PART 20

1 2 0
                                    

Sudah seminggu Baiti belum kembali ke tubuhnya. Semua orang sudah mencarinya kemana mana dari telepon gak diangkat sampai semua rumah yang ada di cctv yang mereka lihat pun juga Baiti gak ada.

Semua orang khawatir padanya. Kedua orang tua Baiti merasa bersalah dan juga mereka harus banyak mengeluarkan biaya yang banyak untuk mencari Baiti.

Sedangkan orang yang di cari sedang makan dengan wajah murung.

"Bai kenapa anda belum keluar juga? Sudah banyak orang yang mencarimu" gumam Erisca

Drrtt drrtt

Bunyi berdering dari saku Erisca. Dia melihat tertera nama 'Nona ku '. Erisca dan Baiti berbeda hp nya gak papa kalau ada yang aneh nama mereka.

"Ya.. ada apa nona"

"Erisca apa Baiti belum mau juga keluar?"

"Belum"

"Gimana ini sudah banyak orang yang khawatir padanya"

"Saya akan mencoba membuat dia keluar lagi! Jadi nona jangan khawatir"

"Oke, tapi hati hati ya!"

"Tenang kalau sama saya pasti aman "

"Yaudah saya tutup dulu"

"Ya"

Tuut tuut

"Lihat Baiti mereka khawatirin anda sedangkan saya dulu gak ada yang khawatirin. Nasib kita sama ya sama sama capek" ujar Erisca.

"Saya harus membuat anda keluar" gumam Erisca lalu pergi ke kamar dan menyuruh seluruh pelayan untuk pergi dari mansion ini.

Sebenarnya mansion ini dibuat Baiti untuk Erisca dan jiwanya yang lain jika mereka keluar dan bisa tenang juga kalau disini.

Di tempat lain lebih tepatnya di kamar Karina.

"Bai semoga Lo bisa cepat kembali" gumam Karina
.

Sudah berjam jam Karina termenung di kamarnya lalu hp nya bergetar pertanda ada telepon masuk.

"Ya halo "

"Kar to tolong gue"

"Ini Lo Bai ? Lo kenapa ?"

"Iya kar, gue gak tau tapi pas gue bangun semua tubuh gue penuh dengan luka"

"Yaudah gue kesana sekarang,Lo dimana?"

"Di mansion gue"

"Tunggu gue"

Karina bergegas mengambil jaket dan kunci mobilnya lalu turun ke bawah.

"Mau kemana kamu anak sialan"
Tanya Fahri.

"Mau kemana saya itu bukan urusan anda!"kata Karina lalu pergi meninggalkan kediamannya.

Dengan kecepatan tinggi Karina pergi menuju ke mansion Baiti. Sesampainya di sana Karina memasukkan kata sandinya dengan cepat. Lalu dia masuk kedalam naik keatas menuju kamar Baiti. Dia mendobrak pintu karena pintunya dikunci dari dalam.

"Bai ini gue cepat buka pintunya" teriak Karina. Tidak ada sahutan dari dalam Karina memilih mendobrak pintu sekuat tenaganya.

BRAK

Akhirnya pintu terbuka,saat masuk Karina sudah disuguhi dengan barang barang berceceran di mana mana. Dia melihat Baiti sudah terkapar di lantai.

"Bai bangun ! Ayo kita ke rumah sakit "ucap Karina.

"Ka Karina gue udah gak tahan" kata Baiti lalu jatuh pingsan.

Karina lalu menggendong Baiti di punggung nya dan membawanya ke dalam mobilnya menuju rumah sakit. Karina menelepon dokter pribadinya di rumah sakit.

Al Dan Bai (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang