Chapter 27 - Resurrection Magic, Heilen

1 1 0
                                    

Pada kala itu, tangan Asahi masih menggenggam erat inti sihir Zonovan dan Zonovan menggerang kesakitan setiap inti itu di tekan. Zonovan merasakan rasa seperti di tusuk ribuan kali di jantungnya.

Namun, di tengah penderitaan yang tak terperi itu, Zonovan tiba-tiba merasakan lonjakan kekuatan dari inti sihirnya yang tertindas. Dengan sekuat tenaga yang tersisa, ia berusaha melepaskan diri dari cengkeraman Asahi, menciptakan semburan energi yang memancar dari tubuhnya. 

Cahaya terang menyilaukan mata, memaksa Asahi untuk mundur sejenak. Zonovan, dengan napas tersengal-sengal, menggunakan momen itu untuk memulihkan sebagian kekuatannya. Meski tubuhnya masih gemetar dan luka-luka akibat tekanan Asahi, ia berdiri tegak, menatap musuhnya dengan tekad yang tak tergoyahkan. 

"Ini belum berakhir, Asahi," gumamnya dengan suara penuh determinasi, siap untuk pertarungan berikutnya.

"Ho ... kamu bisa melepaskan diri ... ini menarik ..." ucap Asahi dengan nada datarnya.

"Ba- bagaimana ini ...? apa kita harus membantu Asahi ...?" ucap Sachi.

"Lihat saja ... kita tidak perlu membantunya ..." balas Asta yang sedikit menenangkan Sachi.

Zonovan kemudian kembali menarik pedangnya, namun kini bukan pedang sihir atau pedang iblis lain. Dia mengeluarkan pedang biasa yang nampak di tempa dengan sedemikian rupa, hingga menciptakan pola unik pada bilahnya.

"Pedang biasa ...? kau yakin dengan itu ...?" ucap Asahi.

Tanpa berkata kata, Zonovan langsung melesat dan menerjang Asahi. Dia membuat Asahi nampak kesulitan untuk menangkisnya. Bilahnya di ayunkan, kemudian mengenai tepat di pinggang Asahi. Seketika itu Asahi terlempar karena bilah itu tidak menembus pinggang Asahi dengan mudah.

Pedang Zonovan bersinar dalam cahaya di tengah hutan itu, mengungkapkan pola yang rumit dan menakjubkan di sepanjang bilahnya. Asahi, meskipun terkejut oleh kekuatan dan kecepatan serangan itu, segera menyiapkan dirinya untuk pertempuran. Kedua prajurit ini bertarung dengan intensitas yang luar biasa, setiap gerakan mereka menggema seperti dentuman guntur di medan perang.

Asahi menangkis serangan berikutnya dengan tebasan cepat, tetapi Zonovan tidak memberi waktu sedikit pun untuk bernapas. Dia melancarkan serangan demi serangan, menggabungkan kecepatan dan kelincahan yang luar biasa dengan kekuatan yang mendalam dari pedangnya. Asahi merasakan setiap ayunan dan pukulan seperti badai yang tidak bisa dihentikan.

"Tak kusangka kau begitu gigih, Zonovan!" teriak Asahi, sambil melompat mundur dan menciptakan jarak. Dengan cepat, ia mengumpulkan energi sihir di tangan kanannya, mempersiapkan serangan balasan yang dahsyat.

Zonovan tidak memberinya kesempatan. Dengan gerakan yang hampir tidak terlihat oleh mata telanjang, dia melesat ke depan, menyerang dengan kecepatan yang memukau. Bilah pedangnya menyambar ke arah Asahi, memotong udara dengan suara melengking. Asahi berhasil menangkis serangan itu, tapi gelombang kejut dari benturan tersebut membuat tanah di sekitar mereka retak dan bergetar.

Asahi kemudian membalas dengan sihir api yang meledak, tetapi Zonovan menghindarinya dengan lompatan akrobatik yang mengesankan. Sambil melayang di udara, Zonovan mengayunkan pedangnya, menciptakan gelombang energi yang tajam mengarah ke Asahi. Asahi mengerahkan perisai sihir, tetapi gelombang energi itu cukup kuat untuk menggoyahkan pertahanannya.

Pertarungan berlanjut dengan intensitas yang semakin meningkat. Keduanya bergerak dengan kecepatan yang luar biasa, seolah-olah waktu itu sendiri melambat di sekitar mereka. Setiap serangan, baik itu dari pedang biasa Zonovan atau sihir dahsyat Asahi, menimbulkan kehancuran yang tak terelakkan di sekitar mereka.

Pada puncak pertempuran, Zonovan melancarkan serangan pamungkasnya. Dengan loncatan tinggi dan ayunan pedang yang memotong angin, dia menyerang dengan seluruh kekuatannya. Asahi, dengan ekspresi tegas dan penuh determinasi, menyiapkan serangan balasan terakhirnya. Kedua kekuatan itu bertabrakan dengan ledakan yang memekakkan telinga, menciptakan gelombang kejut yang menyapu seluruh area.

Reincarnator From the Past Alternative [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang