"Kau yakin ini jalannya?" Salah satu dari polisi itu bersuara saat ia menyadari hanya 2 mobilnya saja yang melintas di sepanjang jalan.
"Jalannya benar, tapi kenapa sangat sepi? Aku dengar penjara itu telah banyak berubah tapi kenapa terasa lebih menyeramkan?" Lais bertanya pada dirinya sendiri, hati kecilnya merasa takut.
Cerita tentang Penjara paling terkenal di Itali itu sudah meluas di kalangan polisi dan Lais tidak pernah menyangka akan menginjakan kakinya kesana.
"Lampu-lampun di jalanan ini mati." Kembali salah satu polisi berceloteh membuat mereka sadar jika jalanan yang mereka lewati benar benar gelap.
"Kita percepat saja." Lais menambah kecepatan mobilnya, melaju dengan cepat dijalanan yang gelap dan sepi itu.
"Sejujurnya aku takut, kenapa orang orang itu masih ada di sana saat mereka sudah bebas?" Cicit polisi yang paling muda
"Apa sebaiknya kita pergi saja? Aku rasa kita tidak bisa ikut campur lebih dalam lagi. Terlebih Chief tidak ada disini."
"Diamlah! Kita sudah cukup membuatnya marah hari ini." Suara Lais dan akhirnya melihat setitik cahaya di depan sana.
"Tunggu... Castell?" Ke 5 polisi itu kini menghentikan mobilnya tepat di depan gerbang tahanan.
"Apa ini benar benar penjaranya? Apa ini penjara Gregor yang terkenal itu?"
"Ayo turun, kita harus memastikannya." Lais turun lebih dulu diikuti yang lainnya.
"Sir, apa ini tahanan Gregor?" Tanya Lais saat mendapati seorang polisi yang berjaga di dekat gerbang.
"Ya." Jawabnya dingin membuat ke 5 polisi Rusia itu seketika menegang.
"Aku polisi Rusia yang sedang menyelidiki kasus narkoba." Lais menunjukan kartu identitas
"Chief Stevens telah memberitahukan kedatangan kami." Lanjut Lais dan seketika gerbang itu terbuka, polisi tadi pergi begitu saja tanpa mempersilakan mereka masuk.
Kini Lais saling berpandangan dengan anggota timnya, sebagai ketua dia mengangguk meyakinkan anggotanya. Dan dengan ragu ke lima polisi itu kini melangkahkan kakinya ke area tahanan tanpa menyadari ada tiga pasang mata tengah menatap mereka dari lantai paling tinggi.
"Aku tidak ingin mengotori tanganku." Mata merah itu berkedip
"Aku akan melakukannya." Reger melangkah mundur meninggalkan Stevens dan Azor disana.
"Steve.."
"Ya."
"Keluarlah dari organisasi."
Deg
"Apa?" Stevens menatap tak percaya kearah Azor, setelah semua yang dia lakukan untuk Gregor kini Azor menyuruhnya untuk keluar?
"Kondisi mu tidak membaik." Azor balas menatap Stevens
"Kau bahkan tidak bisa mengendalikan dirimu sendiri saat mendengar kabar buruk."
"Tapi Redhyer ak-.."
"Aku ingin kau menjalani hidup yang lebih baik."
"Apa?" Stevens mengerutkan keningnya, merasa bingung dengan ucapan Azor, hidup lebih baik? Hidup seperti apa yang dia maksud
"Heh.." Stevens mendengus, "kehidupan Seperi apa?" Lanjutnya masih dengan menatap mata merah Azor
"Steve, aku tahu kau selama ini selalu melindungiku. Kau tidak ragu sedikitpun jika kau harus mengorbankan dirimu sendiri." Azor melangkah semakin mendekat kearah Stevens
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐑𝐎𝐒𝐋𝐀𝐕𝐄:𝐒𝐓𝐄𝐕𝐄𝐍𝐒-𝐄𝐍𝐃
RomancePutra tunggal Roslave yang di juluki Blind from Roslave di pertemukan dengan polisi Itali bernama Stevens Syzren. HARAP MEMBACA GREGOR TERLEBIH DAHULU Stevens Syzren from Gregor Rate: T + M #bxb #alstory