[26] Pangeran Dan Putri Qingtiancheng (revisi)

99 4 0
                                    

16 tahun telah berlalu sekarang Pangeran Agung Jiazhen dan Pangeran Agung Jia Hao telah berusia 16 tahun dan memiliki saudara se ayah sebanyak 10 pangeran dan 4 putri di luar kakak merkea Putri Lee Mei Xing.

Pangeran Agung Hwang Jiazhen Qingtiancheng juga sudah menjabat sebagai Putra Mahkota kekaisaran Qingtiancheng selama 10 tahun. Pangeran Jiazhen di angkat menjadi putra mahkota disaat usianya 6 tahun.

Putra mahkota Jiazhen pada saat ini sedang menunggu hasil dari pemilihan putri mahkota. Nona bangsawan yang masuk putaran final ada 3 orang yaitu Choi Boram (Mentri Pajak), Kim Cho Rong (Mentri Keuangan) dan Park Choon Hee (Penasihat Kekaisaran).

Disaat tengah melamun Putri Mahkota Lee Mei Xing atau yang sudah menikah dengan Pangeran Mahkota Jeon Jung Kook Kerajaan Raine sedang berkunjung.

"Salam yang mulia"

"Salam Putri Mahkota Raine"

"Jiazhen menurutmu dari ketiga kandidat putri mahkota siapa yang akan terpilih?"

"Kakak sudah melihat mereka?"

Putri Mahkota Raine hanya menganggukkan kepala.

"Kalau menurut ku Park Choon Hee kak"

"Menurut penilaian ku Kim Cho Rong"

Dari Jauh tiba-tiba datang empat wanita dua di antaranya berlari dan berhamburan kepelukan Putri Mahkota Raine, satunya lagi berjalan santai dengan wajah dingin namun cantik itu dan satu lagi tersenyum cerah saat di panggil Putri Mahkota Raine.

"Hui So Yong, Hui Hong Yeon pelan-pelan nanti kalian jatuh, Han Soon Woon kemarilah" Putri Mahkota Raine mengulurkan tangganya.

"Salam Putri Agung Chan Mi" ucap Putri Mahkota Raine.

"Kakak" kesal Chan Mi

Lee Mei Xing hanya tersenyum melihat wajah kesal adiknya.

"Kakak kenapa jarang kesini?" Tanya si kembar Hui So Yong dan Hui Hong Yeon.

"Karena kakak harus menjalankan tugasnya di Kerajaan Raine" ketus Chan Mi mencibir.

Lee Mei Xing mengerti kenapa Chan Mi kesal karena sedari kecil Chan Mi adalah temannya berlatih berpedang sampai ketika dia di sunting oleh Pangeran Mahkota Raine disana Chan Mi sangat sedih sampai mengurung diri 3 hari di kediamannya.

"Kemarilah jangan kesal-kesal seperti itu bukankah kau sudah ada pengganti kakak sebagai teman berlatih?" Goda Lee Mei Xing.

Lee Mei Xing pernah memergoki Chan Mi sedang berlatih dengan Calon Putra Mahkota Kerajaan Vinther bahkan Lee Mei Xing memergoki Chan Mi yang rambutnya di usap oleh Calon Putra Mahkota Vinther.

Di saat para putri melepaskan rindu tiba-tiba Putra Mahkota Jiazhen terbatuk dan muntah darah. Para putri yang panik memanggil Kasim Putra Mahkota untuk memanggil tabib.

Keadaan putra mahkota yang tiba-tiba batuk darah sampai ke telinga permaisuri. Permaisuri bergegas ke kediaman putra mahkota, disaat permaisuri ingin masuk ke kediaman putra mahkota Permaisuri melihat salah satu dayang selir mengintip di salah satu gazebo kediaman Putra Mahkota.

Permaisuri masuk ke dalam kediaman putra mahkota dan ternyata kaisar sudah berada disana dengan kelima putrinya. Setelah tabib memeriksa keadaan putra mahkota tabib merasa heran karena tabib tidak menemukan hal yang salah pada tubuh putra mahkota.

"Bagaimana keadaan Putra Mahkota?"

"Maaf yang mulia hamba tidak menemukan hal yang janggal pada tubuh putra mahkota, putra mahkota bahkan sehat dan bugar"

"Bagaimana bisa tidak ada" marah Kaisar.

Permaisuri menarik kaisar dan mengusir tabib. Permaisuri menceritakan kecurigaannya tadi kepada kaisar. Kaisar memanggil prajurit bayangan untuk menyelidiki seseorang yang disebutkan oleh Permaisuri.

Permaisuri menemani putra mahkota yang sedang terbaring di peraduannya sedangkan Putri Mahkota Lee Mei Xing sudah kembali dengan suaminya ke kerajaan mereka.

Selain melaporkan kecurigaannya kepada kaisar Permaisuri menyelidiki sendiri siapa yang telah melukai putranya. Permaisuri keluar dari kediaman putra mahkota dan berjalan menuju kediaman salah satu selir yang dicurigainya.

Sesampainya di kediaman tersebut Permaisuri mengintip melaluinya celah kediaman selir tersebut alangkah terkejutnya permaisuri melihat apa yang dilakukan oleh selir tersebut. Permaisuri yang tidak bisa mengontrol emosinya menerobos masuk dan mencekik selir tersebut.

 Permaisuri yang tidak bisa mengontrol emosinya menerobos masuk dan mencekik selir tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ilustrasi dari Pinterest

Permaisuri memukul wajah selir tersebut dan menarik rambut selir tersebut. Permaisuri menyeret selir tersebut sambil membawa bukti yang ditemukan. Permaisuri membawa selir tersebut ke halaman istana, sesampainya di halaman istana Permaisuri memukul gong yabg ada disana untuk mengumpulkan seluruh penghuni istana.

Setelah gong dibunyikan seluruh penghuni istana berkumpul, para dayang, prajurit, selir, pangeran, putri dan juga Kaisar melihat Permaisuri masih menarik rambut salah satu selirnya.

Permaisuri mendorong selir tersebut ke kaki kaisar dan permaisuri memberikan apa yang didapatkannya dari kediaman selir tersebut.

"Pangeran Agung Hwang Jia Hao kekediaman putra mahkota sekarang apakah putra mahkota sudah siuman" perintah permaisuri.

Tanpa banyak tanya Pangeran Agung Jia Hao menuju kediaman putra mahkota. Tanpa basa-basi pangeran agung Jia Hao menerobos masuk ke peraduan putra mahkota saat masuk Jia Hao kaget karena disekelilingnya putra mahkota sudah dipenuhi oleh darah tapi putra mahkota dalam keadaan baik-baik saja.

Pangeran Agung Hwang Jia Hao membantu pangeran mahkota berganti pakaian dan membawanya ke tempat berkumpul tadi. Pangeran Agung Hwang Jia Hao menceritakan apa yang dilihatnya tadi kepada Permaisuri dan semua orang yang mendengar apa yang disampaikan pangeran agung kaget bukan main.

"Yang mulia setelah hamba melaporkan kecurigaan saya kepada yang mulia saya sempat membersihkan kediaman putra mahkota dan meninggalkan putra mahkota dalam keadaan tertidur. Saya tidak bisa menunggu lagi dan segera menyelidiki apa yang telah saya curigai. Sesampainya saya di kediaman selir ini saya melihat dia sedang menusuk-nusuk boneka dan membakar bagian dada boneka tersebut" jelas permaisuri.

Kaisar yang mendengar itupun marah besar dan memerintahkan prajurit untuk menyeret selir tersebut ke penjaga dan di interogasi.

Setelah melakukan interogasi yang panjang akhirnya Selir Chao Kexin yang berusia 36 tahun di jatuhi hukuman mati karena telah melakukan percobaan pembunuhan terhadap putra mahkota dengan menggunakan ilmu hitam.

•••

Setelah kejadian semalam yang tidak mengenakan. Hari ini adalah hari penentuan pemilihan calon putri mahkota. Dihalaman istana sudah dipenuhi oleh pejabat istana, pejabat daerah dan ketiga keluarga calon putri mahkota.

"Choi Boram (Putri Mentri Pajak), Kim Cho Rong (Putri Mentri Keuangan) dan Park Choon Hee (Putri Penasihat Kekaisaran). Memasuki halaman istana" seru Se Saun.

"Dari hasil sesi tanya jawab di putaran ketiga telah ditemukan calon putri mahkota Qingtiancheng " ucap permaisuri.

"Putra mahkota silahkan berdiri, yang terpilih menjadi putri mahkota adalah Nona Park Choon Hee putri dari penasihat Kekaisaran."

Nona Park Choon Hee menaiki tangga dan berdiri disamping putra mahkota. Putra mahkota mengambil tangan putri mahkota dan menciuminya.

Adegan tersebut disambut riuh oleh tepuk tangan dari hadirin.

Putri mahkota Park Choon Hee menempati kediaman sementara untuk putri mahkota, Park Choon Hee harus mempelajari semua ilmu etika, tata cara dan tanggung jawab sebagai pendamping putra mahkota.

Putri Shin Hye || Revisi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang