Chapter 3.

154 20 1
                                    

"Rev"

Sang empu pemilik nama itu menoleh ke arah sang bawahan yang memanggilnya barusan tampa embel-embel 'pak', "apa?".

"Dih, sok cool lu Rev, biasanya kek reog" cibir bawahannya itu dengan muka judes.

Reverse, sang atasan, hanya bisa tersenyum simpul mendengar perkataan salah satu bawahannya itu. Toh diri nya sendiri juga tak bisa apa-apa. Soalnya sekali sentil dia bisa habis.

"Ada apa (Name)?" Kali ini dengan nada yang di palsu-palsukan ia, Reverse, mengulang kalimatnya tadi.

"Cuma mau nanya, gaji ku ga di potongkan karna kemarin lusa pulang 1 jam lebih awal?" (⁠◕⁠ᴗ⁠◕⁠✿⁠) Ucap (Name).

ಡ⁠ ͜⁠ ⁠ʖ⁠ ⁠ಡ

--

"Kakak pulang~"

Gempa yang baru saja selesai menyapu lantai ruang tamu tersenyum melihat kakak perempuan nya itu pulang"Eh, kakak dah pulang?, eum... kakak bawa apa tu?" Ucap nya ketika melihat tangan si kakak pertama itu tidak kosong. Ia membawa dua kantung plastik besar yang sepertinya penuh dengan makanan ringan dan juga berat. Gempa yang merasa kakak nya itu keberatan untuk membawa dua kantung plastik itu sendirian mendekati sang kakak untuk membantu membawakan satu kantung plastik untuk mengurangi beban sang kakak.

"Meh Gempa bantu kak"

"Eh, ga usah Gem, ini ga berat kok"

"Ish, Gem kan cuma mau bantu kakak, kenapa ga boleh?"

"Hahh, yelah yelah, nah, yang paling ringan, isinya makanan ringan semua"

"Kenapa kak (Name) beli banyak makanan?, padahal tadi Gem mau masak"

"Eh, ada bahan nya kah?"

"Ada, dikit sih"

"WAHAI, SAUDARA-SAUDARAKU SEKALIAN!!, HARI INI KAK (NAME) PULANG MEMBAWAKAN BANYAK MAKANAN LOHH!!, MARI KITA SERBUU!!" Ucap Taufan dengan keras sehingga tetangga sebelah rumah mendengar apa yang di ucapkan nya.

"Taufan?, ini sudah sore menjelang malam loh💢" ucap (Name) sambil tersenyum, senyum maut. "Malam ni kau tadarus Quran sebanyak setengah juz, tu dia hukumannya" ucap (Name) lalu berjalan menuju dapur di ikuti oleh Gempa.

"Apa?ಠ⁠︵⁠ಠ" Wajah Taufan kusut setelah mendengar ucapan yang di lontarkan oleh (Name) tadi, "banyak banget lah kak.." Taufan berjalan menuju tempat ibadah di rumahnya sambil bergumam menyumpah-nyumpahi kakak perempuannya itu.

"Mau di tambah?" Ucap (Name) santai sambil melepas hijab hitam pasmina nya itu.

"Ga mau!!" Taufan segera berlari kecil menuju tempat ibadah, mengambil Qur'an, lalu tadarus setengah juz.

Blaze dan Duri yang melihat kejadian itu tertawa lepas, Gempa geleng-geleng kepala, Halilintar ga peduli, Solar sibuk dengan handphone nya, dan Ice tidur sambil memeluk boneka pausnya.

"Gem, tolong siapain meja ya!, kakak mau mandi, gerah!!"

--

"Li"

"Hm?"

(Name) Berdecak kesal setelah mendengar jawaban dari adik pertama nya itu, "mau ke pasar malam gak?" (Name) Bertanya kepada Halilintar yang masih fokus membaca novel milik nya.

"G"

Singkat, padat dan jelas.

(Name) Menghela nafas. Memang sudah sedari kecil si Halilintar ini begini. (Name) Mah sudah biasa. Waktu SD saja saat (Name) menawarkan untuk mentraktir Halilintar es krim, di tolak oleh si Halilintar. Tapi dengan penuh paksaan dan ancaman Halilintar akhirnya mengiyakan tawaran kakak perempuan nya itu. Tapi tidak sampai di situ. Saat hendak memilih rasa Halilintar kembali menjadi 'Tsundere'. Ia menjawab 'terserah' saat di tanya oleh (Name) ingin es krim rasa apa. (Name) Yang jengkel memukul halus punggung Halilintar, dan akhir nya Halilintar memilih ingin rasa yang mana. Astaga, dasar tsundere.

Sekarang pun begitu. Kalau begitu nanti langsung geret saja lah jika ia menolak terus walau sudah di paksa.

"Adik-adik ku sekalian, yang sangat aku cintai dan aku sayangi, apakah kalian ingin ke pasar malam?" (Name) Berucap sambil tersenyum licik.

"Mau--"

"--Tapi pake uang sendiri ya, tapi, kalau kalian berhasil membujuk kulkas satu ini aku akan memberikan kalian uang untuk bermain ataupun beli jajan di sana" ucap (Name) sambil menyengir licik.

Taufan dan Blaze saling lirik, lalu muncul ide di benak mereka, senyum licik muncul di wajahnya.

"Duriii!!!" Taufan memanggil Duri yang sedang melihat-lihat buku resep makanan bersama Gempa. Ia--Duri, berjalan menuju Taufan--yang memanggil nya.

"Kenapa kak Fan?" Tanya Duri kepada Taufan dengan muka polos n imutnya.

"Apa kau bisa bujuk bang Hali agar mau ikut ke pasar malam?" Tanya Blaze pada Duri, lalu Duri terlihat berfikir sebentar dan tidak lama setelahnya ia mengangguk kan kepalanya. Taufan n Blaze berteriak senang sambil loncat-loncat di lantai rumah. Lalu Gempa menghentikan aksi kedua saudara nya itu dengan menjewer telinga mereka berdua seperti ibu-ibu yang menjewer anak nya yang nakal.

Duri berjalan menuju kakak sulung ke dua nya itu yang sedang sibuk membaca novel yang berada di tangan nya itu. Duri mengambil novel milik Halilintar dan menaruh nya di meja. "Bang Hali, abang ikut ke pasar malam yaa... Ya...." Dengan kekuatan small eye milik nya, yang bisa membuat semua orang yang menatap nya itu luluh, ia mengatakan itu ke Halilintar. Halilintar yang melihat kekuatan tersembunyi adik ke 5 nya itu pun perlahan-lahan mulai luluh, "ck, iya, aku akan ikut ke pasar malam, jadi hentikan itu!".

Duri, Taufan dan Blaze tersenyum puas melihat hasil dari kerja Duri "YEYYYY!!".

"Baiklah, setelah sholat Isya' kita berangkat!" (Name) Ternyum penuh kemenangan ke arah Halilintar dan di balas tatapan masam oleh Halilintar 'cih!, licik!'.

--

"Nah, 150k" (Name) memberika uang kepada adik-adiknya sama rata. Ia memberikan uang berwarna biru itu masing-masing tiga lembar. Daun, Taufan, dan Blaze langsung ngacir ke wahana-wahana di sana. Sedangkan Ice mencari makanan yang menurutnya enak, Gempa dan Solar menemani Duri, Halilintar menjaga TTM sambil melihat-lihat makanan. (Name) Sendiri pergi mencari wahana yang ia sukai.

--

Jam 20.55

Sudah hampir jam sembilan malam. Setelah di rasa sudah cukup puas, (Name) Kembali ke titik awal, saat mereka ber8 berpisah, sambil membawa beberapa makanan di tanganya. Saat tiba di sana ia sudah melihat semua adik nya sudah berkumpul di sana, Ice sedang memakan makanan yang ia beli dengan lahap, Solar melihat-lihat hadiah yang ia dapat dari sebuah permainan, Duri sedang makan jajan yang ia beli, Gempa, Taufan dan Hslilintar sedang mengobrol ria, dan terakhir Blaze yang sedang menggangu Ice.

"Assalamualaikum, kakak ga telat kan?" (Name) Bertanya sopan.

"Wa'alaikumsalam"

"Enggak kok kak"

"Oke deh, yok pulang!"

-

Selingan dulu yak.





Kakak Perempuan?||Onee-san?|| Boboiboy Elemental's x Reader(Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang