas.

"Tangan Lo bau"ketus Dimas sambil mengelap elap bibir nya yang tadi tersentuh tangan Randi

"Yehhh mana ada bau,yang ada mulut Lo tuh bau sampah"lanjut Randi

"Jawab dulu tadi buat apa?"tanya Nasya,semua orang di sana saling tatap menatap karena bingung harus menjawab apa.

Sahabatku Teman Hidupku (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang