Kakak Perempuan?||Onee-san?|| Boboiboy Elemental's x Reader(Hiatus)

Chapter 4.

Ting! Tong! Ting! Tong!

Suara bell rumah berbunyi, menandakan bahwa ada seseorang yang ingin bertamu ke rumah mereka. Tapi ini masih pagi hari di hari minggu, biasa nya di pagi hari seperti ini Gempa sudah bangun dan memasak sarapan di bantu oleh (Name), tapi entah kenapa pagi ini semua penghuni rumah ini masih tertidur di kamar masing-masing.

Tapi (Name), yang kamarnya terletak di lantai 1 sendiri merasa terganggu dengan suara bell itu, hingga pada akhirnya mau tidak mau ia bangkit dari ranjangnya dan membukakan pintu.

(Name) Bangkit dari kasur empuk nya itu lalu berjalan letoy menuju pintu utama sambil menggunakan hijab instan nya, tak lupa mengucek-ngucek kan mata nya yang masih terasa berat, 'ugh, siapa sih yang datang bertamu pagi-pagi seperti ini?!, ganggu orang tidur saja!'.

"Assalamualaikum!."

"Wa'alai--" kalimat (Name) terpotong karna tamu yang datang pagi hari ini.

"Apa kabar kak (Name)???!!."

--

"Duduk dulu lah kalian itu, kenapa ga kabari aku atau yang lain dulu?, pagi-pagi juga ini." ucap (Name) mempersilahkan 'tamu' nya itu untuk duduk. "Aku bangun kan yang lain dulu ya." (Name) berjalan pergi ke lantai 2 meninggal kan 'tamu' nya itu untuk membangun kan adik-adik nya.

"Bang Rev, emang nya kapan kak (Name) pulang?, kenapa Glacy ga dengar kabar?, di sekolah pun yang lain ga cerita." tanya Glacier kepada kakak sulung nya itu.

"Tiga bulan yang lalu." singkat padat dan jelas.

"Yey!, dapat menanam bunga dan tumbuhan bareng kak (Name) dan Duri lagi!." ujar Sori kesenengan Karna dapat bertemu sepupu satu nya itu.

"Mesti kak (Name) bawa banyak oleh-oleh, nanti aku minta lah!, ya kan bang Frost?!." ujar Gentar, lantas menoleh ke arah sang kakak ke dua. "Yoi Tar!!." Frostfire ber'hingh five' dengan Gentar setelah mendengar kalimat Gentar sebelumnya.

"Is, tak boleh lah abang-abang ku, gak baik bertanya seperti itu, kita seharusnya bertanya kabar nya, bukan oleh-oleh nya." nasehat Sopan kepada kakak-kakak nya itu.

Reverse yang melihat tingkah laku semua adik nya itu hanya tersenyum kecut, tapi ia tersenyum setelah Sopan berhasil menaklukan ke 5 abang-abang nya itu.

"Dah dah, jangan buat kerusuhan di rumah orang." tengah Reverse dan Glacier.

"SORI! EFEF! GENTAR!." Taufan, Blaze, dan Duri berteriak senang ketika melihat siapa yang bertamu ke rumah nya ini.

"Yo, kita ketemu lagi bro" Gentar dari duduknya dan berjalan menuju Taufan, lalu dengan santai merangkul pundak Taufan.

"Cih, nama gw bukan Efef ya nyet." cibir Frostfire ketika mendengar TTM memanggil nya dengan singkatan salah satu game online.

"Nama abang kan Frostfire, jadi karena kepanjangan kita singkat aja jadi Efef." Duri berucap sambil memasang tatapan polos nya.

Blaze yang mendengar penuturan adik ke dua nya itu hanya bisa menahan tawa nya. Frostfire pun hanya bisa diam saja sambil mengepal kan tangannya, seperempat imajiner juga muncul di dahi nya itu.

"Sudah lah tu, ganti jadi Frosty saja ya Duri, kasihan orang nya itu." ucap (Name) sambil mengelus rambut Duri. Duri pun menikmati elusan kakak nya itu, sudah lama ia tak di elus oleh kakak nya ini.

"Apa kabar bang?!." Blaze menanyakan kabar Abang sepupu pertama nya itu sambil memukul punggung nya, yang di pukul pun hanya menanpil kan wajah datar, "kayak ga pernah ketemu aja."

"Hehe, kan kita jarang ketemu bang."

"Bang Glacy, ada agenda apa abang ke sini?, pagi-pagi juga." tanya Gempa ke Glacier yang sedang tersenyum memperhatikan sepupu dan saudara nya itu, "ga ada apa-apa Gem, ke sini pagi-pagi karna tadi kebetulan lewat sini aja.". Gempa hanya ber'oh' ria mendengar jawaban dari abang sepupunya itu.

"(Name)." Reverse memanggil (Name) yang sedang membangunkan Ice yang kembali tertidur di sofa setelah menyapa para sepupunya itu.

"Ya?." (Name) menoleh ke arah Reverse dan menyuruh Halilintar serta Solar mengatikannya membangunkan Ice.

"Cuma mau bilang, kita di sini ga lama." ucap Reverse enteng.

(Name) Yang mendengar itu hanya tersenyum hambar. 'kukira mau ngomong apa astaga'.

-

Apa pendek? Sengaja, ini hanya selingan doang.