Selamat malam semuanya!!!!
Happy reading!!!
______________________________________________________
Adel sangat kesal sekali dengan Bintang yang tampak sibuk terus-menerus setelah resmi masuk kerja. Rasanya Adel ingin menangis karena menahan rindu yang satu minggu ini membuat mereka tak bisa bertemu sama sekali. Setelah Adel mengumumkan mengenai hubungan mereka ke publik, bukan hanya Adel yang bertambah sibuk melainkan Bintang juga, lelaki itu sibuk menaikkan grafik saham perusahaan keluarganya.
Tak henti-hentinya Adel menggerutu, bahkan ia dengan nekat pergi ke apartemen Bintang dan langsung masuk begitu saja. Ia ingin menginap dan menghabiskan waktu libur besok bersama Bintang, catat baik-baik! Walaupun ia ragu Bintang memiliki waktu kosong besok hari.
Adel dapat mendengar suara pintu apartemen dengan buru-buru ia bangkit dari sofa lantas berlari cepat kearah Bintang dengan menyerbu lelaki itu sebuah pelukan. Sontak Bintang langsung terkejut dan tertawa mendapati kelakuan kekasihnya yang diam-diam masuk ke apartemen.
"Kangen banget!" teriak Adel, "urusin aja terus berkas-berkas kantor sama saham," lanjutnya mendumel.
"Maaf sayang, kan aku bilang itu resikonya kalau kita go public, turunnya saham perusahaan kudu aku yang bertanggungjawab kata Papa," jawab Bintang sembari memeluk Adel dengan tak kalah erat juga.
"Untuk sekarang udah mulai stabil lagi karena aku mikir berhari-hari buat cepet balik kayak semula, besok minggu dan aku punya waktu libur, kamu juga kan?" tanya Bintang dan tampak Adel mengangguk beberapa kali dalam pelukan Bintang.
"Aku bau, lepas dulu pelukannya, aku mau bersih-bersih dulu ya abis itu kamu bisa peluk aku sepuasnya," bujuk Bintang yang langsung dituruti oleh Adel.
"Sebelum kesini aku bawa makanan, jangan lama-lama bersih-bersihnya, aku hangatin dulu makanannya," kata Adel yang langsung beringsut kearah dapur, sedangkan Bintang pergi ke kamar dan membersihkan diri di kamar mandi.
Bintang mandi hanya memerlukan waktu 15 menit, setelah selesai ia hanya mengenakan kaos oblong dan celana pendek selutut dan langsung menemui Adel yang tengah sibuk memberantaki dapur apartemennya. Ia memeluk perempuan itu dari belakang dan menumpukan dagunya ke bahu Adel.
"Lepas dulu, aku lagi bikin cemilan, itu makanannya udah aku siapin di meja makan," ujar Adel.
"Kamu nggak makan?" tanya Bintang tak mengindahkan perintah Adel yang menyuruhnya melepaskan pelukan.
"Bentar lagi ini nanggung," jawab Adel, "yaudah kalau gitu aku juga nanti," kata Bintang sembari membenamkan wajahnya di leher Adel bahkan memberinya kecupan-kecupan kecil.
"Lusa ya kamu ke Amerika?" tanya Bintang yang diangguki oleh Adel, "nonton konser yuk sayang," ajak Bintang tiba-tiba.
"Konser apa?" tanya Adel mengernyit heran sembari mengangkat pancake yang dia buat ke atas piring. Lalu menaburkan toping yang telah ia siapkan dan selesai, pancakenya tampak cantik.
"Buat makanan penutup?" tanya Bintang sembari membantu Adel membawa pancake ke atas meja makan, "iya, aku rencananya mau nonton malam ini, boleh kan?" tanya Adel yang langsung diangguki oleh Bintang.
Mereka lantas memulai acara makan malam, kali ini menunya ayam bakar madu, sup bayam, dan omelet. Bintang baru tahu bahwa sup bayam dan omelet itu dimasak sendiri oleh Adel hanya ayam bakar madu yang dibeli oleh kekasihnya itu. Bintang mengangguk-angguk menikmati rasa dari masakan kekasihnya bahkan ia langsung meminta tambah.
Setelah selesai makan, mereka ke ruang tengah dan bersiap-siap menonton film yang sudah direncanakan oleh Adel. Mereka tampak berpelukan erat di atas sofa dengan dibalut selimut, tetapi sebelum itu Adel bertanya lagi kepada Bintang.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAE ✔️
Ficção AdolescentePacaran pura-pura? Itu semua salah Bintang, pokoknya salah Bintang! Adel sangat frustasi, kehidupan tenang yang ia idam-idamkan harus pupus karena lelaki bernama Bintang mengusiknya. "Adel ini pacar baru gue!" "Apa-apaan lo?" "Kita udah lebih dulu s...