Daily Vlog

298 14 7
                                    


@kiara_fujiwara : Bahasa Indonesiamu bagus banget, aksennya seperti orang Indonesia. Kamu beneran orang jepang? 

Sebaris pesan itulah yang dikirim Kiara Fujiwara kepada Kaito Fukuda lewat akun instagram-nya untuk pertama kali. Keramahan yang terbungkus dalam apresiasi sebagai sesama konten kreator. Kiara dan Kaito memang sama-sama aktif di instagram dan youtube, membagikan vlog keseharian hidup di Jepang dengan gaya bercerita masing-masing. Kiara lebih lama memulai, perempuan berdarah Jawa-Jepang itu sudah konsisten mengunggah video setiap minggunya sejak tiga tahun lalu, dan kini memiliki lima ratus ribu pengikut di channel youtube-nya, sementara Kaito baru setahun terakhir aktif mengisi channel youtube-nya dengan berbagai video keseharian yang random.

Algoritma media sosial lah yang kemudian mengoneksikan mereka, Kiara sungguh takjub saat pertama kali menonton konten Kaito. Lelaki yang mungkin seusianya itu tidak menggambarkan stereotip laki-laki Jepang sebagai pribadi dingin, cuek, pemalu, yang bahkan dipopulerkan lewat anime dengan istilah ‘tsundere’. Sikap dan tingkah Kaito di seluruh video-nya selama ini justru seratus persen kebalikannya. Kaito terlihat ekspresif, ramah, ceria, penuh semangat dan nyaman berbahasa Indonesia di keseharian, ia juga tampaknya punya circle pertemanan dekat yang isinya orang-orang Indonesia, spesifiknya orang Jawa yang saat ini menetap di Jepang, hingga mungkin sedikit banyak memengaruhi logat berbahasanya jadi terdengar cukup ‘medhok’. 

Cowok Jepang unik, itulah yang dipikirkan Kiara setelah menonton semua video Kaito, perempuan itu juga langsung mengikuti akun media sosial Kaito dan mengirimkan pesan apresiasi yang tak disangka-sangka langsung berbalas.

@kaito95 : terimakasih mbak, kaget banget dapat pesan dari akun centang biru. Hai mbak, salam kenal! 

@kiara_fujiwara : kamu kok bisa selancar itu sih ngomong bahasa indo? gimana ceritanya? 

@kaito95 : pernah belajar bahasa indonesia empat tahun, sempat tinggal di surabaya satu tahun. Hehehe

@kiara_fujiwara : oh wow! keren banget! tapi kamu beneran asli Jepang? nggak ada keturunan Indonesianya sama sekali?

@kaito95 : asli Jepang mbak 100% mama papa dari Kobe. Kalau kamu?

@kiara_fujiwara : half, hahaha. Papaku orang Indo, mama asal Kyoto. Sekarang kami semua tinggal di Tokyo. Eh, kapan-kapan collab yuk!

@kaito95 : owalah gitu. Ayo collab! tapi aku fulltime kerja 9-5, nanti dicari waktunya ya pas weekend

@kiara_fujiwara : i see, kamu sekarang tinggal dan kerja di Fukuoka kan? aku tahu dari video-video kamu. AKU UDAH NONTON SEMUA, LUCU BANGETTTTTTT

@kaito95 : ARRRGGGGHHH!!! MALU BANGET!!! TAPI MAKASIIIII YAAAAA. kamu fulltime content creator? atau juga kerja kantoran?

@kiara_fujiwara : untuk saat ini fulltime content creator, sambil nunggu panggilan interview. Kalau gitu, aku yang ke Fukuoka aja. Weekend ini kamu bisa?

@kaito95 : BISAAA!!! Makasih ya mbak kiara sudah ajak aku collab 

@kiara_fujiwara : sama sama ya mas kaito, ketemu sabtu siang di Stasiun Hakata ya? aku mungkin ambil jam keberangkatan paling pagi. See you

@kaito95 : oke, see you! Jadi kamu akan naik kereta yang jam enam pagi ya? wow! morning person. Sampai Hakata sekitar jam sebelas ya ?

@kiara_fujiwara : kamu bisa bangun kan jam 11? Itu udah siang!!!!

@kaito95 : hahahahaa, bisa kok mbak. Sampai jumpa di Hakata sabtu depan!

***

Stasiun Hakata tampak sibuk sebagai stasiun terbesar di tengah Kota Fukuoka, yang menjadi jantung utama transportasi wilayah itu. Ratusan perjalanan kereta lokal Jepang juga kereta Shinkansen (kereta cepat) berangkat ataupun tiba dari sana. Hari ini mungkin terlihat lebih sibuk dari biasanya, Kiara sempat mengecek di internet tadi, minggu kedua September tahun ini atau awal musim gugur biasa diadakan Festival Hojoya. Mungkin saja banyak orang yang sengaja datang ke Fukuoka hari ini untuk ke Kuil Hakozakigu, tempat adanya festival bersejarah tersebut, yang sudah berlangsung selama ribuan tahun. Masyarakat Jepang yang masih banyak menganut kepercayaan Shinto (kepercayaan terhadap Dewa dan roh) tentu menunjukkan rasa syukur karena merasa kehidupannya diberkahi dengan mendatangi kuil-kuil. Dibanding Fukuoka, sebenarnya Kyoto, kampung halaman Mama Kiara lebih banyak memiliki kuil, kota itu bahkan dijuluki dengan kota seribu kuil. Meski Kiara sekeluarga muslim, tetapi mereka selalu datang berkunjung ke beberapa kuil di Kyoto tiap musim semi, hanya untuk menikmati indahnya bunga sakura yang bermekaran.

SHIPPINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang