CINTAK TAK DIDUGA

22 7 8
                                    

           Kini senjakala telah berpendar, mengganti arak arakan awan siang dalam Tenggernya yang sahaja. Waktu pulang dalam peluk temaram yang kian mengelam. membuhun peluh dan lelah yang membuncah. Sekarang ini, Senja bisa di gambarkan dengan munculnya siluet kuning, oranye kehitaman di langit seperti arak-arakan pasukan senja, Mengajubkan sekaligus berkesan mistis.
            Kini, kanza membenci senja. Ketika mereka bertanya kepada kanza sedemikian. Kanza akan menjawab “aku menyukai fenomen yang terjadi, karena senja adalah bagian dari penciptaan Tuhan yang tak layak sama sekali untuk di benci. Tapi yang ku benci adalah memon yang terjadi waktu itu".
           Di balik tawa merekah dan senyum yang udah yang tergambar di bibirnya, kanza ternyata masih menyimpan luka yang hebat menjadikan nya kuat. Namun, Kayla sahabat terbaik kanza selalu memberi suport terbaiknya, agar kanza tidak terus terusan terrpuruk seperti ini.
           Banyak sekali aktifitas yang Kayla buat untuk kanza, Namun. hanya beberapa aktifitas saja yang kanza lakukan, Kayla merasa sedih melihat kondisi kanza yang seperti ini sudah hampir satu Minggu dari kepergina Fadli.

"Mau samapi kapan lo akan selalu seperti ini??." Tanya Kayla menatap mata kanza dengan tajam, namun, kanza memilih untuk tidak mebajwab nya.

"Jawab gue,kanza!" Tegas Kayla yang sudah merasa lelah dengan kanza.

"Gue butuh sendiri, lebih baik lo pergi dari rumah gue." Ucap kanza kesal.

"Lo memang tidak bisa menghargai kehadiran gue di sini, gue berusaha buat lo ceria, mengajak lo untuk beraktivitas, tapi apa balasan lo!." Ucap Kayla semangkin kesal.

"Sori"

         ketika pertengkaran kanza dan Kayla terjadi, Arka pun tiba-tiba datang, Arak yang baru datang pun mendengar keributan langsung membiarkan kanza dan Kayla bertengkar, tetapi, Arka sudah tidak tahan dengan keributan mereka.

"Kalian apa-apa, sih? Kenapa ribut-ribut gini,ha!?." Tegas Arka.

"Tolong bilangin sama kanza, cewek yang paling tersakiti ini, minimal tau menghargai orang yang telah menemaninya selama ini." Tegas Kayla menatap mata kanza, tetapi, kanza yang mendengar haya terdiam saja.

"Kanza, gue tau lo masih depresi atas kehilangan Fadil, tapi tolong, lo punya masa depan, jangan seperti ini, bangkit kanza, bangkit!" Tegas Arka menatap mata kanza.

"Gue udah berusaha, tapi hati gue masih sakit untuk mengikhlaskan kepergian Fadli."

"Tidak ada yang nama nya sakit hati, tapi yang  ada lo yang merasa tersakiti" Tegas Arka.

"Gue cuma pengen sendiri".

"Tinggal kan dia di sini sendiri, kita pergi, Arka." Ucap Kayla yang sedari tadi udah kesal melihat egois nya kanza.

"Oh, iya, tadi kedatangan gue ke sini cuma mau bilang sesuatu, tapi, keadaan lo belum stabil jadi gue gak berani bilang." Ucap Arka menatap kanza.

"Mau bilang apa? Bilang aja" Sahut kanza.

"Gue takut untuk bilangnya, za."

"Gue gak makan orang, jangan takut."

"Rencananya, gue mau ngelamar lo." Ucap Arka gugup, kanza dan Kayla yang mendengarnya pun sedikit syok.

"Lo serius Arka?." Tanya Kayla yang tak menduga Arka akan berbicara seperti ini di waktu yang tidak tepat.

"Ini serius atau bercanda?." Tanya kanza  kembali untuk memastikannya.

"Gue serius, minggu depan gue akan ke rumah orang tua lo, menghadapi bokap dan nyokap lo, serta keluarga besar lo, gue udah bicara dengan bokap nyokap gue, dan mereka setuju, kini lo dan keluarga lo yang belum tau " Ucap nya.

Melodi cinta dua iman {Terbit}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang