Bab 47

5 2 0
                                    

"Tau apa..." Tanya Malino keluar dari walk in closet dengan menggunakan pakaian milik Gabriel begitu pun dengan yg lain menatap bingung kepada kedua gadis itu

"Ah bukan apa apa" jawab Umay dan decha serentak

"Hmm, kalo kalian udah selesai ayo kita ke kamar kak Atha..." Ujar decha berjalan keluar dari kamar nya dan Gabriel

"Tunggu apa lagi ayo..." Umay menyusul decha keluar dengan tergesa gesa

"Aneh..." Gumam Willy keluar bersama ketiga pemuda itu

"Sekarang kita harus apa..." Cicit decha di hadapan kamar Atha dan aul

"Yah tinggal panggil orang nya aja..." Ujar Willy ingin memanggil nama Atha tapi dengan cepat umay menutup mulut Willy

"Jagan, kalo kaka teriak teriak pasti orang di bawah akan mendengar nya..." Ujar Umay, Khumaira memencet bel kamar Aul sekitar tiga kali.....

Di dalam

"Kak, lepaskan dulu...itu ada orang yg mencari kita...." Auliyah melepaskan tangan Atha dari pinggang nya

"CK!" Dengan ekspresi marah Atha melepaskan pelukannya dari Auliyah

"Sebentar ya kak,,, Kaka duduk aja disini dulu...." Ujar aul berjalan kearah pintu kamar

Aul membuka pintu kamar. Alangkah terkejutnya dia melihat para sahabatnya berdiri di depan pintu nya dengan ekspresi wajah was was

"Mau apa kalian kemari, Dasar pengganggu" ujar Atha dengan suara dingin dari belakang Aul

Penampilan Aul dan Atha sekarang sama sama memakai piyama dan rambut yg masi basah

"Hmmm, itu anu- anu di bawah ada orang momy...." Ujar decha berbicara tergagap gagap karma gugup

"Ah, tunggu sebentar ya!" Ujar aul berlari kearah walk in closet untuk memakai pakaian yg sopan

"Biar kan pintu nya terbuka tapi Jagan ada yg masuk,..." Peringat Atha menyusul istri kecil nya di walk in closet

Tidak lama Aul dan Atha keluar dari kamar mereka..."ayo turun.." Aul berjalan di depan semuanya dengan percaya diri

Aul menuruni anak tangga dengan langkah yg anggun, semua mata melihat kearah Aul yg turun dari atas. Para orang tua yg melihat aul dengan tatapan campur aduk, rasanya bahagia, sedih, kecewa, dan marah...

"Hai..." Sapa Aul sambil tersenyum kepada mereka semua

Hanifa yg melihat adik nya di depan langsung memeluknya dengan begitu erat "hiks....kemana aja kamu selama ini hah! Kami semua mencari mu.... Kamu tau aku membatalkan pernikahan ku dengan halul Karna kamu!! Aku tidak mau menikah jika kamu tidak ada di sisiku" ujar Hanifa sambil menangis

"Maaf ya.... Jagan menangis lagi, sekarang aku udah ada bersama kamu  lagi....aku ngak akan ninggalin kamu lagi deh janji" Aul melepaskan pelukan Hanifa dari tubuh nya aul menghapus air mata Hanifa sambil tersenyum

"Hai kak Ara..." Sapa Aul tersenyum kearah Kaka pertama nya itu yg berdiri di sebelah Hanifa

"Kau tidak mau memeluku?"

Aul hanya tersenyum mendengar perkataan Kaka pertama nya itu "kemarilah..." Aul memeluk kakaknya itu dengan erat

"Aku sangat merindukan mu... sangat" ujar Ara meneteskan air mata nya membuat Aul juga ikut meneteskan air matanya

"Aku juga sangat merindukan kalian semua, kak Ara, kak nifa juga ayah dan Uma..."

Ara melihat wajah cantik adiknya dan mata yang penuh air mata hidung memerah gara gara menangis "CK! Jagan menangis lagi..." Ara menghapus air mata adik nya itu dengan lembut

"Udah jangan nangis lagi dong...nanti aku tambah nangis" kesal Ifah membuat ketiga wanita itu tertawa

"Ulu ulu....dasar cengeng" ejek Aul dan Ara serentak

Umay dan decha tersenyum melihat ke-tiga saudari itu saling berpelukan begitu juga dengan yang lain

"Ekhem...." Dehem jeson membuat ketiga wanita itu melepaskan pelukan mereka

"Apa kau tidak mau menyapa kami, para orang tua mu.."

Jeson berdiri dari duduk nya dan merentangkan tangan nya untuk di peluk Aul, Auliyah hanya tersenyum berjalan mendekat kearah jeson

Auliyah memeluk jeson sambil berkata "maaf Dady..telah membuat mu khawatir dan kesusahan mencari ku"

"It's okey sayang..." Jawab jeson melepas pelukannya

"Sapa lah mereka terlebih dahulu sebelum yg lain...ayah mu sangat khawatir dengan mu selam ini, kau tau sila sering sakit Karna memikirkan mu...jadi minta maaf lah kepada mereka " bisik jeson mengusap rambut Aul

Auliyah melihat orang tua yg telah membesarkan nya dari kecil sampai dewasa, Aul melihat untuk pertama kalinya ayah nya yg begitu tangguh sekarang mengeluarkan air matanya

"Ayah, Uma.." gumam Aul memanggil kedua orang tua angkat nya itu

"Kemari lah putri ku" ujar Zein merentang kan tangan sama seperti sila yg juga merentang kan tangan nya tapi tidak mengatakan apa apa Karna menangis

Aul berjalan mendekat kearah orang tua angkat nya itu, Zein dan sila memeluk Auliyah dengan penuh kasi sayang... air mata yg tidak luput jatuh dari mata mereka

"Maaf kan Aul Uma, maaf kan Aul ayah....Aul ngak mau membawa kalian dalam masalah lagi" Isak Auliyah

"Apa yg kau katakan nak... Kau itu anak kami sudah jadi tanggung jawab kami melindungi mu, jadi Jagan ulangi itu lagi..."

"Hmmm..." Auliyah hanya meangguk kan kepalanya

"Putri ku, apa kau baik baik aja selama ini? Dengan siapa kau tinggal selama ini?...apa kau makan dengan benar, di mana orang yg telah menyelamatkan mu itu?" Ujar sila mengusap air mata Auliyah

"Dia kak Zayan Uma, Zayan marsen anak dari paman Mery marsen" jawab Auliyah

Deg

"Zayan....!!" Gumam sila

"Di mana Zayan?" Atha menatap dingin kearah para sahabatnya

Malino mengangkat tangan nya sambil menggelengkan kepalanya "dia tidak akan mendengar kan perkataan kami selain kamu"

"Sayang!..." Panggil Atha dengan nada lembut

"Yeah..." Aul mendekat kearah suaminya

"Tolong panggilkan Zayan yah...aku ingin dia yg menceritakan semuanya" Ujar Atha melap bekas air mata Auliyah dengan tangan nya

"Mungkin kak Zayan berada di taman sekarang..." Gumam Auliyah menebak keberadaan kakak sepupu nya

"Kalo begitu aku akan mem__"

"Ngak usah sweetie" ujar zayan menuruni anak tangga. Zayan berdiri di sebelah Malino dan yg lain

"Aku  ingin langsung ke intinya Karna aku tidak ingin berbasa-basi"

"Kak.." tegur Auliyah, tapi Zayan hanya mengabaikan nya

"Baiklah, sekarang jelaskan kepada kami kenapa kamu menyembunyikan Auliyah dari kami selama ini" tanya jeson dengan raut wajah dingin memandang kearah zayan

"Hmmm, sebenarnya aku tidak berniat menyembunyikan Auliyah dari kalian, tapi itu semua karna keadaan memaksa....dan kalian yg terlalu bodoh dan ceroboh, andai saja jika aku tidak memantau Auliyah dari jauh mungkin saja kecelakaan mobil sembilan bulan yg lalu aku tidak bisa lagi memeluk Auliyah lagi untuk selamanya "

*****
























EL ES MIOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang