Chapter 01

2.4K 211 2
                                    


01. Kakak Antagonis

Happy Reading..

###

"Gila!" Umpat seorang pemuda yang tengah melamun di atas kasur.

Galang, atau lebih tepatnya Archie, kini mengacak rambutnya dengan frustasi.

Pemuda bersurai hitam itu kemudian terdiam kembali melamun.

Setelah satu minggu demam tinggi, Archie tiba-tiba mendapatkan ingatan dari kehidupan sebelumnya.

Galang Ardianto adalah nama lengkapnya dulu. Ia adalah seorang pria berusia 27 tahun yang bekerja di pabrik coklat.

Awalnya Archie tak menyangka jika ingatan itu adalah ingatan miliknya di kehidupannya yang sebelumnya, tapi apa lagi kalau bukan? Tak mungkin ingatan orang lain tiba-tiba saja bisa ia lihat, kan?

Tapi berkat itu, ia jadi mengetahui jika kini ia menjadi kakak dari antagonis di dalam gim.

Archie Velliano De Espen adalah nama lengkapnya sekarang. Ia adalah putra sulung dari penguasa wilayah utara, Grand Duke Espen.

Ia adalah seorang penyihir muda yang mendapatkan pelatihan langsung dari pemilik menara sihir.

Dari seluruh keturunan Espen, hanya Archie seorang yang diberkati kekuatan magis yang besar, karena Espen dikenal sebagai Sword Family.

Sebenarnya bukan hal aneh karena ibu kandung Archie adalah adik dari pemilik menara sihir, yang tentunya ia adalah seorang penyihir.

Seminggu yang lalu, setelah berlatih sihir seperti biasanya, ia tiba-tiba jatuh sakit dan demam tinggi selama seminggu.

Ceklek

Archie menoleh ketika mendengar suara pintu. Disana berdiri seorang pria berpakaian rapi yang menatapnya kaget.

"Maaf atas kelancangan saya, tuan muda." Pria itu membungkukkan tubuhnya.

"Ekhm, ambilkan aku minum, setelah itu siapkan air untuk ku mandi." Archie berujar dengan suara rendahnya.

Pria itu mengangkat wajah dan menatap Archie dengan cemas. "Tapi tuan muda, panas anda tampaknya baru saja turun?"

"Ini perintah." Pria itu terdiam sejenak setelahnya mengangguk dengan pasrah, ia pun pergi setelah meminta izin pada Archie.

"Huhh.." Archie membuang napasnya dengan kasar, ia kemudian merebahkan tubuhnya ke atas kasur.

Tubuhnya terasa tidak nyaman dan rambutnya pun lepek.

Tangannya terangkat menyentuh keningnya sendiri dengan punggung tangannya. "Sudah tidak panas." Gumamnya.

Archie menyingkirkan selimut kemudian turun dari ranjang dan berjalan menuju jendela.

Ia membuka jendela hingga menampakkan langit yang masih sedikit gelap. Sekarang masih dini hari, tapi tubuhnya terasa gerah tak tertolong.

Angin berhembus dengan lembut hingga menerpa wajah tampan nya.

Iris berwarna cyan nya menatap ke bawah yang merupakan taman milik ibunya.

Tok tok tok..

"Masuk!" Archie beranjak dari jendela dan duduk di tepi ranjang.

Ceklek

Pintu terbuka menampilkan pria tadi yang membawa segelas air.

"Saya akan menyiapkan air hangat untuk anda berendam." Katanya sambil meletakkan nampan di atas nakas.

I Became Antagonis Brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang