03

1 2 0
                                    

hey hey pembaca setia calista
janlup vote dan spam komennya yaa see youu

                                   ★~(◠ω◕✿)

5 tahun setelah kematian anjani.

si kembar sudah berumur 5 tahun dengan bara yang menamai mereka,
anak pertama bernama tanisha Bagaskara
sedangkan anak kedua bernama calista.

mengapa tidak memakai marga keluarga? kalian bisa tanyakan itu pada bara.

"tidak akan saya biarkan marga indah saya di pakai oleh seorang pembunuh" gumam bara dengan penekanan.

berarti bara dah jahat ya gays.

di pagi hari seorang anak berusia 5 tahunan terbangun dari tidurnya di lantai yang kasar dan dingin.

"eughh" leguhan dari si anak tersebut yang bernama calista, memang sedari umur 4 tahun papa nya menyuruh calista untuk tidur di gudang dengan alasan kakak nya yang tidak ingin berbagi ranjang dengan calista.

"anak papa lahap banget makannya" calista yang mendengar ucapan tersebut segera melangkah menuju sumber suara yang berasal dari meja makan

saat mengintip calista bisa melihat papa nya yang sedang menyuapi kakak nya sarapan di pagi hari dengan di selipi lelucon bara yang membuat tanisha tertawa.

"papa gak pernah gitu sama aku" batin calista dengan menatap interaksi antar papa dan anak tersebut dengan tatapan iri.

"papa, calista juga mau sarapan" ucap calista sembari memegang perut nya yang belum terisi makanan.

"nanti aja sisa kakak kamu" jawab bara tanpa mengalihkan pandangannya dari tanisha.

"pah, aku bosenn" ucap tanisha dengan merengek.

"yasudah ayo kita jalan-jalan" ucap antusias bara sembari menggendong tanisha meninggalkan calista yang menatap mereka berdua dengan iri.

"gapapa aku udah biasa gak di anggep" gumam calista pada dirinya sendiri, sembari mengambil ayam bekas kakak nya makan.

10 tahun kemudian...

"baik pelajaran kita sampai disini saja"

ucapan tersebut keluar dari mulut salah satu guru di sekolah sma virlent samantha salah satu sma yang kini calista dan tanisha tempati.

tanisha yang bermodalkan uang dari bara hingga ia dapat mendaftar serta menjadikan tanisha sebagai anak emas,

sedangkan calista yang bermodalkan beasiswa sehingga dapat diterima di sekolah tersebut.

"calista, minggu depan kamu harus mewakilkan sekolah ini dalam lomba olimpiade pelajaran fisika" ucap seorang guru perempuan bername tag sari

"baik bu calista bakal berusaha" ucap calista dengan antusias, mungkin bulan lalu calista tak bisa mengikuti olimpiade dikarnakan larangan dari bara mungkin ini akan jadi kesempatan bagi calista

"kamu nanti akan di ajarkan oleh langit, nanti dia akan sering-sering mengajak kamu belajar bersama" ucapan lanjut dari bu sari membuat senyum calista lenyap seketika.

dikarnakan kakak nya tanisha menyukai langit, jangankan belajar bersama calista yang waktu itu ketahuan memandang langit diam-diam pun kakak nya memfitnah calista yang berakhir punggungnya dicambuki oleh bara.

"kamu harus bersiap-siap ya" ucap bu sari lalu melenggang pergi setelah mengelus puncak kepala calista.

"calista tadi bu sari ngomong apa sama lo?" tanya queen satu-satunya sahabat calista.

calista [belum revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang