●9●

3.8K 170 11
                                    

(⁠づ⁠ ̄⁠ ⁠³⁠ ̄⁠)⁠づ⭐


































































































































Daffa yang masih mencoba melepaskan diri dari cengkraman tangan pria itu, dikejutkan dengan pukulan keras dipantatnya. Ia berteriak kesakitan saat merasakan pantatnya dipukul lagi. Ia mencoba menoleh kebelakang, kearah pria itu.

"APA YANG LO LAKUIN BAJINGAN!?"Daffa berteriak dengan keras, sambil menggerak-gerakkan tubuhnya kesetanan. Tapi bukannya berhenti, tangan pria tersebut malah semakin keras memukul pantatnya. Daffa berteriak semakin kencang saat merasakan pukulan keras lainnya dipantatnya. Matanya mulai memburam dikarenakan air mata yang mulai keluar.

"5 pukulan tambahan, karena berteriak dan mengumpat pada Papa" Ucap pria itu sambil kembali memukul pantat Daffa. Daffa hendak kembali mengumpat jika tidak teringat ucapan pria itu yang akan menambah jumlah pukulan dipantatnya saat ia mengumpat, terlintas dipikirannya untuk memberontak lagi, tapi jika dipikir lagi sepertinya percuma, tenaganya dan tenaga pria tersebut berbeda jauh. Daffa kini hanya bisa dengan pasrah menerima hukuman dari pria asing yang telah menculiknya.

Ruangan tersebut kini dipenuhi oleh teriakan Daffa dan bunyi pukulan yang bertabrakan dengan pantat Daffa menghasilkan bunyi 'plak' yang keras mengingat kerasnya pukulan pria tersebut.

Teriakan Daffa sekarang berubah menjadi isakan keras, membuat wajah Daffa memerah disertai airmata dan ingus yang kini memenuhi wajahnya. Penampilannya yang menyedihkan tidak membuat pria asing itu iba, ia tetap melanjutkan hukuman.

Komen sama Vote jangan lupa Lo Ya!🌜

IM NOT A BABY!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang