Bab 5 Waktu Bersama

133 13 0
                                    

Kini kau sudah ada disini.
Perlahan, rinduku pun terobati.
Rasanya sudah tidak ada lagi jarak.
Yang memisahkan antara aku dan kamu.
Semoga waktu ini tidak lagi pergi.
Bertahan lebih lama untuk kita menikmati sejenak dunia yang melelahkan.

(Salma)

Salma dan Rony menghabiskan waktu siang ini dengan menonton film di ruang tamu.

"Ron. Kira-kira rencana kita kali ini bakal lancar nggak sih?" Salma bertanya sambil bersandar di bahu Rony.

"Kamu jangan mikir macem-macem, kita harus optimis."

"Aku cuma takut Ron. Makin kesini aku ngerasa semuanya jadi makin berat."

Rony meraih tangan Salma untuk menenangkannya. "Maaf ya. Harusnya sejak awal aku nemenin kamu disini."

Salma tidak menjawab lagi. Ia fokus melihat tontonan didepannya. Siang itu rasanya begitu hangat. Rony dan Salma menikmati waktu berdua dengan tenang. Sampai Salma tertidur tanpa sadar.

"Kamu pasti capek ya Sal?" Salma begitu nyaman tertidur bersandar pada bahu Rony.

Rony membiarkan Salma beristirahat. Terlihat sekali kantung matanya mulai menghitam dan berat badannya nampak menurun. Melihat posisi tidur Salma yang kurang nyaman, Rony kemudian menyangga kepalanya dan meletakkannya dengan nyaman di sofa. Diambilkannya bantal dan kipas angin agar ia lebih nyaman.

Rony melanjutkan menonton film yang ia setel sejak tadi sambil berbaring di karpet dibawah Salma.

Tiba-tiba ponsel Salma berdering. Ada telpon dari Paul. Rony pun mengangkatnya.

"Halo Mak. Lu kemana nggak pulang-pulang. Jadi nggak ini?"

"Oy. Powl."

"Rony? Ini beneran Rony. Gua nggak salah nelpon kan?" Paul kembali mengecek panggilannya. Namun ia tidak salah, nama di ponselnya tertulis Salma. "Lah. Bener kok. Lu di Jakarta Ron?"

"Iya Powl."

"Wah kacau lu. Kok nggak ngabarin sih? Si Salma mana?"

"Ya gue juga baru nyampe tadi pagi. Ini Salma lagi sama gua. Dia tidur pules abis nonton film."

"Gimana sih Si Salma. Gue mau ajak belanja juga."

"Belanja apaan sih? Nanti aja kenapa?"

"Ini kita mau bikin acara kumpul-kumpul sama anak-anak. Udah lama banget kan nggak kumpul bareng. Kebetulan juga ada elu."

"Yaudah si nanti aja. Orang masih siang juga. Ntar gue bantu belanjanya, ajak juga Nabila. Ganggu aja lu."

"Ya udah si. Marah-marah mulu lu kayak Salma. Emang pantes lu berdua jadi jodoh."

"Amin. Udah ah gua mau lanjut nonton."

"Jagain adek gua. Awas lu apa-apain. Gua gorok lu."

"Emang gua mau ngapain Powl? Udah lu mending diem, tenang aja."

"Yaudah gua tutup."

"Yoi."

Paul mematikan ponselnya. Dan bergegas menuju ruang makan menemui Papanya.

"Si Salma lagi sama Rony Pah."

"Loh Rony sudah di Jakarta?"

"Udah Pa. Baru tadi pagi nyampeknya."

"Kalo gitu undang dia kesini nanti malam. Papa mau ngobrol."

"Pasti dateng dia Pa."

"Bagus kalau begitu."

Jalan Pulang / Teka-Teki Salma 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang