{2}🍪Cafe 23 Different🧋

86 6 0
                                    


Hellowww amoyy ketemu lagi kita yaa,kalian ga bosen kah?

Kalau Nana sih sering bosen ga tau kenapa,kalau pengen nulis tapi kadang ide nya juga ilang

Dan Nana cuma mau ngasih tau,nama cafe nya emang agak lain ya? Tapi itu Aya ambil dari mimpi aya namanya

Different itu artinya berbeda, sama kayak anak asrama 23 yang latar belakang nya berbeda masalah mereka juga berbeda

Karena di mimpi kata Jevan nama cafe itu 23 Different yang karena jumlah anak asrama ada 23 orang,cafe itu milik mereka bersama

Nana juga gatau gimana bisa sampe kebawa mimpi dan nama cafenya dikasih tau dari mimpi sama Jevan,Nana ga minta kalian percaya ya😌

Itu menurut kalian sendiri mau percaya apa enggak ya😉

Kalau ada typo aku hanya bilang "I'm sorry because i human to" jangan lupa follow Instagram akuu @aya_3to3ren

M.rs Subakk🍉🍉

★★★★

"Kalian jangan mudah nyerah ya? Selalu pertahankan apa yang seharusnya milik kalian,kalau sekali gagal coba lagi"
-Jonathan Zulfakhri

"Jangan terpuruk cuma gara-gara perkataan orang, jadikan omongan orang itu sebagai motivasi bagi kalian untuk jadi lebih baik"
-Febrima Yudha Mandrefi

♪♪♪♪

Happy reading amoyy 💫

♪♪♪♪

Maven kini yang tengah duduk di tempat kasir beranjak dari duduknya,ia berencana untuk menutup cafe sebentar dan pulang untuk makan malam. Baru saja ia berdiri tapi sudah ada yang memasuki cafe,ia menatap lekat orang itu seperti nya ia kenal, seorang pria baya yang masuk dengan baju batik yang melekat di tubuh nya lalu tersenyum pada laki-laki itu.

"Abah!?" Dengan cepat Maven mendekat dan menyalami pria yang ia panggil Abah itu, tak salah lagi itu adalah Abah Suryadi pemilik asli dari asrama yang ia tempati. "Mau pulang?" Tanya abah.

"Iya bah, anak-anak udah pada nungguin di asrama" balas nya, "Terus cafe ini ditutup gitu?" Maven mengangguk karena memang jika waktu makan malam siapapun yang menjaga cafe akan menutup cafe sementara lalu kembali saat sudah makan. "Sayang dong nanti orang datang malah putar balik" ucap Abah seraya menepuk-nepuk pundak Maven.

"Mau gimana lagi,bah? Kita ga dibolehin mas Tian telat makan"

Abah tersenyum lalu menggusak rambut pemuda itu "Abah yang jagain,kamu makan sana" Maven melotot,ia merasa tak enak hati pada Abah karena harus menggantikan nya buat jaga cafe. "Gausah bah kami lama, belum lagi nanti mav sama yang lain ke masjid dulu" tolak Maven pada Abah.

"Yo nda papa,Abah bisa tenang aja kamu"

Maven semakin merasa tidak enak pada Abah karena harus menjaga cafe saat ia dan teman-temannya makan malam dan pergi ke masjid. "Kamu pergi sana, ditungguin tuh pasti sama yang lain" Maven akhirnya menyerah, menuruti perintah pria baya itu untuk pulang ke asrama sementara Abah menjaga Cafe.

Asrama 23 Harapan || Nct2020Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang