[Valentino PoV]
Kami mulai bergerak untuk menyerang pria berambut hitam itu. Akan tetapi, dia mulai kabur melarikan diri menjauhi kami.
"Kejar dia!" perintahku pada semua orang.
Pria itu menuju ke area pegunungan yang dipenuhi bebatuan tinggi dengan celah-celah yang sempit diantara bebatuan lainnya.
"Dimana dia?"
"Aku tidak tahu! Dia tiba-tiba menghilang! Cari di setiap celah-celah bebatuan ini!"
Kami mulai berpisah untuk mencarinya di celah-celah bebatuan yang ada di area ini. Bunyi hujan membuat pendengaran kami sedikit terganggu untuk mendeteksi pergerakannya.
Aku mencari di setiap bebatuan, namun batang hidung pria itu belum dapat ditemukan sama sekali.
"Arrrghhh!"
Tiba-tiba aku mendengar jeritan dari salah satu anggota.
Aku bergegas ke asal suara tersebut. Terlihat mayat rekanku yang tergeletak di sebelah celah bebatuan di area ini. Tubuhnya bersimbah darah dengan luka tebasan pedang di lehernya.
"Sial! Keluar kau sekarang juga, Pengecut!" Aku berteriak sekencang mungkin karena frustasi. "Lawan kami! Dimana kau!"
Melihat sekeliling, yang kulihat hanyalah sebuah tempat sepi dan bebatuan saja.
"..."
Tiba-tiba aku merasakan hawa membunuh dari arah belakang.
Aku refleks memutar tubuh lalu melakukan teknik Spining Slash.
- Tang!
Kedua pedang kami beradu, pria itu kemudian melancarkan sebuah tendangan yang sangat keras ke tumitku, membuat tubuhku terjungkal. Akan tetapi, serangannya tidak berhenti di situ. Dia kemudian memutar tubuhnya setelah tendangan tadi lalu melakukan tendangan kedua ke arah wajahku.
Kedua tangan kuangkat untuk melindungi kepalaku dari serangannya.
- BAMM!!
Tubuhku terpental lalu berguling-guling di tanah.
Saat pandanganku kembali terarahkan ke depan, sosok pria berambut hitam itu sudah menghilang dari sana.
"Sial, kemana dia?" umpatku kesal. "Jangan bilang dia sedang mengincar yang lainnya juga?"
Aku bergegas bangkit dan mulai mencari pria itu kembali.
Tidak lama kemudian, terdengar jeritan-jeritan dari rekanku di area ini. Kembali, aku bergegas ke sumber suara namun yang kutemukan hanyalah mayat mereka.
Semuanya jadi kacau, sebuah malah kami yang diburu olehnya di sini. Lebih baik aku temukan anggota lain dan mencarinya bersama-sama.
Setelah menelusuri tempat ini beberapa saat, aku melihat salah satu rekan wanitaku sedang bertarung dengan pria itu. Aku berlari sekencang mungkin agar sampai di tempat mereka berdua bertarung.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm a Villain In My Own Game?
FantasíaGenre : Isekai, Action, Adventure, Romance Tag : Isekai, Academy, Knight, Magic, Saint, Anti-Hero, Hated-Protaginost, Empire, Noble, Politic * Bukan Novel terjemah, ini Karya Orisinilku Asli Kalian bisa Support aku di link ini ya .... https://saweri...