"Gue kan udah bilang, lo aja yang urus kenapa gue juga harus turun tangan langsung sih. Lo itu manager gue, gue artisnya. Lo gak bisa mandiri urus semua-semuanya--"
Cerocosan cewek itu seketika terhenti saat melihat kehadiran Isha yang masuk ke ruangan ini. Digantikan tatapan shock dan terpesona. "Lo kenapa dari kemarin gak nyuruh gue datang sendiri sih. Tau gini, gue ikut juga dari kemarin-kemarin"
Aryo cuma memutar bola matanya. Plin plan sekali orang di sampingnya ini.
Isha menjulurkan tangannya ke depan Aryo tapi cewek itu langsung menyenggol Aryo dan menaikan tangannya menjabat tangan Isha.
"Alicia" ujarnya tersenyum.
Isha menaikan alisnya, asistennya yang bernama Ardelle membisikannya, "artis yang akhir-akhir ini lagi naik karena kecantikannya saat membintangi sebuah music video, dia model video klip"
Isha mengangguk tipis atas informasi Ardelle.
"Isha" ujarnya, lalu bersalaman dengan Aryo.
"Bodyguard yang anda ajukan sudah sesuai ekspektasi kami, tapi--"
"Tapi saya mau ganti bodyguard, saya gak mau semuanya cowo"
Isha mengangguk mengerti, walaupun timnya sudah menyiapkannya pas sesuai keinginan klien mereka sebelumnya. Tapi wajar bila klien tiba-tiba berubah, lagipula mereka belum teken kontrak.
"Boleh kita pilih langsung? Karena bodyguard itu bakal jadi teman Alicia selama waktu yang lama, jadi dia pengen memilih secara langsung"
"Tentu"
"Lewat sini"
Alicia memperhatikan para cewe itu, dia tidak mau bodyguard yang lebih cantik darinya, bagaimana pun mereka akan sering berjalan di sekitarnya. Bisa-bisa orang lain salfok.
Mereka menunggu Alicia membuka mulut tapi cewek itu seperti bingung dan cuek. Akhirnya, Isha menjelaskannya. Suara Isha masuk ke telinga kanannya dan keluar ke telinga kirinya, karena yang sekarang sedang dia lakukan adalah memperhatikan Isha, dan terpesona dengan betapa lugas dan bagusnya publik speaking wanita itu. Aura pemimpinnya yang mendominasi ruangan ini benar-benar bisa membuat orang tergila-gila. Kharismanya itu loh, kek ngajakin nikah gak sih.
"Aku pilih dia aja"
Walaupun Isha berbicara panjang lebar, tetap saja gadis itu tetap pada kriterianya yaitu yang lebih burik darinya. Mereka mengangguk akan pilihan Alicia.
Mereka kembali keruangan awal untuk teken kontrak. Aryo membaca perjanjian-perjanjian di kontrak tersebut, dan Ardelle menjelaskannya segala yang menjadi pertanyaannya. Alicia hanya memindahkan halaman-halaman kertas itu tanpa niat membacanya. Toh kalau dia baca juga dia tidak mengerti hal-hal yang seperti ini.
Isha yang melihat kebingungan cewek itu pun inisiatif bertanya pada kliennya tersebut, "apakah ada pertanyaan?"
Aryo menyenggol artisnya tersebut.
"Kamu udah punya pacar gak?" Pertanyaan tiba-tiba dari artis itu membuat seisi ruangan itu canggung. Aryo menahan rasa malu dan kesalnya tersebut. Anak nakal itu benar-benar ya.
Isha tentu saja tidak menjawab pertanyaan yang tidak ada urgensinya dengan kepentingan mereka tersebut.
"Itu yg di wallpaper hp kamu, cewe kamu?" Tanyanya lagi kepo.
Aryo langsung melototi Alicia, yang tidak dipedulikan gadis itu, karena saat ini tatapannya fokus ke Isha dan ingin tau jawabannya.
"Cia, jaga bicara lo, jangan malu-maluin" bisik Aryo memarahi tapi semua orang diruangan itu bisa mendengarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
She and Ms. Ex Bodyguard
RomanceSetelah lima tahun resign dari menjadi bodyguardnya, wanita itu kembali lagi. "I have to protect you, sayang"