Saat malam, Chen Shuo datang lagi membawa makanan. Tetapi kali itu, dia tidak langsung pulang melainkan tetap di studio sampai larut malam. Pemuda itu memaksa untuk membantu meski Shen Yang sudah menyuruhnya pulang. Lelaki itu hanya mengajari Chen Shuo sebentar, dan pemuda itu sudah bisa membantu meski tidak untuk langsung memasang miniatur yang sedang mereka buat.
"Seharusnya kau membantu dari kemarin, Chen Shuo," ujar teman Shen Yang. Pemuda itu tersenyum, "Aku sudah bilang ingin bantu, tapi Yang-ge selalu menyuruhku pulang."
Kali itu Shen Yang tidak bisa menolak, karena Chen Shuo sangat membantu mereka untuk menyelesaikan miniatur tersebut lebih cepat.
Sampai pukul dua pagi, teman Shen Yang izin untuk istirahat dua sampai tiga jam dan akan bergantian nanti. Laki-laki itu berbaring di sofa dan tidur sangat cepat.
Chen Shuo melihat Shen Yang yang masih fokus, membungkuk memasang setiap detail desain miniatur. Pemuda itu kasihan, tetapi meskipun dia menyuruh untuk tidur, Shen Yang tidak akan mendengarkan.
Sampai satu jam kemudian, Shen Yang menguap untuk kesekian kali. Lelaki itu melihat pada Chen Shuo dengan mata yang sudah berat.
"Shuo Shuo, kau boleh pulang, serius. Kau sudah sangat membantu sejak tadi sore."
Lelaki itu merenggangkan badan sebentar, lalu pergi ke meja untuk membuat kopi. Tetapi Chen Shuo mengambil gelas dan cangkir darinya sambil berkata, "Yang-ge duduk saja, biar aku buatkan."
Shen Yang tersenyum lemah, menepuk kepala pemuda itu, lalu pergi duduk di sofa yang kosong. Chen Shuo membuat dua kopi untuk dirinya sendiri juga, karena dia juga merasa mengantuk. Meskipun dia sering berlatih sampai pagi, tetapi tidak pernah dilakukan berhari-hari berturut.
"Yang-ge..." Chen Shuo memanggil namun segera berhenti. Ketika berbalik untuk membawa kopi, dia melihat Shen Yang duduk sambil memejamkan mata. Kalau tidak diganggu, mungkin lelaki itu bisa benar-benar tertidur sampai pagi.
Chen Shuo tahu akan dimarahi kalau membiarkan lelaki itu tidur. Jadi, sebelum Shen Yang terlelap, dia membangunkannya.
"Yang-ge, kopinya." Pemuda itu menaruh kopi panas di meja. Shen Yang langsung membuka mata sedikit terkejut. Chen Shuo duduk di sebelahnya dan menyesep kopi pelan-pelan.
Shen Yang mengambil kopinya tetapi tidak langsung diminum.
"Besok sudah harus selesai..." gumamnya dengan mata yang hampir tidak bisa dibuka.
Chen Shuo kaget saat kopi di tangan Shen Yang hampir jatuh. Dia refleks mengangkapnya dan sempat merintih pendek karena bagian bawah cangkir yang panas.
"Ge, sebaiknya tidur sebentar. Nanti aku bangunkan, pasti." Chen Shuo berkata dengan serius sambil menaruh kopi milik lelaki itu kembali ke meja. Shen Yang mengangguk lemah, "Hmm...satu jam, bangunkan aku...harus..." ujarnya dan langsung merebahkan kepala pada sofa. Lelaki itu tidur sambil duduk dan bisa nyaman dengan posisi itu karena sudah terlalu mengantuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sunshine Becomes You [COMPLETED]
FanfictionSINOPSIS Shen Yang kembali ke rumah orangtuanya setelah mengundurkan diri dari perusahaan besar di Beijing. Dia memulai studio desain grafisnya di sana. Suatu hari, dia bertemu lagi dengan anak laki-laki pemilik kedai rumahan tempatnya sering makan...