.
.
.
.
.
.Kiss Of Life - Midas Touch
.
.
.
.
.
.Happy reading💫
"Hari ini mama tiri kamu udah lahiran."
"Terus? Aku harus ngasih selamat ke kalian gitu, cih nggak sudi."
"JEVANO!"
"Ck."
"Saya harap kamu mau menjenguk kesana, bagaimanapun Titania itu mami kamu."
"Sampai kapanpun mami gw cuma mami Jessa," Jevano tak terima dengan ucapan sang papi.
"Dia udah mati Jevano, apalagi yang kamu harapin?" Daron menatap remeh putranya.
PLAKK
Jevano menarik kerah jas Daron. "Jangan banyak omong tuan, sebelum kau mati di tanganku!!"
"Silahkan, apa yang salah ucapanku, wanita itu memang tak pantas hidup, manusia penyakitan seperti dia apa yang perlu dibanggakan."
Selepas itu, dengan penuh kemarahan dan tanpa ragu sedikit pun, Jevano melayangkan bogeman bertubi-tubi ke arah papinya. Pukulan-pukulan itu mendarat keras di tubuh Daron, setiap pukulan memancarkan emosi yang membara dari dalam hati Jevano. Namun, di tengah badai amukan tersebut, Daron tidak menunjukkan sedikit pun niat untuk membalas. Dia hanya berdiri di sana, teguh seperti karang di tengah ombak, menerima setiap pukulan dengan tenang.
Yang lebih mengejutkan lagi, Daron justru tertawa terbahak-bahak, sebuah tawa yang menggema di seluruh ruangan. Tawa itu penuh dengan nada mengejek, seakan-akan dia menikmati setiap detik dari pemandangan putranya yang memukulnya dengan penuh amarah. Bagi Daron, ini bukanlah saat untuk merasa sakit atau takut, tawa itu adalah caranya untuk menunjukkan superioritas dan ketidakpeduliannya terhadap kemarahan Jevano.
Jevano, yang dipenuhi kebencian dan rasa frustasi, tidak bisa mempercayai apa yang dilihat dan didengarnya. Setiap pukulan yang dilayangkan semakin keras, namun Daron tetap tak bergeming, hanya terus tertawa seakan-akan segala penderitaan yang diberikan oleh Jevano adalah lelucon semata. Pemandangan ini menambah bara di hati Jevano, namun juga membuatnya merasa semakin tak berdaya, terjebak dalam lingkaran emosi yang tak kunjung mereda.
"Ayo lebih keras putraku, saya menyukai semangatmu membela wanita sialan itu."
Jevano menurunkan tangannya dari wajah papinya. "Justru si Titatia sosok wanita sialan itu, harusnya pelakor itu sadar diri."
Mendengar itu, Daron tidak bisa menahan emosinya lagi. Wajahnya memerah dan napasnya semakin memburu. Dengan cepat, dia menghampiri Jevano yang masih berdiri di depannya dan mulai melayangkan tinjunya ke arah wajah Jevano. Pukulan Daron mengenai pipinya dengan keras, membuat Jevano terhuyung ke belakang. Tak tinggal diam, ia segera membalas dengan pukulan yang sama kerasnya. Mereka berdua terlibat dalam perkelahian sengit, saling memukul dan menendang dengan penuh amarah.
Tidak berselang lama, pintu terbuka dengan keras, dan Erlangga bergegas masuk dengan panik. Wajahnya pucat dan napasnya tersengal-sengal berlari dari parkiran mobil setelah mendengar suara hambtan di dalam. Melihat kekerasan yang terjadi di hadapannya, Erlangga tanpa ragu segera melerai mereka. Dengan kedua tangan terbuka, ia berdiri di antara papi dan saudaranya, mencoba menghentikan Daron dari melanjutkan tindakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ᴅɪɴɢɪɴ ᴛᴇʀʙᴜᴋᴀ
Romance[On Going] Terdapat bahasa kasar‼️ "Di dalam kisah cinta yang rumit ini, seorang gadis awalnya terjebak dalam kenangan manis bersama mantan terindahnya, hanya untuk menemukan dirinya jatuh cinta pada seorang lelaki yang awalnya hanya mendekatinya se...