1 Januari 2024
Jam dinding menunjukkan tepat pukul 4 pagi. Masih terlalu dini untuk orang-orang melakukan aktivitas, bahkan anjing dan kucing jalanan pun masih tertidur pulas beralaskan kardus bekas yang ada di pinggir jalan. Sekitaran area Ibu Kota juga masih terlihat gelap, mungkin hanya ada beberapa lampu jalan atau lampu baliho yang bantu menerangi.
Di tengah-tengahnya kegelapan Ibu Kota, terlihat ada sebuah jendela kamar yang masih bersinar terang, menandakan bahwa sang penghuni kamar sudah terbangun dari tidurnya, atau mungkin orang itu memang belum tidur semalaman. Suasana di dalam kamar seseorang tersebut terdengar sangat sunyi, sesekali terdengar suara jari-jemari yang beradu dengan keyboard laptop yang tulisan hurufnya sudah mulai pudar akibat terlalu sering ditekan.
"Anjing! Kenapa penerbit kalo kasih deadline tuh mepet-mepet banget sih!"
Umpat seorang pemuda bernama So Junghwan, atau lebih tepatnya sang pemilik kamar yang sejak seminggu lalu bersemedi di dalam kamarnya dan hanya tidur 2 jam perhari. Demi mengejar deadline naskah dari perusahaan penerbit yang bekerja sama dengannya.
Junghwan adalah seorang penulis buku novel ber-genre Fantasi. Sudah terhitung 10 tahun dirinya bekerja sebagai penulis, dimulai dari umur 25 tahun hingga sekarang dirinya sudah berumur 35 tahun. Karya-karya Junghwan pun sudah tak terhitung berapa banyaknya, dan sebagian besar karyanya berhasil menempati rak buku best seller di seluruh pertokoan Ibu Kota.
Kali ini Junghwan memutuskan untuk kembali menerbitkan buku, setelah sempat hiatus selama 1 tahun. Namun, siapa sangka kalau ternyata perjalanan menulisnya kali ini tidak akan semudah tahun-tahun sebelumnya.
/////
3 Januari 2024
BRAK
"Ngebosenin Hwan, jujur tulisan lu kali ini jelek banget"
Ucap seorang pria berumur 40an yang duduk dihadapan Junghwan.
Junghwan dengan kecewa mengambil kembali tumpukan kertas yang barusan dibanting oleh sosok pria itu. Sebagai seorang penulis yang jam terbangnya sudah 10 tahun, mendapat kritikan dari perusahaan penerbit adalah hal yang biasa bagi Junghwan. Namun, baru kali ini pihak penerbit mengatai tulisannya membosankan bahkan jelek.
"Tulisan lu itu udah ketinggalan jaman Hwan, anak muda jaman sekarang mana ada sih yang mau baca tentang Fantasi gini?"
"Buktinya Harry Potter masih laku sampe sekarang tuh Bang!"
"Ya karena penggemar setia Harry Potter masih ada sampe sekarang! Beda kyak lu, loyal readers lu udah pada pindah haluan semenjak romance novel lagi naik-naiknya"
Ah.. Romance, entah mengapa Junghwan sangat benci dengan kata "Romance". Apa juga enaknya membaca kisah tentang dua orang yang sedang bercinta? Dan memangnya dengan membaca sesuatu yang berbau romantis dapat membuat kita ikutan jatuh cinta?. Bahkan, Junghwan saja sudah lupa bagaimana rasanya jatuh cinta.
"Terus naskah saya nasibnya gimana Bang? Padahal saya udah ngebut nulisnya sesuai deadline"
Ucap Junghwan sambil mendengus kesal.
"Kalo lu coba tulis genre lain gimana Hwan?"
"Genre apa Bang?"
"Romance"
Junghwan seketika langsung memutar bola matanya malas, rasanya jatuh cinta saja Junghwan sudah lupa, sekarang malah disuruh menulis tentang kisah romantis.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Cup Of Tea Project [Hwanbby Oneshot]
Romancebxb Random oneshot Mostly fluff content Warning // long narration {Re-upload from my twitter account}