Prolog

4 1 0
                                    

~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

~

Kaynara Olivia atau kerap di panggil Oliv adalah seorang gadis berumur 15 tahun yang sekarang duduk di bangku kelas 8. Vanya adalah anak perempuan yang terbilang ramah di sekolah-nya, ia memiliki cukup banyak teman.

Nilai Oliv juga terbilang baik, ia sering menduduki peringkat 3. Di bidang olahraga Oliv terbilang tidak terlalu buruk. Nilai matematika juga bisa dibilang lumayan, tidak buruk dan tidak baik.

Oliv juga bisa terbilang memiliki penampilan yang cantik, tidak tinggi namun tidak pendek. Berat badan-nya pun ideal, ditambah dengan pipi yang menambah keimutan-nya, Oliv juga memiliki kulit sawo matang.

Tetapi apakah ia puas? Tidak. Sampai kapanpun ia tidak pernah puas, ia ingin menjadi lebih baik. Mengapa? Karna pergaulan-nya, ia terlalu memikirkan perkataan orang lain sampai membuat-nya muak.

Kali ini Oliv sedang berbaring di kamar sembari bermain handphone, ia tidak tertarik untuk pergi bermain bermain bersama teman-nya. Mengapa? Karena ia tidak memiliki teman di lingkungan rumah-nya.

Kecuali seseorang yang bernama Vincent. Vincent Alexandra adalah perempuan berambut pendek yang sekarang berumur 18 tahun dan sudah lulus SMA.

Terkadang Vincent mengajak Oliv untuk pergi bermain atau sekedar jalan-jalan, tentu Oliv tidak menolak karena ia merasa sangat kesepian apabila terus-terusan di dalam kamar.

Seperti saat ini, Vincent mengirim pesan kepada Oliv untuk bermain kerumah-nya.

Vincent

"Ayo sini mainn"

"Iya otw"
_________________________________________

Oliv segera beranjak ke rumah Vincent yang ada di belakang rumah-nya, saat sampai disana. Oliv disuguhi pemandangan Vincent yang sedang menyiapkan permainan remi.

Mereka sering bermain remi bersama dengan tambahan challenge yaitu, bila kalah tubuh-nya akan di coret menggunakan lipstick berwarna merah terang.

"Oh udah sampe toh, sini cepet kita main!"

Oliv menuruti-nya lalu duduk di depan Vincent, ronde pertama di menangkan oleh Vincent membuat Oliv harus mendapatkan coretan pertama-nya di pipi.

"Kroco banget sih lu"

Ejek Vincent dengan nada mengejek, Oliv yang mendengar itu tidak terima tentu-nya.

"Diem lu, ini baru permulaan ga usah bangga"

jawab Oliv dengan penuh percaya diri, Vincent hanya mengiyakan jawaban Oliv lalu ronde kedua dimenangkan oleh Oliv.

"Hah! Apa gua bilang!"

Ucap Oliv, ia dengan semangat mengambil lipstick itu lalu mencoretkan-nya ke kening Vincent. Saat sedang seru-serunya bermain tiba-tiba ada salah satu tetangga Vincent yang datang.

"Vincent, bude minta pepaya-nya ya"

Ucap orang yang di panggil bude tersebut, Oliv mengenal orang itu dan namanya adalah bude Icha.

"Eh ada nak Oliv juga ya? Kalau dilihat-lihat nak Oliv gemukan ya?"

Kata-kata itu entah mengapa bagaikan pisau yang menancap di hati-nya, tetapi kalimat bude Icha tidak digubris oleh Oliv dan hanya membalas dengan senyuman dan kekehan kaku. Bude Icha entah kenapa masih melanjutkan dialog-nya.

"Anak gadis itu gak boleh banyak makan loh, nanti ga ada yang suka"

Ucap-nya dengan enteng lalu langsung pergi memetik pepaya, Vincent yang mendengar hal itu tentu tidak terima ditambah ia melihat raut sedih terukir di wajah Oliv.

"Udah ga usah didengerin, lu tau kan dia mulutnya setajem apa kalo ngomong? Ceplas ceplos"

Ucap Vincent berusaha menyemangati Oliv, sang surai panjang hanya mengiyakan perkataan Vincent lalu melanjutkan permainan remi mereka berdua.

~

Di rumah, entah mengapa Oliv masih memikirkan omongan bude Icha. Pada malam hari ia menolak makan malam dengan alasan sudah kenyang.

"Oliv makan gih, mbah sama ibu hari ini masak lauk kesukaan kamu"

Oliv yang mendengar ibunya memanggil hanya menggeleng pelan lalu beranjak ke kamar-nya, ibunya sedikit heran karena tidak biasanya Vanya melewatkan makan malam.

Di kamar, ia melihat ke kaca lalu merasa bahwa rambutnya membuat Oliv terlihat gemuk ditambah pipi bulat-nya. Ia lalu mengingat-ingat potongan rambut apa yang mungkin cocok dengan-nya.

Ah iya, wolfcut. Potongan rambut yang sedang populer dikalangan anak perempuan maupun laki-laki. Vanya akan meminta ayah-nya mengantarkan-nya ke salon besok.

Sekarang Oliv memilih untuk pergi tidur, mengingat besok adalah hari selasa.

CUKUPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang