ONESHOOT

435 9 4
                                    

"DIMANA BIR KU!!"

"BERI AKU BIR!!"

Dengan tergesa-gesa, sang istri buru-buru kedapur untuk mengambilkan suaminya bir seperti biasanya.

"ini, sudah ku ambilkan."

Glekk..glek..

Dasar tidak tahu diri..

"ini aku siapkan makan malam kita.." ujar sang istri dengan sedikit takut.

Sang suami melihat makanan itu lekat-lekat, ia tidak terima istrinya memberikan makanan seperti ini. ia sangat benci keadaan ini.

"kalian tahu kan.." ujar sang suami dingin.

"aku menginginkan daging.." ujarnya lagi sambil menatap anak dan istrinya tajam.

"AKU.TIDAK.MAU.SAYUR." katanya dengan penekanan disetiap katanya.

"kenapa semua sayuran?! Apa aku ini sapi? Dan ini rumputku?"

"ma.. maafkan aku" ujar istrinya lirih dan menautkan jari-jarinya. "hanya itu yang bisa kubeli, uang belanja ku tidak cukup untuk membeli daging." Ucapnya sembari menangis.

"apa? Uang belanja?" tatap suaminya sinis.

PRANGG

"bukannya sudah kubilang aku yang menanggung semua?" ucap sang suami  murka, istrinya dan anaknya hanya bisa terdiam dan tidak berani menjawab.

"awas kalau aku sampai mendengar omongan itu lagi." Ujarnya dengan kejam. Mungkin lebih kejam dari malaikat pencabut maut.

"bir ku habis, sana belikan aku bir. Semua keluhanmu ini membuat selera makanku hilang." Dengan cepat sang istri keluar rumah untuk membeli bir suaminya.

Sedangkan anak laki-lakinya hanya duduk dan menatap ayahnya dengan tatapan yang tidak bisa diartikan. Merasa risih, sang ayah menatapnya sinis.

"kenapa tatapanmu seperti itu? Apa yang ingin kau katakan, hah?"

"tidak ada, ayah" jawab anaknya sembari menunduk, lalu bibirnya pun naik keatas walaupun sedikit dan terkesan.. menyeramkan.

kau akan menghadapinya.

walaupun dua bulan lagi.

kau akan merasakannya.

dan kau akan membayar apa yang terjadi.

+-+-+-+-

Tidak punya sopan santun.

Tidak menghargai yang mencari nafkah.

Uang belanja tidak cukup?.

Sudah kubilang.. aku akan membereskan semuanya.

Wanita jalang itu tidak punya keberanian untuk belanja keperluanku.

Bukan, bukan masalah kemampuannya.

Ini masalah rasa hormat kepadaku, aku melakukan semua ini demi mereka.

BRENGSEK!!

DASAR BENALU!!

+-+-+-+-

Sang suami dengan malas menonton pertandingan baseball di tv. "sungguh membosankan" batinnya. Sang istri sedang mengupas apel untuk suaminya, ia hanya bisa duduk terdiam saja dan tidak mau berkata yang macam-macam.

"bodoh, bagaimana dia bisa gagal." Ujar suaminya kesal.

"hah?" ujar suaminya lagi tiba-tiba sambil menoleh ke istrinya. "ngapain kamu duduk disitu? Mau coba menusukku dengan pisau itu?" ucap suaminya tajam.

AYAHKU YANG PENYAYANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang