Didalam mobil sepulang sekolah, Gala dan Mika diam untuk beberapa lama, tidak ada pembicaraan satu pun, seperti biasa, mereka seperti orang asing, meskipun begitu, Mika cukup senang karna ia tidak menyangka kalau Gala akan menjemputnya kesekolah, itu memang hal remeh, tapi entah kenapa hatinya merasa bahagia, Mika terus saja tersenyum walau ia tersenyum didalam hatinya.
Pernikahan mereka sudah hampi memasuki usia satu bulan, dan janin yang ada didalam perutnya sudah memasuki usia dua bulan, setelah penantian selama sebulan ini, akhirnya Mika bisa sedikit merasakan kelembutan sang suami, tidak banyak yang Mika inginkan, ia hanya ingin pernikahannya langgeng sampai akhir hayatnya.
"Siapa cowok itu?" tanya Gala tiba-tiba membuka pembicaraan.
Mika langsung menoleh ke arah Gala. "Cuma kakak kelas Mika, mas."
"Oh! Deket ya!"
"Engga juga kok."
"Sering di anterin ke toko ya?"
"I-iya mas. Seminggu ini entah kenapa kak Bara deketin Mika terus, padahal dulu dia nolak Mika, mas."
"Lagi curhat?."
"Eh! M-maaf mas! Mika gak bermaksud curhat kok. Mika bilang gitu cuma mau ngasih tau mas aja, takutnya mas salah paham nanti sama Mika."
"Memangnya gue peduli?"
"Kali aja mas udah mulai peduli sama Mika, buktinya mas jemput Mika kan!"
"Gosah kegeeran. Cuma kebetulan lewat sini."
"Dih! Gengsian banget sih jadi orang!"
"Apa?"
"Engga mas engga. He..."
Mika memalingkan wajahnya ke arah lain, menatap keluar jendela sambil misah-misuh sendiri, walaupun begitu Mika menyadari satu hal penting, suaminya itu sudah mulai membuka hati untuknya, terlepas dari gengsinya yang gede tapi sikapnya yang mulai berubah, menunjukan dengan jelas hal itu.
Dengan demikian, Mika akan dengan senang hati menjaga momentum tersebut, ia juga akan mulai menjauhi Bara lagi, sejak awal mereka memang tidak dekat, hanya akhir-akhir ini saja mereka dekat, dan lagi, Mika tidak terlalu merasakan indanya cinta yang ia miliki untuk Bara, seakan-akan cintanya sudah tidak ada lagi untuk kakak seniornya itu.
"Jadi! Cowok itu yang lo cintai?" Gala kembali memulai pembicaraan lebih dulu.
Mika lengsung menoleh lagi. "I-iya mas. T-tapi itu dulu kok, sekarang Mika udah gak suka sama kak Bara."
"Dulu? Kenapa sekarang engga?" tanya Gala.
Mika menggeleng pelan. "Gak tau mas, tapi hati Mika ngerasa gitu aja. Emangnya kenapa mas? Mas cemburu."
"Siapa juga yang cemburu. Gosah kepedean juga."
"Kalau gak cemburu, kenapa juga mas sewot?"
"Gue gak sewot. Cuma ya gue kira dia lebih cakep dari gue, ternyata masih cakepan gue."
"Hihi... Iya emang, masih cakepan mas kok."
"What?"
"Mas cakep, pake banget lagi."
Sepertinya kata-kata Mika sedikit membuat Gala tersipu malu, wajahnya hampir memerah karna pujian itu, namun yang namanya Gala tetaplah Gala, tidak ingin terlihat memalukan, Gala sedikit memalingkan wajahnya dan berdalih melihat ke arah spion mobil, setelah itu Gala juga mengendurkan dasi yang ia kenalan, itu cukup menggerahkan.
Mika juga engga bodoh. Melihat hal itu Mika terkikik geli melihat tingkah suaminya kala merasa malu, bagaimana pun dewasanya seorang laki-laki, kalau ia sudah menemukan perempuan yang tepat dan cocok, maka sipat dan sikap bayi nya akan dia tonjolkan, itu lah yang membuat laki-laki lebih menggemaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY 'BOCIL' WIFE
Teen Fiction(ON GOING) *Spin Of (NOT) BEST MISTAKE ... Kesalahan membuat semuanya berantakan, Galaksi adrian sudah bertunangan dengan Melisa, pacarnya sejak duduk di bangku sekolah menengah atas, mereka bertunangan sudah hampir satu tahun lamanya dan berniat un...