Last day ( pulang duluan )

213 16 0
                                    

13.

~ Jaemin pulang duluan? ~

Hari ini adalah hari terakhir study tour, di pagi hari ini Haechan menuju ke tempat breakfast dengan langkah yang tergesah-gesah menghampiri panitia kelompoknya.

"Jen, gue bisa bawa makanan gue naik ke kamar ga ya? Soalnya Jaemin sakit, gue ga tega ninggalin dia sendirian. Waktu makan malem kemaren juga dia ga nyentuh makanannya sedikit pun" Jelas Haechan dengan nafas yang tidak beraturan karena berlarian menghampiri Jeno.

"Kok bisa sakit? Lo naik aja, biar gue bawain sarapan kalian berdua ke atas" Jeno menutup laptopnya, ia segera berdiri dari tempatnya dan menyuruh salah satu pelayan disana membawa 2 porsi sarapan ke kamar Jaemin dan Haechan.

Jeno dan pelayan tersebut naik ke atas, dengan membawa sarapan milik Jaemin dan Haechan.

"Masuk, Jen." Haechan membukakan pintu setelah Jeno menekan bell.

Jeno mengambil alih nampan yang dibawa pelayan dan masuk kedalam kamar Haechan dan Jaemin. Saat masuk, Jeno melihat Jaemin yang tidur di kasur dengan selimut yang hampir menutup seluruh tubuh nya.

"Makanannya taro sini aja" Haechan menunjuk ke meja depan Televisi. Jeno menurut dan manaruh nya disana

"Jaem, bangun yuu. Kita makan" Haechan menepuk pipi sahabatnya itu.

Erangan Jaemin terdengar seperti tidak mau di ganggu, Jaemin menggelengkan kepalanya lalu membelakangi Haechan

"Nih anak emang kalau sakit gini, batu banget. Perut nya kosong dari kemaren pulang dari museum, ini semua karna tuh cewek bajingan!" Haechan mengepalkan tangannya

"Sini gue coba yang bangunin" Jeno mengambil alih tempat Haechan tadi berada

"Jaem, makan dulu yuk. Atau mau gue suapin?" Jeno menepuk lengan Jaemin yang membelakangi nya

Jaemin yang merasa tidurnya terganggu membalikkan badannya kearah Jeno, pria itu membuka mata sayu nya yang memerah

"Suap"

Satu kata yang membuat sahabat nya terkejut, siapa dia? Apa dia Na Jaemin yang ia kenal? Kenapa ia menurut saat sakit begini? Biasanya dia batu banget.

"Chan, tolong ambilin makanan Jaemin. Lo makan juga gih sana" Pinta Jeno dan langsung di turuti oleh Haechan.

Jeno membantu Jaemin untuk bangkit dari tidurnya, ia menyandarkan pria yang membuatnya repot akhir-akhir ini ke sandaran kasur. Setelah itu Jeno mengambil semangkuk bubur ayam yang di sodorkan Haechan padanya

"Buka mulut Lo, Aaa" Jeno menyuruh Jaemin membuka mulut nya agar sendok yang berisi bubur ayam yang telah Jeno tiup hingga lumayan dingin itu bisa masuk kedalam mulut Jaemin.

Jaemin menurut, ia membuka mulut nya dan menerima suapan dari Jeno tanpa bantahan. Lagi dan lagi Haechan bengong memperhatikan mereka berdua.

"Lo kenapa bengong? Habisin gih, obat untuk Jaemin gue udah suruh seseorang buat beli di apotik" ujar Jeno yang melihat Haechan hanya bengong

Buburnya kini sudah habis, Jeno menyodorkan air minum pada Jaemin dan dengan senang hati Jaemin menerimanya.

TingTong...

Bell berbunyi, Jeno berdiri dan pergi membukakan pintu. Tak lama ia kembali lagi.

"Nih obat nya, Lo suruh minum ya, Chan. Gue mau mantau anak-anak dibawah" Jeno memberikan Haechan keresek berisi obat

"Ba—"

Belum sempat Haechan membalas ucapan Jeno, Jaemin tiba-tiba menggeleng kuat dan menarik lengan Jeno sehingga Jeno ikut duduk di samping nya

Revenge Turned to Love || Nomin ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang