Namaku sebenarnya Arcel Barnum dari Grand Duke Kyne Barnum, karena alasan tertentu ibu menitip aku pada paman saat aku umur 5 tahun. Lalu pergi menjaga wilayah utara bersama ayah. Beberapa tahun kemudian datang kabar bahwa orang tuaku tiada.
Bibi mengadopsi aku karena prihatin dan paman mengubah namaku menjadi Arcelio Elsdon. aku menjadi anak ke 2 (tiri) dan memiliki saudara yang bernama Marcelino Elsdon (putra sulung) dan Celine Elsdon (putri bungsu).
Bibi Emelia Elsdon sungguh baik memperlakukan ku seperti anak kandungnya, "Paman" Marquis Jordan Elsdon adalah pada masanya seorang prajurit, ia sebenarnya iri dengan Duke Winsor karena mendapat pangkat lebih tinggi.
Pada musim gugur bibi mengalami sakit parah, dokter dan pendeta suci tidak dapat mengobati nya. Bibi tiada saat mulai musim dingin, setelah itu Paman, kakak serta adik tiri mulai menyalahkan ku.
Tindakan mereka berubah setelah bibi tiada, menganggap ku seperti anak yang 'dikutuk'. Walau aku mendapatkan prestasi atau kemampuan bertarung yang baik, mereka tetap tidak peduli.
Saat ini usiaku 23 tahun, keluarga ini tidak menyerah untuk menyingkirkan ku dengan membunuh, meracuni, dan lainnya. Secara tiba-tiba paman memanggil ku ke ruangannya
/ruang kerja/
Marquis : Arcel, minggu depan aku menjodohkan mu dengan putri Duke Winsor. Sebagai balas budimu masuk keluarga Elsdon.
Arcelio : .... baik "paman"
Marquis : Sudah beberapa kali aku bilang. Di rumah ini panggil aku tuan *menggertak*
Arcelio : Maaf.. tuan..
Marquis : Kalau bukan karena istriku, aku sudah mengusir mu dari awal.
Aku pergi meninggalkan ruangan "paman" dan melihat Marcel dan Celine mendengar ucapan kami.
Marcel : Hahaha si anak kutuk ini akan menikah
Celine : Iya selamat ya "kakak" menikah dengan putri monster hahaha
Arcel : Sudah puas? *melirik*
Marcel : Ha puas? kita akan puas kalau kamu pergi
Aku muak dan pergi meninggalkan mereka. Di kediaman Marquis menganggap ku tidak lebih dari budak. Mereka memberi ku alat untuk mengubah rambut ku menjadi hitam.
Suatu hari "paman" perintahku untuk pergi ke desa untuk memantau keseharian mereka. Di tengah perjalanan seorang asassin datang membunuhku, aku mencoba lawan sampai terluka.
Aku kabur hingga malam hari, aku bersembunyi dalam gang di desa berhasil menghindari nya untuk saat ini. Aku duduk lemas menahan sakit hingga gadis rambut putih datang padaku.
(Skip kejadian asassin bab 3)
Setelah Brianna pergi, aku tau dia adalah putri dan ketua Hunters. Aku berpikir keras
Arcel : haruskah aku menikah? apa dia akan aman bersamaku? atau terluka?
Arcel : dia sangat cantik, peduli, baik hati dan pemberani *tersipu*
Aku membuat keputusan, aku akan melindungi Brianna walaupun kami tidak menikah. Aku meninggalkan surat di meja untuk Brianna dan pergi sebelum matahari terbit.
Aku kembali ke rumah, mereka tetap kesal dan menghinaku.
Celine : Berani juga kamu kembali
Marcel : Kenapa kamu tidak menghilang saja
Arcel : Maaf mengecewakan kalian semua *senyum* karena seorang 'Marquis' masih membutuhkan ku untuk keluarga Winsor.
Marquis : Itu benar kamu masih berguna untukku
Marcel : Tapi ayahh !
Marquis : DIAMM!!!! kalian berdua datang ke ruangan ku sekarang
Marcel dan Celine : Baik ayah
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
/ruang Marquis/Celine : Ayah!! kenapa ayah tidak mengusirnya!
Marcel : Ayah pasti punya rencana lain
Marquis : Benar
Marcel : Ayah minggu depan Arcel akan menikah bukan?
Celine : Tunggu, bagaimana jika 'Putri monster' itu tidak terima?
Marquis : Aku ada rencana sendiri, kalian tidak peru tau
~Ilustrasi Marquis Jordan Elsdon~
KAMU SEDANG MEMBACA
Brianna's Journey
FantasíaBrianna Winsor, gadis tangguh pemberani yang berbeda dengan gadis bangsawan lain dan manusia normal. Brianna melewati berbagai kesulitan dan hinaan, akhirnya ia diakui semua karena sifat dan berkontribusi pada warga. Namun tengah perjalanan bertemu...