" Begini mas, setelah kami melakukan pengecekan terhadap Salma kami menemukan kejanggalan ada penyakit langka pada tubuh Salma yang berefek sangat parah jika tidak segera ditangani, tapi kami akan berusaha semaksimal mungkin mengetahui apa penyakitnya karena ini baru kami temukan pada Salma, semoga saja kami bisa cepat mengetahui dan menanganinya " ucap dokter tersebut
" Apa separah itu dok" tanya Rony
" Saya tidak bisa memastikan karena untuk jenisnya saja kami belum bisa mengetahuinya yang ini akan menimbulkan dampak buruk bagi kondisi Salma" ucap dokter tersebut
" Saya minta dokter secepatnya tangani Salma, berapa pun akan saya bayar" ucap Rony
" Pasti, karena itu sudah menjadi tanggung jawab kamu tapi tetap semuanya ada ditangan yang maga kuasa" ucap dokter tersebut
Rony keluar dari ruangan itu dengan perasaan takut dan bingung ia harus berbuat apa, jangan sampai dia kehilangan Salma, itu tidak akan dia biarkan. Mata yang sudah merah karena terus menangis dan penampilannya yang sudah tak karuan Rony masih saja setia menunggu Salma disamping bankar, sambil memeganf tangan lembut itu, yang beberapa hari terakhir ia rindukan. Gadis yang sangat penting untuk hidupnya semuanya akan Rony lakukan asal bersama Salma. Hidupnya ada pada Salma.
" Sal, bangun kamu ngga kangen liat aku udah pulang kangen kamu maaf ya kemarin bikin kesel, aku pengen liat wajah kamu pas kesel kamu jangan gini ya aku ngga suka Salma yang aku kenal kuat ngga lemah kaya gini, bangun ya sal aku ngga bisa kaya gini, kalo kamu marah jangan kaya gini caranya aku mau kok kamu pukulin aku sepuasnya aku mau tapi jangan gini ya, aku bener-bener ngga bisa, katanya kamu mau liat turki ini aku udah fotoin buat kamu, nanti kita kesana sama-sama tapi kamu bangun dulu, kamu ngga liat aku udah kaya orang gila gini aku belum mandi dari kemarin belum makan juga mau makan masakan kamu, Sal bangun ya aku nunggu kamu semuanya nunggu kamu" ucap Rony dengan air mata yang sudah turun deras tanpa melepaskan genggamannya dar Salma.
Semua orang di sana melihat keadaan Rony dan merasa sedih dari dia datang dari ruangan dokter tadi belum beranjak dari kursi yang berada di samping Salma dengan posisi yang sama.
" Kak makan dulu" ucap Nabila membawakan makanan
" Ngga nab, gue ngga makan Salma aja ngga makan masa gue makan sendiri" ucap Rony diakhiri kekehan
" Ron kalo lo, mau jagain Salma lo juga harus sehat " ucap Paul
" Iya kak, kakak juga dari kemarin belum makan apapun nanti kalo Salma tau dia makin sedih" ucap Anggis
" Emang iya Sal, kamu sedih kalo gitu aku makan dulu ya kamu sama Nabila dulu" ucap Rony pada Salma yang masih menutup matanya hal itu membuat semuanya merasa iba
" Yuk, gue temenin Salma sama Nabila Ron, tenang" ucap Paul
****
Kini sahabat Salma masih setia menemani dengan tangis yang mereka simpan kondisi Salma masih sama belum ada perubahan apapun terhitung sudah lima hari terbaring di atas banjar yang sama.
" Sal tugas kita udah mau selesai tinggal hubungin musisi yang lo bilang, tapi kan kita ngga kenal" ucap Novia memang benar hanya Salma yang bisa menghubungi mereka karena hanya dia yang mengenal mereka semua.
" Pak sugeng udah nagih, tapi kita ngga bakal lanjutin kalo ngga bareng lo" ucap Anggis
" Sal, kita mau Lo ada saat festival yang lo impikan terwujud " ucap Nabila, kini semuanya menangis tugas yang mereka kerjakan bersama memang salah satu impian Salma dia yang mengajukan segalanya, dia sangat ingin nantinya tampil di festival musik karena musik sudah melekat pada Salma. Hampir semua saran Salma mereka tuangkan di tugas tersebut.
" Sal kita bakal nungguin lo" ucap Nabila
Tanpa disadari Ibu Nessy mengetahui dan mendengar apa yang mereka katakan hatinya juga sakit melihat Salma masih sama, seperti anaknya sendiri dia menganggap Salma.
" Kalian harus kuat jagain Salma " ucap Ibu Nessy merangkul ketiganya
" Iya kita yakin Salma kuat" ucap Novia
" Kalian nanti mau bantu ibu beresin barang Salma di kost nya bawa ke panti " ucap Ibu Nessy ketiganya menatap bingung
" Lho emang Salma pindah ke panti lagi bu" tanya Nabila
" Iya ibu mau dia sama ibu lagi " ucap Ibu Nessy
" Aku setuju lagian kalo Salma di kost sendirian ngga ada yang jaga" ucap Anggis
" Kita bantu bu " ucap Novia
Rony datang bersama Paul tadi saat makan pikirannya terus pada Salma dia terburu-buru ingin kembali ke ruangan Salma. Saat dia tiba sudah ada Ibu Nessy yang tersenyum kepadanya
" Rony kamu kesini " ucap Ibu Nessy
" Iya bu, baru selesai makan" ucap Rony
" Ni anak bu, dari dateng ngga makan sama sekali kita paksa baru mau" ucap Paul
" Kamu harus sehat Ron, nanti kalo kamu sakit siapa yang jagain Salma" ucap Ibu Nessy
" Iya bu" ucap Rony
" Bu, besok kabarin aja jadi kita kesana bareng" ucap Nabila
" Kemana kamu" tanya Paul
" Ibu minta tolong mereka bawain barang Salma buat di pindah ke panti lagi" ucap Ibu Nessy membuat Rony terkejut
" Lho, kost Salma gimana Bu" tanya Rony
" Salma udah ngga di sana Ibu mau rawat dia, yaudah Ibu permisi besok ibu kabarin maaf ngga bisa nginep anak-anak yang lain harus dijagain soalnya" ucap Ibu Nessy pergi meninggalkan ruangan tersebut jam sudah menunjukkan tengah malam satu persatu teman Salma pulang kini tersisa Romy sendiri, dengan keadaan yang sama.
" Sal, kamu mau tau ngga kenapa aku pilih kamu padahal kita baru kenal dan aku cinta sama kamu, aku nemuin seseorang yang udah lama pergi dari aku tapi kalian berdua memiliki perbedaan sifat dan itu yang bikin aku tertarik, kamu itu manusia kuat sal, semua yang kamu alami belum tentu orang lain bisa ngejalanin tapi kamu masih kuat berdiri sendiri tanpa bantuan orang lain aku memang belum terlalu mengenal kamu tapi aku pastikan kamu akan terus sama aku, aku udah nyiapin segalanya sal untuk kita, mungkin terlalu cepat ya tapi aku ngga mau terlambat untuk semuanya contohnya kayak kali ini aku telat tau kondisi kamu liat kamu kaya gini aku ngga sanggup aku mau rasain apa yang kamu rasain mulai detik ini kamu akan menjadi prioritas utama bagi aku, aku mohon jangan kaya gini ya Sal aku ngga bisa gimana aku nanti kalo kamu kaya gini " ucap Rony.
****
Salma melihat keindahan yang belum pernah ia lihat tawanya terpancar bukan seperti biasanya dia merasa bahagia, tempat indah yang pertama kali dia kunjungu. Senyumnya tidak pudar melihat semua ini. Semua hal yang dia mau ada disini hanya bahagia yang dia rasakan, Namun tangisan seseorang mengalihkan perhatian Salma dia menuju ke arah suara itu berasal, orang itu seperti memohon Salma untuk kembali tapi bahagia yang baru ia rasakan dan tidak mau dia tinggalkan.
Haloo Vrennn
Maap yak kalo sedih terus tapi tenang aja ini bahagia kok kalian tunggu ajaaa
Jangan lupa tinggalkan jejak
SELAMAT MEMBACA
🐟🐟🐟🐟
KAMU SEDANG MEMBACA
Akhirnya BeRSama (OPEN PRE-ORDER)
Ficção AdolescenteFIKSI BANGET INI MAH SERIUS!!! Lukaku terlalu pilu sampai aku terbiasa dengan itu pandangan sinis omongan hina sudah menjadi biasa di hidupku. Berbeda denganmu yang penuh kehangatan dan tatapan memuja dari seluruh insan yang kamu temui. Abadi dalam...