Pagi telah tiba, Adel masih saja tertidur pulas di dalam kamarnya. Tidak lama setelah itu, Adel pun terbangun dari tidurnya. Karna suara kicauan burung yang berada di atas pohon, dekat dengan rumahnya.
"Berisik banget dahh ... sekarang udah jam berapa sih" Adel meraba raba meja belajar yang ada di sebelah kasurnya, karna enggan membuka kedua belah matanya.
Saat Adel memperhatikan jam yang ada di hp nya, betapa terkejutnya dia. Jam sudah menunjukkan pukul 07.15, sedangkan gerbang sekolah akan di tutup pukul 07.30
"HAHH ANJIRR, EHH ASTAGFIRULLAH MAKSUDNYA." kaget Adel lalu refleks meloncat dan berlari kearah kamar mandi, untuk segera membersihkan diri.
10 Menit kemudian. Adel sudah rapi dengan seragam SMA, dan tas yang tergantung di belakang punggungnya. Adel berlari menuruni tangga, lalu mengambil kunci motor yang tergantung di atas dinding, dekat dengan pintu keluar rumahnya.
"BUNN, ADEL BERANGKAT DULU YAA. ASSALAMUALAIKUM!!!" teriak Adel, lalu berbegas ke garasi, untuk mengambil motor matic nya.
Setelah sampai di garasi rumahnya. Adel langsung menaiki motor matic kesayangannya, kemudian menyalakan mesin motor, dan menancap pedal gasnya.
Brum brum nguengg
5 Menit telah berlalu, akhirnya Adel sampai di depan gerbang sekolah SMA Eternal48. Benar dugaannya, gerbang sekolah sudah di tutup, karna jam sudah menunjukkan pukul 07.30
"Pakk, bukain dong pliss." mohon Adel ke satpam yang menjaga gerbang sekolah
"Gabisa dek, salah sendiri terlambat."
jawab satpam, sambil menatap sinis ke arah Adel"Ayolah pakk, bukainn. Nanti saya kasih kopi hitam satu kardus dehh", bukan Adel yang mengatakan itu, melainkan Zee yang tiba tiba sudah berada di sebelahnya Adel.
"Gabisa dek. Tunggu OSIS dulu, baru saya bukain."
"Heh anjir, lu kaya hantu aja dah, tiba tiba ada di sebelah gua gitu." bisik Adel ke Zee
"Kalo gua beneran hantu, lu takut gak?"
"Ya takut lah. Gak jadi hantu aja lu dah serem, hihh takutnyaa."
"Ini serius, orang se cakep gua di bilang serem?" ucap Zee melengkungkan bibirnya kebawah
"Alay lu, mual gua liatnya." canda Adel, sambil memperagakan orang seperti ingin muntah.
"Heh kalian!!!", "Cepat ikut saya, malah asik bercanda berduaan disitu." ucap seorang murid yang memakai almamater OSIS di bajunya.
"Eh iya, maaf kak." ucap mereka berdua hampir berbarengan
Zee dan Adel bingung. Mengapa mereka berdua di bawa ke tengah lapangan yang panas terik matahari seperti ini.
"Kalian ber 2. Hormat ke tiang bendera, sampai bel jam istirahat pertama. Kalo ada yang ketahuan kabur dari hukumannya, bersihin gudang yang ada di belakang sekolah." perintah ketos itu, kemudian memberikan tatapan tajam ke arah Zee dan Adel
"Kak, masa hari panas kaya gini, kita di suruh hormat ke tiang bendera, kak. Yang bener aja lahh."
"Iya nih, kak. Masa hari yang panas gini, kita di suruh hormat ke tiang bendera. Kalo salah satu dari kita pingsan, siapa yang mau tanggung jawab, kak?" sambung Zee
"Gausah banyak ngeluh. Cepat kerjain, atau mau saya tambahin hukumannya?"
Adel dengan cepat menggelengkan kepalanya."E-eh nggak, kak. Hehe."
"Woy Zee, buruu. Kok lu malah bengong si." panggil Adel, karna tidak ada jawaban dari Zee, Adel pun kesal. Dengan keras Adel memukul pundak Zee.
Plakk!!!
"Aduhh shh, sakit anjir." kesal Zee
"Salah lu sendiri, tadi gua panggil gak nyahut nyahut." jawab Adel menatap sinis ke arah Zee
Setengah jam sudah mereka lalui, artinya setengah jam lagi baru jam bel istirahat pertama berbunyi. Banyak keringat yang bercucuran di dahi Adel dan juga Zee, karna panasnya sinar matahari.
Tiba-tiba, Adel merasa sangat sakit di bagian kepalanya "Zee, gua pusing bangett."
Zee pun menoleh ke arah Adel "Tahanin Del. Bentar lagi selesai kok, hukumannya."
"Tapi ... gua udah gak ta-" ucapan Adel terpotong. Akibat badannya yang dalam sekejap ambruk, dan tidak sadarkan diri, di tengah lapangan.
"Adell!!!" Zee langsung menggendong Adel ke UKS. Setelah sampai di ruangan UKS, Zee merebahkan Adel di salah satu bangsal, yang ada di ruangan itu.
Zee meninggalkan Adel sendirian di UKS. Zee segera pergi keruangan OSIS, untuk memberi tahukan bahwa Adel pingsan, karna itu, dia tidak bisa melanjutkan hukumannya.
Dengan cepat, Zee pun akhirnya sampai di depan ruangan yang bertuliskan 'Ruangan OSIS.'
Tok tok tok
"Permisi, kak."
"Iyaa, tunggu sebentar" sahut seseorang yang ada di dalam ruangan itu.
Ceklek
Pintu terbuka, memperlihatkan wajah seorang ketos yang sedang memegang kertas kertas pekerjaan yang sempat dia tunda, dengan menggunakan kaca mata bifokalnya.
"Oh, Kamu ternyata. Ada perlu apa kesini?" tanya ketos itu sambil menatap malas ke arah Zee
"Maaf, kak. Teman saya yang tadi juga dihukum. Pingsan, kak. Jadi dia gabisa ngelanjutin hukumannya." ucap Zee sopan
"Baiklah, kalo kamu? Kamu gapapa kan. Berarti bisa dong, di lanjutin hukumannya " ujar ketos itu
"A-anu kak. Saya harus nemenin teman saya di ruangan UKS, kasian dia kalo sendirian." alasan Zee. Agar tidak panas panasan lagi, di tengah lapangan
"Oke, tapi ada syaratnya."
"Apa tuh, kak?"
Ketos itupun berfikir sebentar,"Kalo teman kamu sudah sembuh, bersihin toilet perempuan."
"Yaelahh kakk" jawab Zee melengkungkan bibirnya kebawah
Lantas ketos itu mengangkat kedua alisnya. "Kalau gamau, bersihin gudang yang ada di belakang sekolah."
"Gak kok, kak. Saya mau bersihin toilet perempuan. Tadi cuman bercanda doang, hehe." balas Zee nyengir
"Saya permisi ya, kak. Assalamu'alaikum"
pamit Zee, lalu pergi dari ruangannya"Wa'alaikumsalam" balas ketos itu
"Eh bentar, gua kan kristen yaa." gumamnya, "EHH ASTAGFIRULLAHH, EH YA ALLAH, EH EH EH."
"Fiony, Fiony ... kenapa bisa lupa sii." Fiony memukul jidatnya, karna tidak habis fikir dengan kelakuannya sendiri.
TBC.
Maaf yaa, up nya lamaa. Soalnya aku sempat lupa sama alur ceritanya. Sekali lagi, maaf yaa semuanyaa:(((
Jangan lupa vote dan komen. See you next chapter(。•̀ᴗ-)✧
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm in your heart, Reva.(Hiatus)
Rastgele"Kak Zee ngga bakal ninggalin Adel kan?" "Iya, kak Zee ngga bakal ninggalin Adel kok, sayang" • Up kalo udah kepikiran kelanjutan alur ceritanya. • 100% CERITA FIKSI, Tolong jangan membawa cerita ini ke dunia nyata yaa • ALUR LAMBAT