the secret of puppy [Lilynn]

Puppy 27

The secret of puppy.

Gelap, Delyn terkejut ketika melihat sekelilingnya yang sangat gelap dan hitam. Entah kenapa suasana dari keadaan ini terasa sangat mengerikan dan membuat perasaan tidak enak. Delyn menoleh kesana kemari seolah-olah mencari tempat untuk melarikan diri dari keadaan ini, ia mulai berlari kesana kemari mencari jalan keluar.

Delyn merasakan bahwa ia seperti terperangkap di dalam labirin gelap yang sulit untuk keluar. Sampai akhirnya ia menyadari bahwa ia sekarang seperti berada di lorong terowongan yang diujung sana terlihat cahaya berwarna putih bersinar. Delyn segera berlarian mendekati cahaya itu sampai...

"HILLARY!! "

Delyn terkejut dan langsung menatap ke asal suara, Ia melihat ke sekelilingnya dimana tempat ini terlihat seperti perdesaan yang sangat asri dan tenang. Banyak anak anak yang berlarian disana, bermain petak umpet dan melakukan permainan anak anak pada umumnya.

Sampai akhirnya pandangannya tertuju pada salah satu anak yang memiliki rambut sebahu dan mengenakan pakaian oversize berwarna putih. Anak itu terlihat seperti sedang memanjat pohon yang sangat tinggi, Delyn merasa sangat khawatir takut anak itu akan jatuh kebawah dan terluka.

"Hillary!!! Turun gakk?! " Suara keras itu membuat Delyn menoleh dan menatap seseorang yang terlihat sangat dewasa.

"Ga mau! Mama galak!! " Getak anak itu dengan terus memanjat ke atas pohon sana.

"Satu... "

Dengan sekejap mata, Anak itu sudah berada didepan seorang wanita yang sepertinya sangat tinggi dan dewasa. Wanita itu tersenyum lalu memeluk tubuh anak itu dengan sangat erat.

"Aww.. Lucu banget.. " Ucap Delyn dengan gemas, Dan seketika itulah..

PLAK...

Delyn membuka matanya terkejut, Suasana entah kenapa tiba-tiba berubah menjadi penuh dengan ketakutan. Anak tadi dipukul habis-habisan dengan menggunakan rotan dibagian punggungnya. Terdapat 2 orang wanita, salah satu dari mereka hanya menonton dan satunya lagi memukuli anak itu.

"Sakit maa.. " Rintih anak itu dengan mengigit tangannya seolah-olah menahan rasa sakit di punggung nya.

"Berani ngomong?! " Getak wanita yang sedang memegang rotan itu dan kembali memukul punggung anak itu.

Hey hey.. Itu berlebihan banget.. Batin Delyn dengan merasakan hal aneh.

"Kamu mau jadi jagoan hah?! Kemarin berantem sama anak lain, ini mau nyoba kabur.. ”

Anak itu hanya terus mengeluarkan air mata dan menahan suara isakannya yang bisa terdengar sangat keras apalagi ia tidak menahannya. Ia tidak ingin  hukumannya semakin bertambah menyakitkan dari hal ini.

Grrr....

Suara itu sontak membuat Delyn membalikkan tubuhnya, Ia bisa melihat beberapa anak yang sepertinya lebih besar dari anak tadi. Gerombolan anak anak itu terlihat mengerikan dan tidak seperti anak anak pada umumnya.

Delyn mengedipkan matanya dan tiba-tiba anak anak gerombolan itu tiba-tiba sudah terkapar begitu saja. Banyak darah yang berceceran di dekat sana dan entah kenapa Delyn sedikit merasa ketakutan. Ia akhirnya menyadari bahwa ada salah satu orang yang berdiri sendirian di antara orang-orang yang tumbang disana.

Rasa penasaran Delyn meningkat, Tanpa ia sadari ia mulai melangkahkan kakinya menghampiri salah satu orang yang masih berdiri di antara tubuh tubuh orang yang terkapar itu. Perlahan orang itu menoleh dan menatap wajah Delyn, Delyn terkejut ketika orang itu menatapnya saat ini.