" Kamu jadi mau main ke rumah Batara?" tanya Theo, abang Karina
"Jadi bang, nanti bentar lagi juga berangkat"
"Ayah mau ke rumah om kamu dulu katanya ada alat pancing yang bagus, kamu gapapa sendiri dirumah?" tanya sang ayah
"Abang juga ikut?" tanya Karina
"Enggak ikut. Abang mau ke rumah temen abang dulu. Gak nginep kok" Teriak Theo di ruang tengah yang sibuk dengan laptopnya
"Gapapa kan? Ayah juga gak akan nginep"
"Gapapa yah, udah biasa kok" Ucap Karina
"Yaudah, itu nanti bawa aja kue yang udah kamu buat. Lumayan buat ngemil. Mumpung lagi libur besok, nanti ajak main aja disini. Masa rumah Batara dijadiin basecamp terus"
"Iya yah, kan rumah Batara emang kosong jadi enak lah. Hehe"
"Enak buat di berantakin?"
Karina hanya tersenyum. Ia melanjutkan kembali memotong kue yang sudah matang. Kemudian ia masukan kedalam kotak tupperware dan menutup nya.
"Yah, menurut ayah kalau udah temenan lama terus akhirnya pacaran itu gimana?" tanya Karina tiba-tiba
"Menurut ayah ya gapapa sih. Ga ada masalah juga. Lagian, jaman sekarang udah jarang banget temenan antar lawan jenis tapi gak pernah suka. Suka bukan sebagai teman"
"Tapi yah, bukannya nanti jadi asing ya kalau udah putus?"
"Belum tentu juga, kalau asing ya resikonya. Tapi, kadang ada yang jadi temen biasa juga. Gimana kita nya sih"
Karina mengangguk paham. Sang Ayah yang merasa aneh dengan pertanyaan Karina pun memperhatikan Karina. Ia menatap anak semata wayangnya dengan tatapan menyelidik.
"Kenapa Yah? "
"Kamu yang kenapa? Tiba-tiba nanya gitu ke ayah. Kamu lagi suka sama seseorang?"
Karina diam.
"Berarti bener. Kamu lagi suka sama seseorang"
"Apaan sih yah. Karina nanya aja"
"Bohong mana ada kamu nanya dengan random gitu. Pasti kamu lagi suka sama seseorang? Siapa? Temen geng kamu itu?"
"Bukan, Ada di sekolah. Tapi beda kelas. Tapi Karina sering chattan. Dia anggap Karina temen, tapi Karina punya perasaan lebih. Kayaknya"
"Kok kayaknya sih. Harus mantep dong"
"Apaan sih yah. Udah ah, Karina mau ke rumah Batara dulu. Jeno udah chat katanya udah di depan" Ucap Karina yang langsung membawa tas yang berisi bahan untuk masak-masak di rumah Batara. Tak lupa kue yang baru saja ia buat.
"Ini kunci cadangan rumah. Nanti Ayah bakal kunci pintunya. Kalau gerbang kayaknya gak usah deh. Perumahan elit gini masa ada maling"
"Nanti kalau abang pulang duluan abang telpon kamu" ucap Theo
Karina meraih kunci cadangan rumahnya. Ia berjalan meninggalkan ruang makan tempat Karina curhat kepada sang ayah, dan berjalan ke luar rumah
"Tumben mampir dulu, biasanya langsung ke rumah Batara" Ucap Karina yang melihat Jeno yang sudah berdiri di depan pagar rumah Karina
"Udah nyampe rumah Batara. Tapi disuruh ke rumah lo. Katanya lo bawa barang banyak. Ternyata bener ya"
"Mau bantu ga?"
KAMU SEDANG MEMBACA
With J : Just Friend(?) [Lee Jeno × Karina]
Fanfiction"Kita udah sahabatan lama, Lo gak pernah suka sama gue kan?". Karina sangat yakin jika persahabatan dia dan keempat teman cowoknya itu bisa tak melibatkan perasaan sedikitpun. Baginya, keempat cowo itu sudah dianggap seperti saudara sendiri. Tetap...