Salma masih belum bangun sejak tiga hari dia dirawat masih belum ada perkembangan apapun mengenai kondisinya. Nabila dan yang lainnya pun bergantian menjaga Salma dengan bantuan alat medis yang masih menempel di tubuh Salma. Salma sedang bertarung dengan maut tapi jika dia hidup pun akan sebanding dengan maut. Sahabatnya sudah mencoba menghubungi orang tua Salma namun keduanya menolak mengetahui apapun tentang Salma hanya Ibu Nessy saja yang masih ingin merawat Salma layaknya manusia, setiap harinya wanita paruh baya itu pergi ke rumah sakit untuk mengecek Salma saat sahabatnya sedang tidak bisa ke sana. Pagi ini dia pergi ke kost Salma untuk mengambil barang Salma yang menurutnya penting saat sampai didepan pintu, ada seseorang yang seperti menunggu duduk di kursi teras.
" Maaf bu, cari siapa" tanya Ibu Nessy
" Cari Salma lah, dia ngilang belum bayar sewa" ucap Ibu kost yap dia adalah ibu kost Salma seperti janjinya dia akan kembali seperti waktu yang telah Salma sepakati
" Maaf bu, Salma nya lagi di rumah sakit" ucap Ibu Nessy
" Yaudah pas ini barangnya bawa sekalian saya udah muak sama dia" ucap nya sambil membawa koper besar berisi barang milik Salma
" Bu, apa ngga bisa kasih waktu sampai Salma sembuh" ucap Ibu Nessy
" Enak aja saya udah kasih jatah waktu untuk dia tapi mana ngga ada hasilnya, udah ada yang mau sewa dengan bayaran lebih besar" ucap nya sambil berlalu pergi.
Kejadian itu membuat Ibu Nessy tau selama ini Salma hidup dengan sangat memperihatinkan pantas saja dia jarang ke panti, Salma pasti tidak mau merepotkan dirinya. Salma memang selalu begitu sedari dia kecil selalu menyembunyikan apa yang dia alami, tapi jika sedang bahagia dia tak segan membagikannya pada orang sekitarnya. Dulu saat kecil dia pernah di rundung temannya saat masih sekolah, di mejanya selalu penuh coretan dengan kata-kata yang tidak pantas. Bajunya penah sengaja dihilangkan dan tas nya pernah diisi buah dan makanan busuk, saat pulang tangannya sudah penuh sengan lecet. Namun dia enggan bercerita bahkan kepada dirinya, begitu banyak orang yang menginginkan dia hancur, mungkin karena kepribadiannya yang banyak disukai, membuat dirinya justru dibenci. Mengenang semua itu membuatnya menangis begitu banyak luka yang Salma alami, sampai saat ini dia merasa bersalah telah menyerahkan Salma pada keluarga yang tidak bertanggung jawab.
" Sal, Ibu yakin kamu akan menemukan kebahagiaan kamu, maaf ibu ngga bisa bantu atas semua luka yang kamu alami, justru malah ibu menyerahkan kamu sama orang yang menambah penderitaan kamu" ucap Ibu Nessy sambil memegang tangan Salma
****
Rony kini sedang bersiap akan kembali ke Indonesia rencananya dia akan pulang terlebih dahulu kerumahnya sebelum menemui Salma. Hatinya sudah ingin menemui gadisnya wajahnya beberapa hari ini terbayang di mimpi dan hari-harinya selama mereka jauh, Salma belum mengabari dirinya sama sekali. Paul pun belum menerima kabar dari Nabila mereka berdua mungkin sedang sibuk dengan kuliahnya pikir Rony dan Paul.
" Kangen Istri" ucap Paul
" Ngejek lu" ucap Rony
" Dih lu aja yang sensi makanya nikah" ucap Paul
" Diem lu awas aja nanti gue nikah" ucap Rony
" Hidup lu aja lempeng gini mana ada kepikiran nikah" ucap Paul tak percaya
Keberangkatan mereka sekitar sepuluh menit lagi kini mereka tengah mengecek semua aman terutama bagian kendali pesawat.
Di pesawat entah kenapa Rony memiliki firasat buruk perasaannya tiba-tiba gelisah memikirkan Salma." Ron fokus anjing" ucap Paul
" Sorry" ucap Rony
" Inget bawa nyawa banyak orang, belum nikah juga ngajak mati" ucap Paul, Rony hanya diam
KAMU SEDANG MEMBACA
Akhirnya BeRSama (OPEN PRE-ORDER)
Подростковая литератураFIKSI BANGET INI MAH SERIUS!!! Lukaku terlalu pilu sampai aku terbiasa dengan itu pandangan sinis omongan hina sudah menjadi biasa di hidupku. Berbeda denganmu yang penuh kehangatan dan tatapan memuja dari seluruh insan yang kamu temui. Abadi dalam...