11

150 26 5
                                    

Rumah master Indah kini sering di kunjungi oleh Oniel meskipun seringkali di biarkan kosong oleh penghuninya entah ada urusan apa, tapi tidak kali ini, master Indah dengan tenang menyirami beberapa tanaman di pekarangan rumah dengan dress putih yang nampak begitu anggun

Oniel memang sengaja membolos demi bisa bertemu master Indah, soal wawancara teman-temanya perkara tidak masuk urusan belakang.

"Sebenarnya ada kah hal lain yang master sembunyikan dari aku?"

Suara Oniel menghentikan aktivitas master Indah lalu ia menoleh pelan "Hal apa?"

"Yaa apa gitu, kemarin aku udah bujuk Diana tapi ada yang aneh dari dia. dia bilang dia sama sekali gak punya temen tapi gak lama kemudian ada perempuan masuk ke rumahnya, tiba tiba aja Diana bilang itu temenya? padahal baru beberapa menit lalu loh dia bilang gak punya temen. dan aku juga ngerasa ada yang aneh pas temen Diana dateng kayak... aku merasakan aura negatif dari dia, master. aneh kan?"

Master Indah berjalan mendekat ke arah Oniel, menggandengnya untuk mempersilahkan duduk di depan rumah. Jujur, Master Indah sekarang lebih banyak diam nya dari pada mengomel seperti pertama kali Oniel bertemu.

"Sekarang hari selasa, kenapa kamu bolos sekolah?"

"Master Indah bisa jawab pertanyaan aku dulu gak?" kekeh Oniel tidak mau jika pertanyaannya belum di jawab.

"Hal ini gak lebih penting dari sekolah, lebih baik kamu kembali dari pada harus ketinggalan pelajaran."

Oniel jelas kecewa, ini kesempatanya bisa ketemu Master Indah di rumah, karena makhluk itu jarang sekali berada di tempatnya. Bukan semata-mata ingin membantu tapi Oniel juga tidak bisa diam jika orang jahat selalu di biarkan menang, bagaimana dia bisa terlepas dari rasa bersalah setelah kehilangan Marsha? Oniel bukan pecundang yang langsung lepas tangan begitu saja, ia harus menyelesaikannya sampai tuntas.

"Master kenapa sih? akhir-akhir ini sering banget diemin aku tanpa sebab, setiap nanya ada masalah apa pasti langsung mengalihkan pembicaraan, waktu Marsha di nyatakan meninggal, aku pikir Master bakal marah tapi ternyata dugaan ku salah, Master diam aja sampai sekarang! Master suruh aku ngebujuk Diana buat maafin Bima, tapi mana usaha Master untuk ngembaliin temen aku ke alam yang tenang, Kathrin dan Gita juga udah nerima hukumanya, mereka sering kali ngeluh capek, tapi apa yang bisa aku buat sih, aku cuma bocah SMA yang berusaha nolongin mereka."

Master Indah hanya menunduk, merasa bersalah. "Maafkan saya,"

"Astaga, aku cuma minta penjelasan master loh bukan permintaan maaf kayak gini,"

"Oniel, mulai besok kamu gak usah ikut campur urusan saya lagi, kamu bebas bersekolah dan main sama teman-teman kamu dengan tenang, oke? terima kasih telah berbaik hati membantu saya, saya kira itu keputusan yang tepat."

Master Indah langsung beranjak dari sana, meninggalkan Oniel tanpa mau mendengar kalimat lagi dari mulut gadis itu. Lebih baik begini, tidak melibatkan siapa pun.








👻👻👻

"Orang tua Marsha meninggal karena tabrak lari, jadi kamu gak bisa ngebuat dia bertaubat sebelum maut. Kamu pasti juga tau dia yang ngebunuh anaknya sendiri melalui Gita"

Master Indah tetap menulikan pendengaranya, tapi perkataan-perkataan Master Zee terus saja mengusiknya, jadi dia terpaksa meladeninya.

"Mau kamu apa?"




"Bawa semua arwah jahat ke saya,"

"Engga, mereka harus tenang. mereka gak boleh jadi arwah jahat yang terus menggangu manusia, mereka harus pulang Zee"

"Dengan melibatkan Cornelia? kamu kenapa peduli sekali dengan arwah-arwah jahat Indah, sadar! biarkan dia pulang dengan malapetaka yang mereka bawa"

Master Indah menghela nafas tenang, bukan Indah membela arwah jahat untuk tetap mendapat kenikmatan tapi ia hanya ingin penduduk di bumi ini damai tanpa dendam. Kalaupun arwah jahat di biarkan keliaran itu juga bahaya bagi manusia.

"Zee lakukan apa yang ingin kamu lakukan, tapi tolong jangan campuri urusanku"

Suara ketukan sepatu di atas lantai mendominasi ketika Master Indah beranjak pergi tapi lagi-lagi dia di buat diam ketika Master Zee berbicara lagi.

Makhluk bernama Zee menopang kedua tanganya di dada, memperhatikan punggung Master Indah dari jauh. "Oniel jaminanya?"


























Flashback

PLAKKK 

Sebuah tamparan mendarat di pipi kiri Indah, bagaimana suara keras menusuk gendang telinganya dengan penuh ketakutan. "Jangan bela ibumu kalau tau dia salah! dia akan selalu jadi kutukan ayah karena jadi istri yang durhaka!"

Pipi yang sudah memerah ia biarkan terbuka, sempatnya ia bangkit menegakkan bahu menatap ayahnya. "Ibu memang salah, tapi ayah lebih salah karena tidak pernah memberi sepeser pun nafkah untuk kami, kalau pun aku jadi ibu aku akan ngelakuin hal yang sama, aku lebih memilih selingkuh daripada tersiksa dengan manusia tukang marah-marah, mabuk, kasar, dan gak pernah pulang ke rumah!"








Setelah kejadian tengkar hebat itu ibu terkena musibah, beliau mengalami kecelakaan yang cukup parah hingga merenggut nyawanya, ayah pun tak menyangka hal itu di alami oleh ibu, beliau juga sedih karena ayah sangat mencintai ibu meski dengan cara yang salah. Ayah menyesal akibat perkataannya, ia meminta maaf kepada ibu dan juga memaafkan kesalahan ibu.

Semenjak itu master Indah sadar, kesalahan tetap kesalahan tidak bisa di bandingkan dengan kesalahan lain, satu-satunya cara hanya saling memaafkan dan kata menyesal. Mimpi mimpi buruk tentang ibu kini sudah tidak ada lagi, dan Master Indah meyakini bahwa itu adalah berkat ayah yang sudah memaafkan.










Sekarang master Indah terjebak disini. Dia juga ingin pulang.






















"Orang seperti aku cuma ingin hidup Indah, bukan menghancurkan semesta." Kalimat singkat yang di lontarkan Zee cukup menusuk untuk ia terima, dia teringat bagaimana pertama kali bertemu makhluk itu yang sering kali menangis.

👻👻👻



Haloò sudah up yaa hehe
Terima kasih telah berkenan baca💕

Semakin banyak vote dan komen, semakin semangat aku melanjutkan cerita ini.

Maaf banget ya kalo tulisannya kurang rapi, ketiknya pake hp soalnya^^

Lintas Semesta ( On Going )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang