Haima Kedasih - 30 tahun - Anak pertama - Staf akuntan di perusahaan ecommerce - And broken home?
ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤㅤ
Akandra Arthayasa - 30 tahun - Anak bungsu - Senior lawyer di salah satu firma hukum ternama.
ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤㅤ
ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤㅤ
●●●ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤㅤ
ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤ ㅤㅤHaima meraih tasnya dan berjalan keluar diiringi ocehan ibunya yang tidak berhenti sejak pagi tadi. Haima sudah terbiasa mendengarnya, tapi kadang jengah juga. Masalah yang dikeluhkan itu-itu saja.
"Bapakmu ga punya otak, ga mikir kebutuhan sehari-hari naik semua. Biaya sekolah adik kamu mana? Mikir ga dia? Ga kaya waktu kamu sekolah, dia pikir adikmu itu bukan anaknya?"
Haima menghela napas, memilih menulikan telinganya. Menyantap nasi goreng yang hanya dibuat dengan garam dan sedikit bawang putih.
"Kamu juga percuma kerja kalau ga bisa bantu ekonomi keluarga. Kerja bertahun-tahun dapat apa, hah? Lihat anak tetangga, jadi PNS, jadi istri polisi. Kamu? Umur tiga puluh masih di rumah orang tua."
Haima menghabiskan nasinya dengan cepat. Meraih gelas lalu minum dan berdiri. Bersiap untuk ke kantor.
"Penghasilan Bapak cuma segitu, Ibu tau sendiri sembako semua jadi mahal. Ibu berharap apa dari jualan Bapak yang ga seberapa itu? Bisa makan juga bersyukur. Dan gaji aku juga cuma sedikit, untung masih ada pekerjaan. Ibu mau mengeluh sampai nangis darah juga ga akan bisa buat Bapak dan aku bawa pulang uang yang banyak. Syukuri apa yang ada. Bersyukur kita tinggal di rumah sendiri, ga perlu bayar cicilan, ga punya utang. Ibu ga bisa ya bersyukur karena hal kecil?" Haima berdiri setelah memakai sepatunya. Menoleh sekali ke arah Ibu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Friend's House
ChickLit(Privat acak, follow sebelum baca) Tidak ada tempat ternyaman untuk Haima kecuali rumah Akandra, sahabatnya. Rumah warisan yang Akandra tinggali seorang diri ini sudah seperti rumah milik Haima juga. Sejak direnovasi tujuh tahun lalu, gadis itu tida...