After Merried (End)

Part 28

"Kenan kau sudah bangun?" Tanya Rachel masuk ke kamar itu seraya nampan berisi secangkir kopi untuk Kenan.

"Siapa yang melepaskan bajuku?" Tanya Kenan mengalihkan pembicaraan. Semalam Kenan begitu banyak minum sampai dirinya tidak sadarkan diri.

"Ibumu Kenan, dia melakukan ini setelah tubuhnya lebih membaik"

Rachel tidak menceritakan apa yang terjadi semalam kepada Kenan. Di dalam hatinya paling dalam Rachel begitu senang karena rencananya sudah berjalan dengan sempurna. Dirinya sangat yakin pasti Kiara sudah pergi dari rumah Kenan untuk selama-lamanya. Setelah kepergian wanita itu barulah Rachel masuk mencoba masuk kembali ke dalam kehidupan Kenan dengan mengisi hatinya. "Kenan minumlah kopi itu aku sudah membuatkan untuk mu"

Kenan tidak menjawabnya dirinya malah meraih handphonenya di dekat nakas ranjang itu. Jam menujukan pukul 8 pagi untungnya hari ini adalah hari libur. Kenan tidak perlu datang pagi-pagi ke kantor seperti biasanya.

"Setiap pagi aku tidak pernah lagi minum kopi" Balas Kenan membuat Rachel terkejut karena dulu dia yang selalu membuatkan kopi untuk Kenan saat di pagi hari.

"Jadi kamu minum apa?" Tanya Rachel yang penasaran.

"Smoothie, Kiara yang sering membuatkan minuman itu. Jadi aku sudah terbiasa minum smoothie bukan kopi lagi"balas Kenan membuat wanita itu terdiam dan kesal karena pria itu menyebutkan nama yang tidak ingin didengar oleh Rachel.

"Tolong bisakah kau keluar dari sini. Aku ingin memakai baju" Usir Kenan membuat gadis itu sedikit kesal. Padahal dulu Kenan sering memakai pakaian dihadapan Rachel. Rachel tidak ada pilihan lain selain memenuhi permintaan Kenan. Dirinya harus extra bersabar mendapatkan hati Kenan kembali.

10 menit kemudian Kenan sudah keluar dengan pakaian rapinya. Ibunya Kenan dan Rachel sedari tadi menunggu pria itu untuk mengajaknya sarapan bersama. "Kenan sebaiknya kau sarapan di sini saja karena aku yakin Kiara tidak akan membuatkan sarapan untuk mu" Cegah Rachel saat pria itu ingin mengabaikan mereka berdua.

"Benar apa yang dikatakan oleh Rachel, sebaiknya kau ikut kami saja sarapan di sini" Ajak ibunya Kenan menunggu jawaban dari putranya itu.

"Jika Kiara tidak membuat sarapan untuk ku aku bisa makan di luar. Tapi aku tidak bisa sarapan bersama kalian aku harus pergi sekarang" Putus Kenan langsung meninggalkan mereka berdua yang berdiri menatap punggung pria itu yang mulai menghilang dari pandangannya. Mereka kesal karena Kenan tidak mau menuruti kemauannya.

Kenan memutuskan untuk pulang ke rumahnya karena dirinya ingin tau apa yang Kiara lakukan karena dirinya tidak pulang semalam. Sesampainya di sana pria itu tidak mendapatkan keberadaan Kiara. Kenan ingat biasanya di jam segini Kiara sedang berada di taman menyiram tanamannya. Tetapi batang hidung Kiara tidak terlihat sama sekali. Kenan sudah mencari keberadaan gadis itu kedalam sudut ruangan ini. Tetapi tetap saja Kiara tidak ada.

"Kiara!!" Panggil Kenan menggema seisi ruangan. Bukan Kiara yang muncul tetapi pelayan rumah ini.

"Kemana Kiara?"

"Nyonya sudah meninggalkan rumah ini sejak 1 jam yang lalu tuan"jawab Layla yang tadi melihat Kiara meninggalkan rumah ini dan sempat berbicara satu sama lainnya.

"Apa maksud mu?"

"Bukannya tuan sendiri yang sudah mengusir Nyonya dari sini. Nyonya sendiri yang mengatakannya kepada saya tadi pagi. Itulah kenapa saya tidak mencegah kepergian Nyonya Kiara"

Kenan terkejut mendengar perkataan dari pelayanan itu. Pasalnya Kenan tidak pernah ada niatan untuk mengusir Kiara dari rumah ini. Pasti  terjadi kesalahpahaman terjadi di antara mereka berdua. Ada orang dibalik penyebab kepergian Kiara dan Kenan sudah tau siapa orangnya. Tanpa berfikir panjang Kenan langsung masuk ke kamarnya. Di kamarnya dirinya hanya menemukan cincin pernikahan dan kalung Kiara. Kertas yang di tulis oleh Kiara hilang entah kemana perginya. Kenan langsung menelepon ke nomor Kiara tetapi sayangnya gadis itu meninggalkan barangnya di sini.