Vote dong biar aku makin semangat up(๑•﹏•)
Gangguan itu datang lagi, Jessica kembali menghampiri Marius dkk di kantin. Dengan wajah memelas nya yang terlihat menyedihkan, gadis itu berusaha untuk menarik simpati satu orang yaitu Max.
"Ngapain ke sini lagi?!" Suara Haslan begitu nyaring membuat murid lain teralihkan atensinya menatap mereka. Max badmood di buat nya.
"A-aku mau minta maaf soal ta-tadi.."
"Gue maafin lo," ujar Max datar.
"Aku akan ganti rugi, janji.."
Max terkekeh sinis, dirinya sungguh muak. Memang nya apa yang bisa di lakukan oleh gadis itu? Mengganti kerugian?
"Lo tau harganya berapa?"
"Enggak ta-tapi aku bakala―"
"Gue gak butuh duit lo, yang gue butuhin cuma satu. Berhenti gangguan gue," ucap Max, setelah nya pemuda itu pergi.
Rasa simpati akan kepada Jessica melebur begitu saja entah kenapa.
Cibiran para murid mulai terdengar, mereka dengan terang-terangan mengatakan Jessica bodoh sambil tertawa.
Jessica meremat roknya melampiaskan rasa malu dan marah. Ia juga menggigit pipi dalamnya sampai berdarah. Menatap tajam Dara sekilas lalu pergi sambil menangis.
"Aneh banget tu bocah, ngapain liatin Snefi segitunya." ucap Haslan berdecak.
"Ayok ke kelas sebentar lagi masuk," Marius menggandeng tangan Dara membawa nya keluar dari kantin. "Kau juga masuk, jangan coba-coba untuk bolos!" tegas Marius kepada Lyo membuat pemuda itu mendengus dingin tapi tak ayal untuk menurut.
Haslan yang tertinggal sendiri berdecak kesal. Dirinya lebih memilih untuk bolos, menikmati angin pagi di rooftop.
"Masih ngerokok lo Lan?"
Haslan menoleh ke arah sumber suara.
"Kenapa, masalah buat lo?" sungut Haslan.
Orang yang menegur Haslan tertawa melihat respon kesal Haslan. "Kali ini siapa lagi yang lo taksir?"
Haslan diam, dirinya lebih memilih untuk menghisap benda bernikotin itu dengan penuh perasaan seakan sedang melampiaskan sesuatu.
"Saran gue mending pepet aja sebelum terlambat kaya dulu, gue duluan."
Pemuda itu menepuk bahu Haslan sekali kemudian memilih untuk pergi meninggalkan Haslan dengan kegalauan nya.
"Sampai kapanpun gue gak bisa ngalahin Max, Bram." kekeh Haslan miris.
Di lapangan basket outdoor sekolah menengah pertama terlihat sangat ramai. Di tengah-tengah ada sepasang muridーperempuan dan laki-laki.
"Asta, gue suka sama lo. Lo mau gak jadi pacar gue?"
Sang perempuan tersenyum malu dengan rona merah di pipinya. Dengan cepat perempuan bernama Asta itu mengangguk membuat sang pemuda tersenyum senang.
"Thank you Asta and i love you,"
"I love you too kak Max,"
Haslan mematikan rokoknya. Kenangan pahit itu terkadang membuat Haslan merasa insecure yang berlebihan. Namun Haslan tidak pernah mengatakan apapun kepada Max, takut persahabatan mereka bubar begitu saja karena menyukai perempuan yang sama.
Haslan takut, takut kalau Snefi menyukai Max. Membuat Haslan memilih untuk tidak menunjukkan apapun. Anggap saja dia pengecut, Haslan tidak perduli.
***
"Kak Marius udah, Snefi kenyang!"
Dara menolak suapan dari Marius, perutnya terasa kencang karena kebanyakan menelan makanan.
Melihat wajah cemberut adik nya Marius tidak bisa menahan tawa. Sungguh lucu, ugh Marius langsung membayangkan hal yang tidak-tidak. Contohnya; HASLAN YANG MENGGODA SNEFI SAAT MEREKA BERDUAAN!
Dengan cepat Marius menggelengkan kepalanya mengusir pemikiran nya yang absurd. Itu tidak akan terjadi, Snefi nya yang manis tidak boleh bersama dengan Haslan petakilan.
"Sini aku usap perut nya biar gak sakit," ujar Lyo. Dara pun membiarkan Lyo mengusap perutnya yang terasa begah.
Dara yang bersender di kursi mendadak duduk dengan tegak. Dirinya kan tidak memiliki teman perempuan, dia hanya berteman dengan 4 orang berjenis kelamin laki-laki.
"Aku cewek pick me," gumam Dara.
"Pick me? Siapa yang mengatakan kamu pick me?" gerutu Lyo yang mendengar gumaman Dara.
"Katakan, biar aku hajar wajahnya!" sungut Lyo.
Dara panik sendiri, "tidak ada, tidak ada yang mengatakan itu kok." bantah Dara cepat.
Lyo menatap Dara dengan penuh selidik.
"Kamu yakin?" tanya Marius.
Dara mengangguk dengan cepat lagi menanggapi pertanyaan Marius. Dia merasa seperti salah berbicara.
"Kenapa Haslan diam aja?" tanya Dara mencoba mengalihkan pembicaraan.
Mereka pun tersadarkan, memang dari tadi tidak ada suara Haslan menggerutu.
"Gue terlalu terpesona sama wajah lo cil, makanya diem aja." jawab Haslan yang membuat dua orang berang, siapa lagi kalau bukan Lyo dan Marius.
"Anjing!" umpat Marius.
"Dasar bodoh! Biawak gurun!" umpat Lyo.
Max hanya menyimak, tidak berkeinginan untuk ikut menghujat Haslan yang terkadang otaknya geser sebelah itu. Max lebih memilih untuk memikirkan sesuatu, sesuatu yang tidak satu orang pun mengetahui nya.
Tbc
Selesai ketik langsung publish jadi maafin+koreksi kalau ada typo terimakasih (つ≧▽≦)つ
KAMU SEDANG MEMBACA
Antagonis Di Novel BL [✔️]
FantasyDi tabrak truk-chan lalu ke isekai? Yes, that's me! Senang? Mungkin iya kalau isekai yang ku masuki adalah dunia sejenis Jujutsu Kaisen atau paling tidak Kusuriya No Hitorigoto yang memiliki tokoh manis seperti Jinshi dan Mao Mao. TAPI yang ku masuk...