Friends with benefits (Hyunho)

1K 37 7
                                    

Play: Strawberries and cigarettes (Troye Sivan)
.

.

.

"Ekhem! Minho mau kemana kau?"

Minho menghentikan langkahnya begitu mendengar suara sang ibu yang menginterupsi, ia berada tepat di ambang pintu, sementara kedua orang tuanya sedang duduk manis di sofa yang berada di ruang tamu.

Sontak ia berbalik, menggaruk belakang kepalanya sembari tersenyum kaku, "A-aku harus pergi untuk...." Ia mulai berpikir keras, mencoba mencari alasan yang pas agar orang tuanya tak curiga. "K-kerja kelompok! Ya, kerja kelompok" jawabnya.

"Sekarang? Selarut ini? Kenapa tidak dari siang tadi?" Cecar ibunya tak mau percaya begitu saja, wanita paruh baya itu memicingkan matanya pada anak semata wayangnya tersebut.

Memang nya siapa yang mengerjakan tugas kelompok di malam hari? Terlebih di jam 9 seperti ini.

Mendadak Minho gelagapan, ia bingung harus menjawab dengan alasan apa lagi?

"Lee Minho, masuk ke dalam dan tidurlah okay?" Kali ini ayahnya yang berbicara, membuat Minho seketika mendengus sebal karena mereka berdua sama saja.

Namun, bukannya berjalan masuk Minho malah mengambil langkah seribu, mengabaikan teriakan ibunya yang bahkan mengejarnya.

Ia membuka pintu gerbang tergesa-gesa sebelum dengan cepat menghampiri seorang pria yang telah menunggu nya di luar dengan motor sport berwarna hitam, lantas ia naik ke atas sepeda motor tersebut yang langsung melaju kencang.

"Minho kembali!"

Setidaknya itu teriakan ibunya yang terakhir ia dengar, sebab motor melesat menjauh meninggalkan kawasan rumah miliknya.

Ia bernapas lega, tangannya melingkar erat di perut pria yang tengah mengendarai motornya di kecepatan tinggi. Kepalanya bersandar di punggung yang dibalut oleh jaket kulit itu dengan nyaman, alhasil aroma maskulin yang tercampur dengan bau nikotin menyapa hidungnya, matanya pun terpejam merasakan hembusan angin yang menerpa wajahnya.

Ah ya, pria ini merupakan temannya. Namanya Hyunjin. Memiliki wajah di atas rata-rata dan jangan lupakan rambut pirang nya yang sedikit panjang. Mereka bertemu sekitar satu bulan yang lalu di sebuah club malam. Waktu itu entah apa yang merasuki dirinya hingga membuatnya melangkahkan kaki ke dalam tempat yang sangat dilarang oleh kedua orang tuanya.

Ia yang tak toleran pada alkohol pun seketika mabuk usai meneguk beberapa gelas saja, dan disitulah Hyunjin muncul hingga ia berakhir tidur bersama pria itu setelahnya.

Sebenarnya mengingat kejadian tersebut sedikit membuatnya malu, tapi semua itu sudah terjadi. Ia bahkan berpikir tak akan bertemu dengan Hyunjin lagi tapi, rupanya siapa sangka seiring berjalannya waktu keduanya semakin dekat satu sama lain.

Dekat dalam artian mereka akan saling menghubungi ketika sedang membutuhkan bantuan. Seperti berhubungan seksual.

Friends with benefits. Begitulah kira-kira, dimana kedua belah pihak sepakat untuk berhubungan seksual tanpa adanya hubungan yang lebih daripada itu.

Dan malam ini ia harus keluar karena Hyunjin tiba-tiba menelpon, yang tentu saja langsung membuatnya mengerti.

"Minho?"

Minho terkejut mendengar suara Hyunjin yang memanggilnya, ia langsung membuka mata dan sungguh tak ia sangka mereka telah sampai di depan sebuah club malam yang menjadi tempat pertama mereka bertemu.

Ia melepas pelukannya dan lekas turun dari motor Hyunjin, ia menatap bangunan tersebut dari luar sebelum dapat ia rasa Hyunjin menarik pinggang nya erat lalu mereka pun masuk ke dalam.

Stray Kids OneshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang