Lebih dekat

3 1 0
                                    

Happy reading all
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Rey dan desire berkeliling bahkan mereka bermain di Time zone,rey menemani desire ke stand makana yang menggiurkan.

Rey heran dengan desire ,dari pengamatannya tentang orang-orang berkencan mereka akan ke store pakaian yang bermerek, bahkan desire tidak melirik store yang banyak di inginkan perempuan lain ,dia lebih tertarik ke stand makana.

Melihat desire seperti anak kecil yang berebutan makanan dengan yang lain membuat senyumnya merekah.

"Udah banyak makanannya ya,, kita ke sana ya istirahat dulu" sambil menunjuk kafe dan dibalas anggukan oleh desire.

Tak terasa mereka semakin dekat ,apalagi desire yang lumayan mudah mencairkan suasana.

"Kamu mau pesan apa"tanya rey.

"Samain aja sama kamu "

Makanan mereka sudah sampai dan mereka makan dengan tenang.

"Kakak kenapa mau menerima perjodohan ini " desire penasaran dengan jawaban rey

"Ini paksaan dari papa" kata rey.

Benar dugaan desire,rey tidak akan mengakui perasaannya secepat ini, sebenarnya rey mempunyai ego yang tinggi tetapi desire mampu mematahkan ego yang setinggi langit itu xixixi....

Senyum desire terbit, desire ingin mengerjai rey.

" Kalau memang hanya paksaan mending kita gak usah kita lanjutkan kak,aku pengen hidup dengan orang yang mencintai ku sampai akhir hayat" ucap desire seolah memperingati rey .

Rey yang mendengar itu kalang kabut

"Bukan aku suka....aku mau melanjutkan perjodohan ini,kita bisa mulai dari pendekatan dulu satu sama lain" panik rey, bagaimana tidak panik,pujaan hatinya sedang mengujinya.

Melihat kepanikan rey, hati desire semakin senyum, keinginan untuk mengerjainya semakin ada.

"Kalua memang kak rey hanya untuk membahagiakan papa sama mama,gak usah libatkan aku kak...pernikahan itu sakral, aku mau bahagia sama pasangan ku nanti dan menua bersama " kata desire sambil berekspresi memelas

Mendengar jawaban desire,rey semakin panik.

"Tidak seperti itu,aku benar-benar menerima perjodohan ini,aku mau mulai membangun rumah tangga dengan mu dan untuk pernikahan itu sekali seumur hidup,untuk kebahagiaan itu bisa kita usahakan "jelas rey.

Mendengar jawaban dari rey,senyum desire mengembang dan ada guratan kecewa karena rey tidak mengungkapkan perasaannya.

" Lusa kita akan fitting,akan ku jemput besok pagi" ujar rey lagi.

"Apa kamu tidak sibuk,agak siangan juga bisa" kata desire . Desire mengerti betapa sibuknya rey di kantor mengingat kepulangan mereka baru Minggu kemarin.

"Tidak,lebih cepat lebih baik"

"Baiklah"

Tak terasa mereka sudah lama menghabiskan waktu sampai langit sudah berwarna jingga.

"Ini sudah sore,kita pulang ya..."ujar rey dengan lembut.

Di balas desire dengan senyum dan anggukan. Mereka segera menuju ke parkiran dan bergegas pulang.

---------

Hari yang mereka janjikan untuk fitting baju telah tiba.

Tut.....tut.....

Suara dering ponsel mengusik seorang gadis cantik yang tidur terlelap, dengan kesadaran yang belum terkumpul,
Tangan kurus itu meraih sumber suara.

"Halo"

"Aku berangkat jemput kamu ya des" mata desire melotot mendengan suara rey dan segera melihat ke arah jam dinding.
Desire hampir telat dari jam yang mereka janjikan.

"Iya aku siap-siap dulu" desire langsung mengakhiri panggilannya

Rina dan besannya sedang sibuk mengurus segala yang menyangkut dengan pernikahan anak mereka, begitu juga dengan rudi yang mempunyai urusan di perusahaan.sehingga tidak ada yang membangunkan desire.

Bibi nur?? Bibi nur sedang mengambil cuti untuk pulang kampung,karena sudah lama tidak menjumpai keluarganya.
Bibi nur seorang janda tanpa anak.

---------

Lain hal dengan rey yang sudah siap berangkat,entah kenapa rey sangat bersemangat untuk menjumpai pujaan hatinya.

Sejak jam 5:00 wib tadi,rey sudah bangun tidak bisa lagi tidur.
Rey sibuk memandangi foto desire yang sangat cantik menurutnya,tak terasa cahaya matahari sudah menembus ke sela-sela gorden kamarnya dan rey segera tersadar dan bersiap-siap.
Rey bingung, dia langsung kerumah desire atau menghubunginya terlebih dahulu.
Dengan pertimbangan penuh rey akhirnya menghubungi desire.

"Halo" terdengar suara lembut dari sebrang sana, rey gugup.

"Aku berangkat jemput kamu ya des"
Perkataan rey tidak langsung di jawab.

"Iya aku siap-siap dulu tut...tut.." rey melihat panggilannya yang sudah di akhiri.

" Huh....selalu saja begini" gumam rey sambil memegang dadanya yang selalu berdegup kencang ketika berurusan dengan desire.

Rey kembali lagi beralih ke kaca memperbaiki penampilannya,rey harus tampil maksimal di hadapan desire, melihat semuanya sudah beres,segera meraih kunci mobil dan bergegas pergi.





Thanks all for reading,,, jangan lupa vote komen dan follow.....


 PAST IMPROVEMENTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang