Selamat membaca..
Pukul 23.35 WIB dini hariTik, tik.. tik..
Suara rintik hujan yang mulai membasahi kota jakarta, gemuruh riuh langit menjadi pelengkap kekhawatiran seorang ibu dari tiga anak karna menanti sang suami yang tak kunjung pulang
Jgeeer.... /(Suara petir)
Shani duduk di kasur diantara kedua putrinya yang sudah tertidur
Jgerrrrrr...
"kenapa perasaanku gk enak ya?dimana kamu mas..."gumam shani
menggenggam ponsel dengan nama kontak gracio yang tertera di layar. Sedari tadi no suaminya itu tidak dapat di hubungi
JGEEEER!!!........
Suara petir yang teramat keras
"MAMA... hiks" Teriak chika terbangun dari tidur dengan tubuh yang bergetar
"Iya sayang mama disini nak" Shani langsung membawa chika ke pangkuannya mendekap erat putri
sulungnya itu"Kakak takut hm?" Ucap shani
Hanya dijawab anggukan oleh chika"Gapapa sayang, gapapa gapapa.."sembari mengusap usap punggung chika dengan sayang
Shani berusaha menenangkan chika yang sedang ketakutan.
.
.
.
"Dedek bobo mama" Ucap chika menunjuk christy dibelakang Shani yang tengah tertidur pulas"Iya kak,.. dedeknya bobo nyenyak banget sampe nggak denger suara petir tadi" Ucap shani mengusap pelan pipi christy
Chika tersenyum melihat wajah sang adik yang terlihat begitu cantik saat tertidur dengan pipi dan bibir merah merona.
"Hmmm.. Kakak Mau peluk dedek bole nda? " ujar chika memohon dengan puppy eyesnya
Posisinya Shani berada di tengah ch2 dengan Chika di samping kiri sedangkan christy di samping kanan
"udah bobok tuh nanti kebangun lagi, kasian adeknya sayang..." Ucap shani
"Yauda deh" Ucap chika dengan wajah lesuhnya
"yuk sini mama aja yang peluk kakak" Ucap shani merentang kan tangannya,chika masuk ke dalam pelukan shani
Dengan keadaan tidur menyamping Shani memeluk dan mengusap usap surai rambut anaknya itu hingga chika tertidur kemudian disusul olehnya
.
.
.
Pukul 02.50 WIB
Din!...
Suara klakson mobil di depan pagar rumah Keluarga Harlan
.
.
.
Tap.. tap.. tap...
Suara tapak sepatu mendekati kamar
Ceklek..
Cup!..
Shani terbangun karna ia merasa ada benda kenyal mendarat di pipinya
"Mas cio..."lirih Shani
Shani berdiri dan memeluk tubuh gracio, gracio membalas pelukan Shani
sambil sesekali mengecup kening sang istrigracio mengalihkan pandangan pada kedua putri kecilnya yg tengah tertidur pulas.
"Apa aku bisa menjaga mereka...." Gumam gracio"Apa mas? kamu bilang apa tadi?" Tanya shani
"Ah enggak" Jawab gracio
"Kamu kok pulangnya larut bgt sih mas!.. ini juga kenapa bisa sampe basah-basah gini" Tanya shani
"Oiya.. Abang dikamarnya? Aku ke dia bentar ya sekalian bersih-bersih" Ujar gracio mencoba mengalihkan pembicaraan
"Kamu dari mana aja?"Ucap Shani
...
"semua baik-baik aja kan..." Tanya Shani memastikan
...
"Mas!....."
Gracio yang tadinya diam mulai menggulung lengan kemeja dan menunjukkan bekas sayatan di lengannya yang sudah di balut perban
"APA YANG TERJADI?.. SIAPA YANG UDAH LAKUIN INI!!?"ucap Shani memegang lengan gracio
...
"aku di cegat lagi sama orang2 yg sama. Mereka mulai berani bawa senjata tajam Aku hampir dibunuh shan, untung aja ada sekumpulan geng motor yang nyelamatin aku" Ucap gracio"Ini nggak bisa dibiarin mas kita harus lapor polisi" Ucap shani
"aku mengerti kekhawatiran kamu, tapi kita nggak boleh gegabah Sayang.. Aku yakin orang-orang seperti mereka sulit di lacak keberadaannya. Kalau kita lapor polisi dan mereka tau bisa saja mereka bertindak lebih jauh" Ucap gracio memegang kedua pundak shani
"Aku takut mas, aku takut mereka nekat nyelakain an- " Ujar shani mulai menitikkan air mata
"sssttt...."Gracio membawa Shani kedalam pelukannya...
"Kamu tenang ya aku bakal berusaha sekuat tenaga aku buat lindungi kamu dan anak-anak kita"Ucap gracio"Siapa dalang di balik semua ini..."batin gracio
Jadi sebulan terakhir keluarga gracio mengalami terror. Dimulai dari paket misterius datang ke alamat rumah gracio, ketika kotak itu di buka isinya selalu sama yaitu benda2 tajam berlumuran darah. Tidak hanya itu Di jalan menuju kantor gracio seringkali di hadang oleh orang2 tidak dikenal. Mereka memberikan ancaman terhadap keselamatan keluarganya.
Empat hari setelah insiden gracio hampir di bunuh. Kini mereka kembali dikejutkan!.... karna putri bungsu yaitu Christy yang masi berusia 18 bulan hampir di culik. Beruntung zean anak pertama pertama shani dan gracio melihat adiknya mau di bawa kabur dari balkon oleh lelaki bertopeng dengan tubuh kekar. Zean berteriak minta tolong, orang tersebut panik dan meletakkan christy di lantai balkon lalu pergi begitu saja. Gracio dan anak buahnya sempat mengejar namun mereka kehilangan jejak... Entahlah mengapa dia bisa hilang secepat itu sepertinya ini sudah direncanakan sangat matang
"Ini kedua kalinya penculikan terjadi dirumah, christy selalu jadi sasaran mereka, demi keselamatan christy aku bakal bikin dia tinggal di rumah papa untuk sementara waktu. Sampai keadaan kembali membaik" Ucap gracio
"APA APAAN KAMU MAS!!... Aku gk mau ya pisah sama anak aku, dedek itu masi bayi dia masi butuh aku" Ucap Shani dengan nada yang sedikit meninggi
"Sayang... dengar aku. Kamu liat kan tadi, Untung abang liat adek mau di bawa kabur kalo enggak... Kita bisa aja kehilangan dedek selamanya" Jelas gracio dengan nada bicara serendah mungkin
"..... " Shani terdiam
"Kamu nggak usah khawatir ada mama yang rawat dedek, ada gre juga adik aku "bujuk gracio
"kamu mau ya sayang..." Mohon gracio memegang tangan shani
Segini dulu yaw
Tujuan sinopsis ini di buat supaya para readers lebih paham alurnya kenapa ch2 gk tinggal serumah padahal mereka kakak adek kandung.
Kalo mau lanjut jangan lupa vote dan KOMEN..
Sampai jumpa di bab 1
Terimakasih sudah membaca:)
KAMU SEDANG MEMBACA
YANG INDAH? | ch2
FanfictionSemua orang bermanfaat dimata orang yang tepat ~ybs