Halooo, aku update lagi ni gais, maaf kalo aga boring ya whwhwhwh, soalnya aku lagi ga fokus ke sini, aku lagi ke fizzo, update disana terus, cerita 21++++++:"
Ya selamat menikmati temen2 ceritanya♡•
•
•Saat ini nami tengah memasangkan jas berwarna merah di tubuh ian, sesekali sambil melirik dan tersenyum canggung kearah beberapa staff yang berdiri diujung pintu, sebenarnya harusnya saat ini ian sudah berada diatas panggung untuk memberikan kata sambutan ke para fans nya, namun karna ada kejadian yang mengharuskan nami pulang kerumah mengambil jas nya. Ya tentu saja karna kesiangan tadi pagi, cathrine kelupaan membawa jas yang harusnya dipakai ian hari ini, staff tidak mau warna jas yang lain, karna mereka sudah memadukan warna pakaian dan juga desain panggung konser sesuai dengan keputusan yang sudah direncanakan lama oleh mereka.
Maka dari itu dengan sangat terpaksa nami kembali kerumah mengambil jas nya, dan harus segera kembali dalam 15 menit, bahkan nami harus berlari melewati mobil2 macet di pertengahan jalan.
Ian yang mendengar cerita dari cathrine kalau kekasihnya itu bersusah payah untuk konser ini jelas marah, bisa saja ian mengumumkan kepada semua orang kalau nami adalah kekasihnya, namun nami bersikeras menyembunyikan fakta ini, karna takut karir ian rusak hanya karna memiliki hubungan istimewa dengannya.
Padahal kalau semua orang tau tentang fakta ini, setidaknya nami akan sedikit di hormati, dan tidak diinjak2 sebagai staff bagian bawah.
"Selesai kak, maaf terlambat " nami merasakan sedikit kerah baju ian lalu membungkuk sekilas.
"Baik, jangan ulangi lain kali di negara manapun itu ok? Ayo ian, para fans sudah menunggumu" ucap sang staff sambil memegang tangan ian lembut dan menarik ian keluar dari ruang make up.
Nami melirik kearah pergelangan tangan ian yang disentuh oleh wanita itu lalu menghembuskan nafas pelan dan berucap dalam hati
Sabar nami, huft gini banget punya pacar yng di cintai banyak orang- nami
Nami membaringkan tubuhnya diatas sofa panjang karna merasa lelah akibat berlari2an di tengah panas terik nya ausie.
Tak lama kemudian nami memejamkan matanya dan masuk ke alam mimpi.
•
•
•
•Tepat pada pukul setengah 11 malam konser selesai, ian langsung masuk ke dalam ruang make up guna menghampiri sang kekasih.
Melihat nami yang sedang tertidur lelap, ian mengulas senyum simpul lalu menghampiri nami, mendudukan dirinya di samping nami sambil mengelus pelan kepala nami.
"Kamu pasti cape kan sayang" Ian mengelus lembut wajah nami yang nampak lelah.
Setelah mengamati wajah nami selama kurang lebih 5 menit, ian berjalan menuju mini walk in closet untuk mengganti bajunya menjadi lebih santai, tak lupa pula ia menghapus make up nya.
•
•
•Cathrine masuk kedalam ruangan make up dan melihat sahabatnya itu tengah tertidur pulas, ia sangat tahu kalau hari ini sahabatnya itu benar2 banyak bekerja.
"Cewek sialan, kalau lu tau nami sape, gue yakin gabakal berani lu geprek nami, sialan" sarkas cathrine sambil berjalan menghampiri nami, niat hati ingin membangunkan nami karna sudah waktunya pulang, dan nami bisa melanjutkan istirahat dirumah nanti.
"Cath, jangan dibangunkan, biar gua gendong, kasian kecapean, bilang sama dabith mobil nya deketin aja, sama lu beresin barang2 kita ok?" Ian datang dari dalam sana dan mencegah cathrine membangunkan nami.
"Oke boss" cathrine lalu berjalan keluar dan mencari dabith untuk menyampaikan pesan sang boss.
Ian mengangkat tubuh nami perlahan, ian sempat berhenti sebentar ketika merasakan pergerakan dari nami, saat dirasa tidak ada pergerakan lagi, ian lalu membawa nami masuk ke mobil dan mendudukan nami di kursi penumpang.
Ian turut masuk kedalam dan duduk disamping nami, tangannya menggenggam erat tangan nami dan Ian menuntun kepala nami untuk bersandar di bahunya.
Catherine dan dabith masuk kedalam mobil juga dan melirik ke belakang.
"Gini amat jadi jomblo, iye gak bith?" Sindir cathrine sambil menyenggol lengan dabith
"Makanya cari pacar sono" sahut dabith.
"Bangsul bukannya belain gua sialan lu" cathrine mendelik sebal karna dabith ternyata membela nami dan Ian daripada dirinya.
"Dah diem la lu pada, ntar cewe gua bangun" Ian bersuara dan membuat cathrine dan dabith turut diam jua.
•
•
•
•
•
•Setelah menempuh 30 menit perjalanan akhirnya mereka kembali ke rumah ian.
Ian kembali menggendong nami ala bridal style dan berencana membawa nami tidur bersama nya malam.ini.
Saat masuk kedalam ternyata sang mami belum tidur sama sekali, dan ada beberapa orang anggota keluarga ian yang ternyata menginap dirumahnya.
"Eoh, ian menantu mami kenapa?" Mami mira berdiri dari duduknya dan menghampiri ian untuk memastikan keadaan calon menantunya itu.
"Gapapa ma cuman kecapean, udah dulu ya ian mau nganter ke kamar dulu" ian melangkah pelan menaiki tangga menuju kamarnya.
Ian membawa nami ke kamar pribadinya, kamar yang tidak pernah ada wanita lain masuk kecuali pembantu dirumahnya.
Ian meletakkan nami secara perlahan diatas kasur besar nya, lalu berdiri mengambilkan pakaian ganti, karna nami belum ganti baju dari sore, pasti sangat tidak enak tidur dalam keadaan kotor.
Ian yang bingung melihat pakaian kekasihnya itu tidak ada sama sekali baju yang panjang, kebanyakan baju pendek dan mini, akhirnya memutuskan mengambil celana hotpants pendek dan baju croptop oversize untuk pakaian ganti nami.
Ian sendiri yang menggantikan baju nami, dengan beberapa kali menelan ludah ketika melihat lekukan tubuh kekasihnya itu, ian teringat pergulatan panas yang mereka lakukan beberapa hari lalu, sebenarnya ian ingin sekali membangunkan nami malam ini dan meminta jatuhnya namun melihat nami yang tertidur pulas ian mengurungkan niat nya dan akan kembali meminta jatah nya besok malam.
Ian lalu menarik selimut sebatas perut nami, menambah suhu kamar nya agar terasa lebih dingin, setelah itu ian ikut berbaring dan memeluk nami. Mereka berdua terlelap bersama menuju alam mimpi
HALOOOOO SUITT SUITTT BESOK ADEGAN ANUU NIH EKHEM EKHEM, JANGAN LUPA VOMENT YAAA
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny - dprian x zhao lusi
Fanfic18+ bingung mau nulis apa di deskripsi, kalian baca aja dulu yaaa, semoga sukaaaa piwpiw -iyya-