"Jadi begini suami anda mengalami benturan yang cukup berat di kepala bagian belakang nya yang menyebab nya ia mengalami koma, kami masih belum bisa memastikan hingga kapan koma ini terjadi. Selain itu syaraf di kaki nya juga terkena dampak lumayan parah kemungkinan walaupun sadar nanti suami anda akan mengalami kelumpuhan. Selain itu kemungkinan terburuk yang kami hindari adalah semoga pasien tidak mengalami amnesia" jelas Dokter itu membuat kaki Chika lemas seketika.
"Kami harap kalian keluarga nya bisa bersabar atas ujian ini, kalau begitu saya permisi dulu"
Chika kembali menangis sejadi nya, Fiony dengan sabar mencoba kembali menenangkan Chika.
///-///
"Pagi guys!" Sapa riang seorang gadis dari ambang pintu kelas.
"Loh kenapa kok pada diem?" Bingung gadis itu kala teman-teman nya tak menjawab salam pagi nya.
"Woy! Kacang larang cuy kenapa dah?"
"Stt diem deh berisik lu Chia!" Tegur Shasa sambil mencomot bibir Nachia agar diam.
Nachia masih bingung dengan keadaan pagi ini, kelas yang biasanya heboh seketika menjadi senyap. Ia mencolek pundak Shasa, membuat sang empu menatap Nachia. Shasa lalu mengandeng Nachia keluar kelas.
"Kenapa?"
"Ayah nya Yori kecelakaan kemaren sore"
"HAH KOK BISA!" Heboh Nachia.
"Gak usah teriak juga bego!" Kesal Shasa lalu menoyor Nachia.
"Kata nya sih ketabrak truk yang rem blong"
"Terus gimana keadaan nya sekarang?"
"Kalok itu kata nya Ayah nya masih koma sekarang makanya, buat sekarang kita harus hibur Yori biar enggak sedih berlebihan" jelas Shasa yang di angguki kepala paham oleh Nachia.
...
"Udah lah Fre, jangan sedih kita doa in aja Om Aran baik baik aja" ucap Flora mencoba menenangkan Freya yang tiba-tiba menangis.
"Iya Fre jangan nangis terus nanti kalok Om Aran tau lu nangis terus dia nanti jadi sedih, buat sekarang kita doa aja biar Om Aran cepet sadar" timpa Adel.
2 minggu sudah berlalu tapi hingga sekarang Aran masih belum juga sadar dari koma nya, keadaan keluarga nya pun sudah kacau. Chika yang terkadang tiba-tiba menangis membuat ke 3 putri nya yang melihat merasa pilu, bahkan ia jadi jarang pulang kerumah. Ia lebih banyak menghabiskan waktu nya di rumah sakit menemani Aran, kini Fiony lah yang mengurus pekerjaan rumah dan Adik-adik nya. Freya dan Yori pun menjadi lebih pendiam sejak saat itu, rumah yang awal nya penuh dengan keceriaan menjadi muram seketika.
Tok tok tok...
Ceklek...
"Bun" panggil lirih Fiony.
"Bun pulang dulu yuk, Bunda belum istirahat lo" tutur Fiony lembut sambil mendekati Chika perlahan.
"GAK USAH PEDULI KE SAYA PERGI KAMU!!!" Bentak Chika seperti orang kesetanan.
Sejak Aran koma Chika juga perlahan berubah yang awal nya lemah lembut menjadi kasar, ia bahkan kerap membentak Fiony, Freya, dan Yori padahal dulu ia sangat lembut terhadap ke 3 putri nya itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Perjalanan Kita (FreFlo)
FanfictionPerjalanan 2 remaja yang mencoba melawan takdir :v