Happy Reading 🐈
•
•
•Tari dan Damian sudah berada di rumah sakit dan kini mereka berdua sudah berada di dalam ruang bersalin karna pembukaan tari sudah lengkap, dokter yang akan membantu persalinan tari pun sudah bersiap dan kini akan memulai pekerjaannya yang akan membantu tari melahirkan.
Damian yang berada di sebelah istrinya pun hanya bisa menahan sakit pada tangannya yang sudah di cakar habis habisan oleh tari karna tari sudah tak tahan dengan sakit di perutnya, tari terus terusan memaki Damian yang tak tau apa apa hingga membuat Damian hanya bisa pasrah saja.
Kini, dokter yang akan membantu persalinan tari pun langsung menyuruh tari menarik nafasnya dalam dalam lalu mengeluarkan nya secara perlahan, tari pun mengikuti instruksi dari dokter tersebut dan setelah itu ia langsung mengejan dengan tangan yang semakin erat menggenggam tangan Damian.
"Aarrghh"
"Iya, ibu, terus, bu" ucap dokter wanita bernama Evi tersebut
Tari kini kembali menarik nafasnya dalam dalam lalu mengejan dengan sekuat tenaga hingga kepala anaknya sudah terlihat, dokter Evi pun terus memberi tari semangat hingga anak mereka kini benar benar sudah terlahir di dunia dengan selamat.
"Oeek..Oeek"
Dokter evi langsung memeriksa kondisi fisik anak Damian yang ternyata lengkap dan tak kurang satu apapun.
"Selamat ya, pak, buk. Anak nya laki laki dan lengkap serta tidak kurang satu apa pun" ucap dokter Evi yang membuat tari mengucap syukur dalam hatinya
Rasa sakit yang ia rasakan tadi seketika hilang saat melihat anaknya lahir dengan selamat, sedangkan Damian sudah menangis dan kini sibuk mengusap air matanya.
Dokter evi kini memberikan anak bayi Damian kepada suster yang berada di dalam ruangan bersalin tersebut untuk di bersihkan. Setelah itu, ia menyuruh Damian untuk keluar terlebih dahulu karna ia akan membersihkan tari.
"Papa keluar dulu ya, ma" pamit Damian dan tari hanya menganggukkan kepalanya saja
Kini Damian berjalan menuju pintu ruangan bersalin untuk keluar dari ruangan tersebut dan ia pun langsung terkejut saat melihat kedua orang tua dan para sahabatnya sudah berada di depan ruangan bersalin.
"Ya salam, kenapa pada di sini?" Tanya Damian sembari memegang dada nya
"Mau piknik" jawab Leo
"Ya mau liatin mantu dan cucu papa lah" jawab Ferdian pula
"Tau nih, pake nanya segala" timpal Sinta
Damian menghela nafasnya lalu mengusap wajahnya dengan kasar. Setelah itu, ia duduk di kursi yang berada di depan ruang bersalin sembari menyandarkan tubuhnya di kursi tersebut.
"Gimana Dea sama ponakan gue, dam? Kok lo keluar sih? Mana muka lo nyantai banget lagi" tanya Jiman
"Mer_____.
"Kok lo tega banget sih ninggalin istri sama anak lo berdua di dalem? Woah! Bener bener lo, ya!" Timpal namu pula
"Tai lah! Gue belom selesai ngomong, asu" balas Damian dengan mengegas
PLAK..
Dafian yang baru datang pun langsung menampar mulut Damian dengan gemas dan Damian lagi lagi terkejut kemudian memegang mulutnya yang terasa panas.
"Lo semua pada balik gih! Ngeselin banget di sini" usir Damian
"Dih! Siapa lo? Kita di sini mau liat tari sama ponakan kita, bukan mau liatin lo yang gak ada guna nya sama sekali" ucap Leo
KAMU SEDANG MEMBACA
MY FIERCE HUSBAND [END✓]
Genç Kız EdebiyatıMenceritakan tentang seorang guru yang akan bertanggung jawab dengan kehamilan muridnya, walaupun bayi yang di dalam kandungan sang murid bukan lah darah dagingnya.